[Prompter-Fic] A Late Night Confession

a-late-night-confession-poster

A Late Night Confession

Scriptwriter : Oliver | Main Cast : GOT7’s Park Jinyoung [Jr] and Mizuhara Aiko [OC] | Support Cast : – | Rating :  Teen | Duration :  Vignette [1200 words] | Genre : Fluff, Daily-Life

Disclaimer : Apart from the story, OCs, and cover, I own nothing.

cr real pic; take a bow

“Aku bukan anti sosial. Aku anti idiot.” – prompt by laisalsa/jojujinjin


“Kunjungan yang mengejutkan Park Jinyoung.”

Malam merangkak naik. Jam dinding menyelesaikan putarannya yang ke-enampuluh kala bandul bulatnya berdentang secara regular menuju dua belas kali gaung dan hari telah resmi berganti. Aiko dalam balutan piyama sakuranya, membuka pintu bagi Park Jinyoung yang mengulas senyuman tipis tanpa makna sama sekali.

Well, kausalah rumah.”

“Siapa?”

“Kau.”

“Mengapa konklusimu cepat sekali?”

“Atau mungkin otakmu tertinggal di restoran.”

Jinyoung mendekat walau Aiko tak memintanya sama sekali, atau malah melarangnya. Ia melangkahkah kaki masuk lalu melepas rompi merah yang melekat di tubuhnya tak kurang selama enam jam terakhir. Menebarkan aroma yang sama setiap harinya di musim panas, khas pastry, lembut, memabukkan untuk dihirup sampai berlama-lama.

“Mau main tebak-tebakan?”

“Malas ah.” Aiko melipat tungkai kakinya yang kurus di atas permukaan sofa yang lunak dan sedikit licin. “Aku ngantuk banget. Pulang sana.”

“Orang tuamu mana?”

“Ke Jepang.” Aiko menguap lebar dari tempatnya terduduk. “Kau mau alih profesi jadi perampok? Silahkan saja sih, tidak ada benda berharga lain selain sisa makan malam.”

Jinyoung mencibir, memindai ruangan berbentuk setengah lingkaran itu, dalam benak bertanya-tanya bagian dunia mana yang menginspirasi Tuan Mizuhara untuk membangun ruang tamu yang kurang cocok ditempatkan di tengah kompleks perumahan seperti ini—menyaru dengan rumah-rumah biasa lainnya.

“Jadi, apa maumu?”

“Hanya ingin berkunjung.”

“Yang benar saja.”

“Libur musim panas membuatmu jadi anti sosial begini.” Jinyoung menguap lebar, membiarkan tatapan Aiko mengintimidasinya. “Atau kau memang selalu seperti ini?”

“Ingat soal konklusi yang terlalu cepat?”

“Oh oke oke.” Jinyoung menghidupkan televisi membiasakan dirinya pada gemerlap cahaya warna-warni yang membias dari layar tipis itu sementara lampu ruang tamu tidak dibiarkan untuk berpijar sama sekali. Seperti lampion aneka warna yang berputar di hadapan matanya, menari-nari dibawah indahnya kelam malam yang menyatu dengan gelapnya petak-petak ruangan itu.

“Aku bukan anti sosial ….” Aiko meluruskan tangannya, mengambil remot televisi yang terlupakan di sudut meja. “Aku alergi idiot.”

“Baru saja mengatai hampir seluruh siswa sekolah kita idiot?”

“Sayangnya, ya.” Aiko menjawab pendek, rupanya balas dendam dengan kalimat selanjutnya. “Mereka aneh. Singkatnya begini, some people are insecured enough, including me. So why they—I mean idiots—have to make you feel like fucking shit?”

“Lalu kau?”

“Aku menolak untuk menilai diri sendiri.” Aiko mengibaskan tangan. “Munafik namanya.”

Jinyoung melanjutnya permainan ini. Mengetahui isi kepala Mizuhara Aiko memang selalu menyenangkan. Seperti menjelajahi museum dan ruang sang cenayang masa depan. Bertolak belakang namun tetap dapat dinikmati dari berbagai macam cara pandang.

