Grey Eyes (Part 7)

Grey Eyes

———————————————————————————-

Title: ♥Grey Eyes♥

Scriptwriter:♥Rhym♥

Main cast:

♥ Oh Ji Hyeon (OC) ♥ Kris (EXO) ♥ Kim Jong In (EXO) ♥ Do Kyung Soo (EXO) ♥ Lee Donghae (SuJu) ♥ Oh Sehun (EXO) ♥ Park Ji Min (BTS) ♥ Park So Jin (Girls Day)

Another Cast:

♥ Shindong (SuJu) ♥ Song Ji Eun (Secret) ♥ Kim Seol Hyun (AOA) ♥ Song Seung Hyun (F.T.Island) ♥ Key (SHINee) ♥ Yuri (SNSD)

Genre: Romance. Angst. Fantasy. Crack. Sad. Tragedy

Rating: ♥PG –13

Duration: ♥Series Story. Chap 7/ ?

Previous part: 1 // 6

//////

Ada yang tak biasa dari mata abu-abu pria itu. Tapi entah kapan Oh Ji Hyun bisa tahu ‘apa itu?’. Selama ini yang ia tahu, mata itu yang membuat waktunya beku. Benar! Ada yang tak biasa mata abu-abu Kim Jong In! Sedikit demi sedikit Ji Hyun tahu arti warna pada mata itu. Kris, pria asing yang baru muncul menoreh namanya pada hidup Ji Hyun, tahu semua rahasia kelabu itu. Rahasia kelabu seorang Kim Jong In. tapi mengapa Kris tahu. Untaian kusut rahasia itupun membuat hidup Ji Hyun terjebak pada dimensi paling kelabu, paling tak teraba dan mungkin antara ada dan tidak ada. Satuan sensasi gelap dan terang dalam ketegangan, aksi, dan gelintir rasa cinta.

////

———————————————————————————-

Aku mulai tak nyaman berada di dekat Jong In. Namun dia selalu muncul dan … Melindungiku.

“ Kamu pikir kamu siapa hah?” umpat So Jin sambil meraih kerahku. Akupun mendorong kesal tubuh So Jin dan membuatnya terjatuh. Teman se-gengnya, Yura, langsung menampar pipiku keras. Sangking kerasnya tamparan cewek itu, kini pipiku terasa panas membara.

“ Cewek sialan!” umpat Jong In dan membuat tubuh kelima gadis itu terpental dan terseret lantai keramik.

Aku harus memperjelas ini. Memperjelas tujuan mengapa ia mendampingiku selama ini.

 

“ Apa demi reinkarnasi?” ulangku.

“ Kamu diberitahu anak baru di kelasmu itu kan?” tanya Jong In dengan pijaran bola mata kelabu yang tegas.

“ Jawab saja iya atau tidak!” pintaku mulai bersuara serak.

“ IYA!” jawabnya kemudian lenyap.

Dan setelah pengakuan menyedihkan itu … Jong In tak muncul lagi. Tak ada lagi yang membalas perbuatan Ji Min. Entah mengapa … Aku merindukan sosok dingin itu.

disclaimer : all of the characters in here are belongs to God and his/her family. If there is a similarity of the plot, weird storyline, typo(s) and etc, i’m sorry~ i’m still an amateur. It’s pure beyond my imagination. Don’t be SiDer, Ok~

—♥♥♥—

<Author POV>

DOR! Letusan itu makin dekat dan …

“ Ji Hyeon!” samar terdengar beberapa suara meneriaki namanya. Ada suara Sehun, Seoul Hyun bahkan suara kedua orangtuanya.

“ Ji Hyeon-ah, ikutlah dengan kakakmu!” teriakan eommanya menggema dan berulang memenuhi kepalanya.

Sudah! Sudah! Kumohon! Pinta Ji Hyeon mulai menangis.

“ EOMMA!” teriakan histeris itu terdengar melengking panjang meredam semua tawa di taman bermain itu.

