[Drabble] Sama Saja

Sama Saja

a script by exoticpanda

Soloist Luhan & A Pink’s Chorong, A Pink’s Naeun

Life, AU, slight!comedy

PG-13

less than 500 words

Summary: Luhan dan Chorong tidak pergi ke klub tanpa salah satu di antara mereka.

Disclaimer: Poster hanyalah foto yang diambil dari tumblr tapi lupa tepatnya di mana. Sorry.

 

Chorong menghela napas panjang. Ia melekatkan irisnya pada tatapan mengiba milik Naeun.

“Tidak bisa, Naeun-ah. Aku tidak bisa ikut kalian ke klub.”

“Eonnieeeee!” Naeun dengan cepat memburu jawaban Chorong. Ia tidak setuju mengalami penolakan seperti itu. “Ayolah, Eonnie, kali ini saja,” rengek Naeun. Kali ini hingga ia menarik-narik lengan Chorong.

“Berapa kali kubilang kalau Luhan tidak mengizinkanku ke tempat seperti itu tanpanya,” ujar Chorong, menatap ke arah mana saja selain kedua bola mata bulat milik Naeun.

“Ini urusan perempuan. Mana ada lelaki yang ikut nanti. Kenapa dia harus khawatir sih?” Naeun mulai melepaskan tangannya dari milik Chorong. Ia memilih untuk duduk cemberut.

Chorong tak menjawab, hanya mengangkat bahu.

“Dia terlalu posesif dan protektif. Tidakkah kau setuju?” lanjut Naeun, berusaha mengompori Chorong.

Chorong lagi-lagi bungkam sejenak. Berpikir akan jawabannya. Setujukah ia atau tidak? Entahlah. Nihil. Antara iya dan juga tidak.

“Bagaimana kalau pergi diam-diam?” tiba-tiba ruang lingkup yang sepi mendadak menjadi warna-warni dan cerah bagi Naeun kala ia menemukan ide yang ia kira cemerlang.

“Oh, jangan, jangan.” Chorong tidak begitu suka gagasan itu.

“Eonnie. Kita akan pergi larut malam, dia pasti sudah mengira kau tidur,” gagas Naeun. “Kumohon eonnie, ini demi Jung Eunji yang akan melakukan debutnya. Kita tidak akan bisa lagi bertemu dengannya,” sambung Naeun dengan bujukannya. Chorong terperangkap ke dalam bulatan cokelat cerah milik Naeun, dan tanpa ia sadari ia terpikat oleh bujuk rayu itu. “Kalau tidak ketahuan tidak akan apa-apa. Betul kan eonnie?”

Chorong meneguk salivanya lalu mengangguk.

:::

Saat menginjakkan kaki di klub malam seperti ini, rasanya sudah lama sekali. Musik berdentum keras, muda-mudi yang menghentak-hentak di lantai menari seliar mungkin serta bau alkohol yang begitu menyeruak. Ah…Chorong jadi ingat alasan kenapa Luhan selalu melarangnya pergi ke klub tanpanya. Tapi…terlambat. Chorong terlanjur ke sini dengan Naeun, dan beberapa teman lain. Naeun bohong kalau tidak ada laki-laki. Buktinya ia pergi dengan Jongin. Juga ada Woohyun, dan yang parah, Joonmyun. Mantan Chorong. Chorong hanya memutar matanya di saat Joonmyun menyadari kehadirannya. Ia melambai ke pada Chorong. Di saat Chorong ingin mengeluh pada Naeun, Naeun tidak ada. Joonmyun kian dekat, namun tiba-tiba ia menabrak seseorang yang kepalang mabuk.

“Hei, lihat-lihat dong,” kata orang tersebut.

“Sudahlah, kau sangat mabuk, Xiumin. Maafkan temanku ya,” ujar teman si mabuk ke pada Joonmyun, yang ditanggapi Joonmyun dengan anggukan dan seulas senyum.

Tapi, tunggu. Chorong mengenali suara itu. Sangat.

“Hai, Chorong!” pekik Joonmyun kemudian.

Gawat.

“Chorong?” Lelaki teman si pria mabuk bernama Xiumin itu berpaling dari temannya. Ia menjatuhkan pandangannya pada sosok perempuan yang dipanggil Chorong. “Chorong kau di sini?”

“Lu…han?”

Chorong membeku di tempatnya. Dan Luhan dengan langkah mantap menghampirinya.

“Apa yang kaulakukan di sini? Bukankah sudah kubilang untuk tidak datang ke tempat seperti ini tanpaku?” tanyanya dengan nada mulai menanjak.

“Tapi…” jawab Chorong. “Kau sendiri juga sedang apa di tempat ini…tanpaku?”

“Oh, eh.” Luhan kesulitan menjawab.

Ah…ternyata sama saja.

 

fin.