“Baiklah bagaimana dengan aku?”

Aiko menoleh. Irisnya memindai wajah Jinyoung yang kelelahan beserta naungan bayangan dari lampu tinggi di dekatnya. Menatap laki-laki itu lekat.

“Eum ya begitu.” Tanpa sadar Aiko membiarkan dirinya kelimpungan. “Masa bodoh ah.”

Ikut tergagap, Jinyoung menatapnya dalam gelap. Memerhatikan sepasang mata mongol itu, hidung bangir, serta bibir tipis yang tidak dipoles pemerah sama sekali. Beberapa helai anak rambutnya berjatuhan, ke sisi kanan dan kiri, layaknya membagi riak sungai menjadi dua bagian yang sama derasnya. Dan Jinyoung terapung di tengahnya dalam istilah fana dan mortal.

Well, pengamatan yang baik Jinyoung.” Aiko menutupi wajahnya dengan bantal kursi.

Bersamaan dengan suara Aiko yang serak Jinyoung tersadar. Berdeham beberapa kali lalu mengalihkan tatapannya menuju pintu keluar laki-laki itu tertawa. “Ya, maaf. Refleks.”

“Refleks yang lumayan kalau begitu.” Aiko tertawa pendek dibuntuti nada keputusasaan yang kentara. Ia mengurut keningnya sambil menerawang ke arah televisi yang menyala tanpa vokal

“Aiko.”

“Ya?”

“Kaubutuh semacam … vaksin?”

“Apa?” Gadis itu tersentak.

“Vaksin memberikanmu bocoran karakteristik virus, bakteri, dan racun, termasuk para idiot.” Jinyoung mengedikkan bahu sekali lagi. “Setelahnya kau pasti bisa bergaul dengan mereka, warga sekolah kita.”

Kini Aiko benar-benar tertawa, walaupun setipis kertas, dan sesingkat ingatan perihal pertemuan pertamanya dengan Jinyoung di kelas sastra. Cahaya matahari yang lemah, gemerisik daun pohon akasia yang mengundang tumbuhnya rasa gundah tentang betapa membosankannya kelas itu. Serta lontaran kapur yang tertuju pada kepala Park Jinyoung akibat hampir terlelap untuk yang ke-tiga kalinya.

Aiko menoleh.

Lalu mereka saling menatap sementara Jinyoung digiring keluar.

Mata Aiko membuntuti dalam kelamnya iris itu. Bagaikan segumpal karbon. Dipisahkan ayunan pelan pintu dan kelas kembali gemuruh. Tayangan itu lenyap, bersamaan dengan wajah Jinyoung yang semakin nyata di hadapannya.

“Baiklah bagaimana caranya dokter Jinyoung?”

Dengan segala proses kebingungan, keterkejutan, ketakjuban, dan kegugupan yang dialami Jinyoung malam ini tak lepas membuatnya mengalihkan tatapan dari wujud magis di hadapannya. Wujud magis yang membuatnya lupa tempat berpijak sejak pertama kali bertemu dengannya beberapa bulan yang lalu. Ia menggali otaknya, mencari bongkahan-bongkahan kata yang sedari dulu membeku, mencairkannya dengan sebatang keberanian, mengalirkannya menuju mulut yang selama ini sulit diajak untuk berduet.

“Ya mungkin dengan mencari kekasih yang … ya kautahulah. Kau butuh kekasih, ya kekasih idiot. Haduh mulutku brengsek juga rupanya.”

Hanya terdengar derik jangkrik di pekarangan rumput Aiko. Gadis itu menunggu, atau lebih tepatnya tak mengerti, kelimpungan, nyaris tenggelam dalam kebingungan. Ia menatap Park Jinyoung lekat-lekat. Menyatukan kedua alisnya yang tebal dan berpola tersebut. Lurus dan sedikit runcing.

“Oke?”