Bunyi itu hilang. Hilang bersama kesadaran Ji Hyeon.

Jong In mempelototi Ji Min dan Key yang tertawa-tawa memegang balon.

“ Sudah kubilang kan, dia itu takut sama bunyi letusan balon. Sampai pingsan begitu,” ucap Seung Hyun tertawa lebar.

Jong In pun mendatangi trio itu dan memecahkan semua balon di tangan Ji Min dan Key lalu mementalkan tubuh mereka hingga terhantup wahana.

“ Apa kalian pikir ketakutan seseorang itu lucu?” tanya Jong In.

Jong In menoleh ke arah Ji Hyeon. Terlihat orang-orang mengerumuninya.

“ Aish! Bagaimana aku memindahkannya?” gerutu Jong In.

Tiba-tiba muncul Kris di kejauhan. Kris tampak begitu panik melihat keadaan Ji Hyeon.

“ Ah! Sudah kuduga! Pasti ada udang di balik batu trio itu mengajak dia ke sini,” ucap Kris lalu membopong tubuh lunglai Ji Hyeon.

“ Laki-laki reinkarnasi itu … Entah mengapa rasanya tidak asing. Wae? Mungkinkah dia salah satu orang yang kukenal dulu” batin Jong In.

—♥♥♥—

Kris bersyukur orang tuanya sedang tidak di rumah. Dengan begitu ia bisa membawa Ji Hyeon untuk beristirahat di kamarnya.

“ Wah! Sepertinya kamu agak demam,” gumam Kris mengelus kening Ji Hyeon.

Kris keluar dan berpesan pada salah satu asisten pribadinya, “ tolong jaga temanku, aku keluar dulu beli plester kompres.”

Jong In yang sejak tadi melihat Ji Hyeon di luar jendela kini memasuki kamar luas milik Kris. Ia duduk di tepi ranjang memandang tubuh Ji Hyeon dengan mata sayu.

“ Kenapa kamu pergi?” gumam Ji Hyeon lemah.

Jong In terkejut. “ dia sadar akan kehadiranku?”

“ Bukankah kamu engga mau aku …” belum tuntas kalimat Jong In, Ji Hyeon kembali bergumam. Rupanya gadis itu mengigau.

“ Aku … Aku rindu kamu Jong In -ah,” air mata Ji Hyeon turun pelan dari kelopaknya yang masih tertutup.

Rindu? Kata itu berhasil membuat Jong In tertegun dan merasa seolah waktunya berhenti total.

“ Aku tak tahu mesti mengungkapkan kekesalanku dengan siapa, berbagi bahagiaku dengan siapa. Kamu kan tahu Oppaku sibuk. Bukankah kamu dihadiahkan Tuhan untuk menjadi tempatku berbagi?”

Hadiah Tuhan? Seluruh tubuh Jong In bergetar dahsyat. Ingatannya langsung terlempar ke waktu awal sebelum ia bertemu dengan sosok Ji Hyeon.

((Flash Back))

“ Kau … Dosa membunuhmu benar-benar …,” malaikat maut itu tak henti-hentinya berdecak-decak ketika melihat catatan hitam Jong In.

Jong In terdiam.

“ Sayang sekali sebenarnya tanggal kematianmu bukan hari ini, kamu dibunuh oleh sahabatmu sendiri dan …”

“ Do Kyung Soo! Pria berslayer hitam itu Kyung Soo?!” kejut Jong In.

Malaikat maut itu terkekeh, “ kamu tak seharusnya kaget dibunuh oleh orang terdekatmu itu. Bukankah kamu membunuh tetanggamu, teman ayahmu bahkan ayahmu sendiri?”

“ Orang seperti mereka memang pantas mati!” balas Jong In dengan intonasi berapi-api.

“ Membahas inipun tak akan membuat statusmu jelas. Karena kamu mati tidak pada tanggal yang ditetapkan di Aracleous … Kamu tidak bisa ke neraka maupun ke surga.”