“Ya kautahu kan Aiko kalau aku idiot?” Jinyoung menepuk-nepuk dadanya sendiri. “Ya aku idiot. Aku payah dalam kimia dan sejarah sumpah deh lebih baik aku makan jatah sarapan kemarin—“

“Park Jinyoung.” Aiko meletakkan kedua tangannya di atas milik Jinyoung. Menyatukan kedua suhu tubuh mereka yang nyaris serupa, mengharmonisasikan denyut nadinya dan Jinyoung yang  terlalu cepat untuk sebuah malam yang harusnya tak berarti apa-apa. Jinyoung mengerjapkan matanya. Membedakan mana yang fana dan yang mortal tak pernah sesulit ini.

“Tenang,” sambung Aiko. “Aku tak kemana-mana. Kau bisa mulai. Setidaknya bicaralah lebih pelan, kautahu aku kurang bisa menangkap apa yang kauucapkan barusan—“

“Aku mau kau jalan denganku.”

Satu, dua, tiga, empat, lima. Jinyoung tidak sampai membuat dirinya menari gila di hadapan Aiko, namun kenyataannya kini ia berhasil membuat sasarannya berada di posisi yang sama. Mode beku. Mizuhara Aiko membiarkan dirinya terapung dalam ketidakjelasan dan kebimbangan. Ia menatap Jinyoung, yang balas menatapnya lekat tanpa tanda-tanda akan memutuskannya dalam waktu dekat karena jujur, ya, ia menyukainya sampai mati. Keduanya sama-sama menahan napas, sampai pada titik di mana Aiko melepaskan suaranya. Lagi.

“Ini aneh.” Aiko mengusap lehernya, sedikit sulit membebaskan diri dari tatapan yang ia rajut sendiri.

“Mengapa?”

“Beberapa detik yang lalu aku menuduhmu yang macam-macam, perampok ketinggalan otak, oh Tuhan mulutku memang susah banget dijaga.”

“Ya … itu nilai plus-mu.”

“Baik, besok di restoran pizza keluargamu jam 6 sore karena kautahu kan siang hari selalu dipenuhi dengan remaja-remaja tanggung, baju pendek, teriakan histeris, cowok sok keren yang membuatku mau muntah.”

“Aku ‘kan kerja sambilan?”

“Kerja sambilannya kita kerjakan bersama.” Aiko mengedikkan bahu, menjauhkan tubuh kurusnya dari Jinyoung setelah menyadari jarak mereka yang terlampau dekat untuk perbincangan biasa. “Bukan berarti aku mau bersamamu selama 6 jam—“

Accepted.” Jinyoung memainkan jemarinya pada ujung rambut Aiko yang berhasil membuatnya mabuk sedari tadi.

“Sejak kapan menyentuh rambut terdapat dalam daftar?”

“Sejak sekarang.” Jinyoung menebarkan senyum lebarnya yang sukses membuat Aiko tertular. Sementara itu, jarak mereka kembali terkikis, sedikit demi sedikit seperti ujung jurang yang menyatu kembali, menciptakan jalan setapak di sana.

“Jinyoung boleh aku jujur?”

“Silahkan saja.”

“Kau itu tidak idiot.”

“Oh ya tentu terima kasih.”

Jurang yang terbentang itu tinggal sejengkal, atau mungkin setengah jengkal sehingga ada napas yang tertahan di sana. Aiko memejamkan matanya, gundah, tidak nyaman, ingin pergi, namun tak sanggup.

“Lalu kenapa mengaku sebagai idiot?”

Jinyoung terdiam. Mata cokelat tuanya menyelami sudut-sudut hati Aiko—bahkan ke bagian yang paling tersembunyi—lalu ia mengulas senyum.

“Hanya trik? Kurasa begitu.”

And they share a kiss.

fin.

A/N

YA BAIKLAH I DIDN’T EXPECT TO WRITE THIS MUCH AT THE FIRST PLACE KARENA NGETIKNYA DARI HP. TERUS ENDINGNYA.

yha.

Mungkin bakal ngembangin Jr-Aiko ke depannya karena ya mereka cute eheheheheheheheheheheheheheheh. Bayangin aja Aiko adiknya Kiko Mizuhara sama Yuka Mizuhara alias Ashley Yuka Daniel ya nama keluarganya kan sama-sama Mizuhara yah,

Dan Lais makasih buat promptnya maaf kalau belum bisa menjangkau ekspektasi kamu.

Akhir kata, makasih banyak! Bonus foto Kiko dan Yuka muka saya dan Aiko ga jauh beda sama mereka.

kiko and yuka

21 tanggapan untuk “[Prompter-Fic] A Late Night Confession”

  1. YHA
    YHA AMPUN YHA TUHAN YHA YHA WE TAU INI DAH KELAR RAMADHAN!

    Baca dari awal udah terkejut ini Oliver yang dulunya Oliverrenatha mengapa kambek gabilang-bilang. We tau masalah kripi di sini dah mau kelar dan post someth sweet kayak gini bener banget rasanya! ^^ Baca dari awal nyenengin, sebagaimana dhiloo yang kangen sana tulisan malakumalamala. Ahihiy

    Aing terbang ke angkasa melihat rupa mas Jinyoung yang bikin hati kelelep. Selingkuhan nomer tiga di gatseben ini mang sukanya bikin perempuan grogi yesh dah gitu mainnya sama mbamba cakep macam suji mulu lageh, sial!

    Perihal Mizukara Aiko yang belom we kenal gak jadi masalah sama sekali sih buat diri ini malah jadi senang karena kesannya biru biru muda langit gimana gitu betapa wa senang dengan couple mereka. Yesh. Bahasanya gak terlalu romance makanya we seneng haghaghag mala emang idamanqu!

    Bozqu, tarik-ulurnya dapet banget. Yha jadi curiga ni pasti ditulis selancar air karena idenya janganjangan terinspirasi dari kehidupan yang fana ini. Ampe namanya si junior bertypo jadi Jijyoung yesh! XD

    Pokoknya aku seneng banget sama ini, gak tau kenapa. Kebetulan cuaca mendung dan setting waktu kapan aja di sini masuk! Padahal kamu gambarinnya malam. Wah wah luar biasa chinguyea.

    😀 adoh bukannya bantuin mama di dapur aku malah jadi sumringah sendiri hahahahk. Segini aja deh pembuktian maboknya aku sama diksi kamu dan ceritanya yang so very very ini. DHILA LOVES IT VERY MUCH YESH YESH YESH!

    Seeeyaaaaa, Malaaaa

    [P.S] Deqlais maafkan kakak yang komen duluan ini soalnya keburu mabok. Ahing ahing abis prompt dari kamu good good good dan ficnya jadinya makin good good good. Aduh mala dan lais kok malah jadi kayak mastin 😦

    ehehehe ehe eheehe

    Suka

    1. DHILA PASTI KAMU KOMEN SEBELUM FIC INI DIEDIT. TYPONYA PARAH BANGET IH T_______T iya q kan anaknya sweet my mama saaaaay harus jadi dokterr biar bisa bantu sembuhin orang yang sakit:) iya dia tuh genit banget bete tapi cute aing kudu kumaha.

      Hahahahahah cari aja muka cewe jepang yang jutek ya itu penggambaran aiko lah. Wahh,,,makasih ukhching (ukhtixchingu) MANA MANA TUHKAN TYPONYA BANYAK. Makasyeeeh dhilolo matolooo tunggu komenku di ficmu ea

      Suka

      1. IH MERESAHKAN BANGET BENER IH
        IYA BANGET BENER BANGET IH IH IH
        KZL

        Kenapa sih mal 😦 Kenapa 😦 Kenapa aku selalu suka gaya kamu nulis mal kenapa 😦 Kamu pake jimat apa 😦

        YAAMPUN TOTWIT! 😀
        Taugak taugak sejak aku baca Aiko Mizuhara terus tuh JENG JENG JENG yang kebayang langsung mukanya kiko cuman versi lebih imut lebih remaja lebih ucul gt ahik ahik bole kan bole kan bole dong aheheheh.