Jong In tersentak.

“ Aku mengajukan dua pilihan padamu. Menjadi bawahanku sebagai malaikat maut juga dengan tanggungan menjemput 444.444.444 nyawa atau reinkarnasi kembali sebagai manusia,”

“ Kau bodoh! Jelas aku memilih opsi kedua.”

“ Opsi itu …” malaikat maut memundurkan langkahnya dan membuka tabir di bawah kakinya. Tampak kehidupan manusia yang entah dimana.

“ Dunia fana itu keras. Kau yakin ingin kembali ke sana?”

Jong In diam namun mengangguk mantap.

“ Baiklah! Syaratnya cukup sulit. Tapi sepertinya tak akan sulit untuk orang berhati dingin sepertimu. Pergilah ke bumi, ke anak itu!”

Jong In memperhatikan gadis kecil yang terkantuk-kantuk digendong ibunya yang berwajah pucat.

“ Buatlah ia mati saat ia berumur 17 tahun. Sebenarnya gadis itu memiliki umur yang pendek. Ia harusnya mati malam ini. Tapi …. Demi keinginan reinkarnasimu, aku menghadiahkan dia untukmu. Kamu harus menemaninya hingga dia berumur 17 tahun sambil menjalankan tugas malaikat maut juga. Dengan syarat : jangan beritahu dia identitasmu sebelum waktunya. Kalau kamu tidak berhasil membuat dia mati pada umur 17 tahun, umurnya akan diperpanjang 3 kali lipat dan kamu akan menjalani opsi pertama tadi. Bagaimana?”

Jong In mencerna satu-persatu kata yang diajukan malaikat itu padanya.

“ Baiklah!” sanggupnya.

Tabir di bawah kaki Jong In menghilang dan iapun langsung jatuh ke bumi yang entah dimana.

TUK! Sebuah payung hitam turun menyusul.

((Flash Back end))

Aku bukanlah hadiah dari Tuhan untukmu Ji Hyeon. Tapi kamulah hadiah malaikat maut untuk reinkarnasiku. Jelas Jong In dalam diam.

Ia memandangi wajah Ji Hyeon yang kian pucat.

Jong In membelainya dan menutup kelopak matanya sendiri.

Kris yang baru datang terperangah melihat apa yang dilakukan Jong In. Ia mencoba menyembuhkan demam Ji Hyeon dengan kekuatannya?

“ Hya! Kamu tahu kan apa akibatnya jika kamu begitu?” ucap Kris mendekati tubuh Jong In.

“ Menghilang dari pandangannya secara perlahan kan? Dia juga sudah tak ingin melihatku karena tahu maksudku ada di sampingnya,” balas Jong In selesai mengobati Ji Hyeon.

“ Berkat kamu dia jadi takut denganku. Kamu pikir kamu siapa? Toh dulunya kamu malaikat maut juga. Kamu licik! Kamu tak ingin seorang malaikat maut menjadi manusia tapi kamu sudah menikmati …”

“ Menikmati apanya?” hardik Kris.

“ Aku lebih memilih harusnya ada seseorang yang memberitahu Go Rim Ah tentang aku yang akan membunuhnya pada saat dia 19 tahun. Aku menyesal telah membunuh gadis yang kujaga dari dia 7 tahun itu. Kalau aku ingin memutar semuanya. Aku ingin memperbaiki hidupku di tahun 70-an, agar malaikat maut itu tak memberikan aku opsi reinkarnasi bodoh ini,” emosi Kris meletup-letup.

Jong In memandang lekat Kris. “ Dia juga dari 70-an” gumam batinnya.

“ Aku menyesal lebih dari yang kau bayangkan,” tukas Kris menitikan air matanya.

            <Ji Hyeon POV>

“ Aku menyesal lebih dari yang kau bayangkan.”

Kris … Dia ngomong dengan siapa? Apa dia juga punya malaikat maut pendamping sepertiku?