        Konversasi mereka! Paling suka sama konversasi mereka aih aih loplop dari aq. Ini fenfik pokoke menjebak banget ugh ugh kalo abis ini akika kena diabetes musti salahin siapa 😦
        Terus aku suka pengembangan prompth dari lais itu, berubung eke mahluk paling susah nulis dari summary, rasanya pengen kupeluk dirimu sungguh gudjab sekali malaku cintaku separuh jiwaku aih aih aih

        Aku baca ini sambil tiduran santay di sofa rumah kakek dan langsung disangka gila sama segenap mahluk di sana heuheu gpp gpp kurela disangka gila asal begini penyebabnya. APALAGI BAGIAN BELAKANG-BELAKANG! 😀 mal mal mal kamu tuh menarik ulur hatiku kutak sanggup kutak sanggup subhanallah kalimat penutup bikin aku elus-elus bibir subhanallah dosa apa aku dosa apa aku pengin teriak takut diusir dari rumah kakek hix hix

        Dan ya, nggak perlu lagi lah ya bahas diksi-diksi mala, kamu sudah mencuri hatiku sejak Meonsta diposting ugh ugh ugh gamau tau lagi ailaikit feri machh!

        BYEBYE MALAAA

        Yours,
        Nenni

        Suka

      2. IYA KAN BETE MUKANYA NGESELIN BANGET

        Ya gatau atuh Nen da akumah cuma butiran piscok samping kamu juga bagusan tulisan kamu:( Pake jimat dari gunung cireumay abis bertapa di sana lima hari.

        Yassss kamu suka Kiko juga Nen? Cantik banget diatuuuuhhh kayaknya dia ada darah Indian-nya gitu deh mukanya ngga kayak orang amerika banget (which is british termasuk darah campuran lainnya) Haduh padahal aku ngga pinter bikin fic manis diabetes chorom ujung-ujungnya angst mulu tapi makasih Nen!

        Alah siah turut berduka cita Nen:( masih mudik kamu? Masuk sekolah kapan? Cepet pulang kasianTaemin dah nungguin seminggu di depan teras rumah ga makan ga minum:) okeee makasih banyak Nenni!

        Suka

    1. MO OMO. /style kaknyun/
      Ini malem loh Mal! (terus) kenapa fic ini membuatku merinding jatuh kedalam pelukan mas Jinyoung /kemudian Aiko dateng/
      Itu udah tengah malem kenapa mereka berduaan?!!!! kata nenek itu berbahaya…. oke, oot sejenak.
      Diksinya membuatku pergi seakan menjadi Aiko. Begitu manisnya hingga aku ngerasa perlu cek ke dokter takut diabetes…….
      JINYOUNG KAMPRETEU! Idiot gini kenapa bisa modus kesana omai…… pas yang baca, “Ya mungkin dengan mencari kekasih yang … ya
      kautahulah. Kau butuh kekasih, ya kekasih idiot.
      Haduh mulutku brengsek juga rupanya.” TOLONG MZ JINYOUNG MODUS YANG TERLALU KENTARA.
      Trus yang, ” And they share a kiss.” DASAR ANAK MUDA!
      Kutakdapat berkomentar apa apa lagi Mala. Terlalu terhanyut dengan alurmu yang mengalir begitu indah ahik. Bener kata Kak Nana, ini sebagai angin sejuk diantara fic creepy dan riddle itu. uhuhuh.
      Keep writing sayang! kutunggu Fic selanjutnya ahiy.

      with love,
      Ines.

      Suka

      1. Hahahahahah haloooo Kak Ineeess heheheh maaf udah bikin kesel malem-malem aku ngga maksud kok:( Iya Jinyoung itu emang meresahkan umat manusia buang aja dia ke ujung jurang. Iya Kak maaf ya tapi ini ngga NC kok beneran cuma kisseu doang dang Jinyoung pulang, Aiko tidur 😦

        Jinyoung emang suka modus cuma dia tuh otaknya rada lelet jadi ya gitudeh maafkeun Kak 😦 Hahahahah namanya juga abg ya baru gede dah kiss kiss lagi ya Kak Ines maafken aku. Dan makasih buat komennya kak ❤ loves

        Suka

  2. Maaaalllaaaa!!!!! hiks, kenapa ini begitu manis semanis jatah kue lebaran dari tetangga sebelah/?..

    soal nama Mizuhara itu, lahh ternyata sejurus imajinasi kita deq.. ke KikoKiko jg, waks..

    posternya, aduhaii.. gatau deh, dapet aja sama feel nya yang bertema si Jr “idiot”, nyehehe..

    sepertinya warna fluff ini sangat berarti disela badai horor nan riddle.. lumayan jadi gelundungan sebelum makan siang.. ehehe..

    Qaqa Sukaaaa!! diksinya ga berlebih, serasa jadi Aiko jg dimarii..

    kalo ada yang beginian/? lagi, bolehlah qaqa di tag-in.. qaqa lagi nyari selingan Tebong beserta 4 adek pabbonya yang entah kapan kambek deq.. XD

    Sincerely,

    Nana

    Suka

    1. Hahahahah kenapa nyambungnya jadi jatah kue lebaran 😆 Haduh jadi pengen nastar Kak 😦 mamah aku ga buat nastar tahun ini. Wahhh iya Kak! Jadi inget tattonya GD yang MZH digabungin sama KK itu yha mas terserah akumah cuma penonton Dahsyat doang kerjaannya bikin rame :’D

      Iya Kak sekarang lagi badai creepy+riddle ai dulu aku pas bikin drabble riddle 100w belom serame ini ya untung-untungan 😦 Wahh siap Kak hehehe nanti kapan-kapan kalo aku post yang manis-manis aku tag yaahh. Makasih komennya Kak Nanaaa

      Suka

  3. halo mala kayanya kita belom kenalan deh tapi kalo udah ya aku kenalan lagi aja yah maapkeun otak agak error, aku asa 93 line 🙂

    first, yatuhan ini jinyoung manusia yang paling minta diuyel se gatseben bisa apalah aku, dan kayanya emang idiot is really jinyoung’s matter, idiot sama jinyoung itu udah sepaket ga bisa di pisahin hahaha

    second, aku suka kamu buat karakter aiko disini, wkwk she really says what the hell she want yang cuma bisa bikin jinyoung melongo gitu hahahaha aku suka pas dia ngomong kalo mulut dia selalu ga bisa di jaga XD

    third, aku suuuuuukaaaaaaaaaaaa (maap lebay) banget sama gaya kamu nulis, tipikal tipikal novel terjemahan dan aku suka banget gaya nulis macem kaya gitu, kamu banyak improve diksi hihi kaya kata dhila aku juga ikutan mabok sama diksi kamu, romancenya sederhana tapi ngena, percakapan mereka sama sedikit joke itu enak banget dibacanya 🙂

    duh maap ya mala kalo tiba-tiba rusuh soalnya kalo udah nemu fiksi kaya gini tuh tanganku gatel pingin komen 🙂 keep writing mala 🙂

    Suka

    1. haii kak asa, iya kita kenalan lagi aja biar asik heheheh mala dari garis 98 salam kenal ya kak!

      iya kak idiot tapi meresahkan umat manusia soalnya dia itu cute banget tipe cowok yang suka bikin kesel tapi ya gara-gara ganteng bisa apa kita:( wah hehehe asik aku juga suka karakter aiko (lho) soalnya aku ga terlalu suka cewek yang lemah lembut tidak berdaya gitu ahehehe._.

      wahh makasih banyak kak asa! iya gapapa ayo kapan-kapan kita ngerusuh bareng. terima kasih (lagi) ya kak! ❤

      Suka

  4. KAK MALA.
    KAK.
    KAK.
    ALLAHUAKBAR KAK.

    kamu gak ngertiin perasaan aku:( sesungguhnya park jinyoung dibawain fluffy fluffy gitu sangatlah memberikan efek yang berbahaya untukku kak:( entahlah ini kaki masih napak tanah atau enggak abis baca ini. yah pokoke doakan nada masih sehat walafiat tanpa cacat sedikitpun.

    (entar owe ngomong apaan sih)

    oh yes diriku menyukai fic ini! dari segi ceritanya, diksinya….. semuanyaah!;; percakapannya soal anti sosial dan anti idiotnya itu keren banget ehehehe;; sukak juga dengan aiko yang dingin-sarkasme ahihing pokoknya saya sukaaa! gak tau lagi mau komen apaan;_; yes pokoke keep writing kakmala! ❤

    Suka

    1. HAH NADA KAMU KENAPA ehhh cie cie yang sekarang udah kelas 9 udah mau jadi anak sma ehehehe (perasaan masih lama ya)

      bias kamu di got7 jr nad? iya sama ini pas ngetik juga sambil ayan mulutku berbusa:( ya didoain masa kamu jadi ga napak gara-gara ff sih:(( iya gapapa nada jangan dipaksakan sepertinya kamu perlu istirahat:( iya makasih yaaaa ❤

      Suka

  5. SUMPAH GUE MAU NGEJUNGKEL AJALAH KE HATINYA JUNIOR (SALAH) (GANTI JADI JACKSON)

    gila, gila. aku suka ini dari awal sampe akhir, semacam pengen lempar kamu pake bantal setelah tau ada kata fin. ahelah malaaaaaaaaaaaaa fic tipe tipe begininih yang nyiksa, enak dibaca, feel dapet, karakter hidup, tapi tiba-tiba abis ajaaaaaaaaaaaa di saat ini jantung bertalu-talu menikmati interaksi merekaaaaaaaaa ahelah ahelah

    aku suka semua hal yang ada di sini, tapi yang paling aku gjfsabnf banget adalah percakapan mereka, duh. meskipun kamu bikin percakapannya ga baku tapi aku bacanya sama sekali enggak awkward 😦 sukaaaaaaaaa!!!!!

    keep writing ya mala, xx

    Suka

  6. hihihihihihi, kreatif deh kamu bikin late night confession ini. alur gak biasa, cara gak biasa tapi asik seperti biasa. hehe
    jinyoung emang gak idiot tapi senyum dan cengengesannya pasti keliatannya gitu. hahahaha, kebayangnya gitu siih ._.v

    Suka

  7. MALAA. HELL NO KENAPA AKU BARU NEMUIN FIC KEREN INI PDHL INI UDAH 5 HARI LALU ;___; IZINKAN AKU MASUK JURANG!:(
    Jantung manaa jantung sumpah mana nih gak berdetak jantungku:( kamu tanggung jawab mal…. Jr minta dibawa pulang bgt sih, dia mengalihkanku dari Youngjae aduh matek;_;

    First. POSTERNYAAA! Jr, kamu minta diapain sih sama aku?:(

    Second. Ini koversasi di antara mereka ngalirnya luar biasa bgt yha. Aseli ini aku nikmatin bgt. Bahasa percakapannya itu sehari-hari tapi narasinya itu khan maen! luar biasa! dan apalagi tamunya macam Jr yg tampangnya minta dibawa pulang bgt. Karakternya terasa bgt, Jinyoung emg kesan idiotiknya dpt bgt sihya:( terus topik perbincangan mereka asik bgt. Pokoknya pake ‘bgt’ ya judulnya.

    Third. diksi kamu eyyy, jempolan bgt. No comment deh akunya. Aku gatau apa-apa soalnya hahaha. Aku penikmat di sini yuhuy makasih udah disuguhi fic sekecee ini dan Juniornya kalo bole dibawa pulang aja sama aku haha.

    SEMANGAT nulis yg seperti ini lagi yaa. tbh, aku suka fic model narik-ulur gini sih haha tapi gak suka ditarik ulur bnrn sama oppa XD

    salam,
    xx UCI

    Suka

  8. fic jinyoung ukhh finally u___u. gapernah banget yang namanya nemu fic jr. well, thankies authornim yang mau nulis fic tentang si nista jr hahaha ya. uhm btw ficnya lucu banget, jarang nemu cerita yang ringan tapi bahasa yang berbobot dan diksi yang sesempurna ini huwaa. fighting ya!!!

    Suka

  9. LAH ANJIR TERNYATA GUE BELOM NONGOL DI SINI?????? INI TERLALU EPIC (?) BUAT DILEWATKANT_____T tenang, kak mala. Lais bakalan muncul lagi antara besok, lusa, atau abis uts. DAN ini melebihi ekspektazi saya so don’t worry. much love<3<3

    Suka

Leave Your Review Here!