Setengah sadar, kukerjap-kerjapkan mataku. Seluruh panas tubuhku entah lenyap kemana. Aku bangun dengan seluruh tubuh yang terasa sehat dan menyegarkan.

“ Kau bangun. Maaf, membangunkanmu,” ucap Kris terlihat menghapus air matanya.

“ Seperti apa rupa malaikat maut pandampingmu?”

Kris terlonjak mendengar pertanyaanku. Apa yang salah?

“ Malaikat maut pendamping?”

“ Ya! Kau berbicara dengannya kan sekarang?’

Kris menatap udara kosong di depannya dengan pandangan yang entah apa.

“ Kamu engga melihat dia, Ji Hyun?”

“ Ani! Memangnya aku bisa melihat malaikat maut lain selain Kim Jong In?” tanyaku lugu.

Kris tampak menerawang udara kosong di depannya lagi. Sekilas terlintas, Apa mungkin ia memiliki malaikat maut cantik? Sepertiku, yang memiliki malaikat maut tampan. Tampan. Ya, benar! Dia memang tampan dan susah dilupakan. Aku bahkan memimpikan bertemu dengannya. Apa benar aku merindukan sosok itu?

—♥♥♥—

Minggu malam selalu menjadi malam paling menyibukan di kedai. Tak ada bangku kosong.

“ Ini pesanan meja nomor tujuh!” ucap Seoul Hyun unnie memberikanku semangkuk ramyeon pedas.

Aku langsung bergegas menuju meja yang ia maksud. Tunggu! Rasa-rasanya aku tak asing dengan 3 orang yang duduk berdempetan ini.

“ Anyeong~” sapa Ji Min sambil mengangkat tangan kananya ke udara.

Aku meletakan mangkuk itu sambil menundukan pandanganku, “ selamat menikmati!”

“ Hya~” Ji Min menarik tanganku sehingga aku hampir terjatuh ke arahnya.

“ Kamu … Kamu menikmati kencan kita tadi kan? Kalau begitu, ayo kita kencan lagi malam ini!” ajak Ji Min. Aku langsung berdiri dan pergi lagi. Kini Ji Min berdiri dan menghalangiku.

“ Kamu pikir tadi itu kencan?” tanyaku dengan mata yang mulai berkaca.

“ Apa yang kamu harapkan? Aku betul-betul mengencanimu! Kamu budak! Ingat? Kamu cuma penyenang-ku saja. Jangan berharap lebih, bodoh!” ucapnya dengan hujaman mata tajamnya.

Air mataku penuh menyesaki kelopakku tapi kutahan demi kenyamanan pelanggan yang lain.

PRANG! Sebuah mangkuk pecah disusul teriakan mengaduh Ji Min. Aku menoleh panik.

Dia tersiram kuah mie ramyeon yang baru kuantarkan tadi. Bagaimana … Tiba-tiba aku melihat Jong In berdiri di belakang Ji Min dan menatap sosok Ji Min dengan tajam. Ini ulahnya?

“ Ada apa ini?’ tanya Sehun Oppa menuju bangku Ji Min.

“ Kedai macam apa ini! Pelayanmu ini telah menumpahkan kuah ramyeon ke badan temanku,” tuntut Seung Hyun.

“ Aku akan menuntut kedai ini!” ucap Ji Min menendang meja lalu keluar. Pelanggan lain mulai ribut sambil menantapku tak suka.

Kim Jong In! Kamu harus membayar ini semua!

—♥♥♥—

“ Kenapa matamu merah, jagi? Kamu menangis semalam diomelin Oppamu?” tanya Ji Min yang menghampiri mejaku di jam istirahat.

“ Cup! Cup!” ujarnya sambil menepuk poniku.

Kusingkirkan tangannya dan hendak pergi keluar sebelum ucapannya menghentikan langkahku, “ Hya~ Pulang ini … Ayo kita kencan!”

Kencan? Ani! Pasti maksudnya adalah event mengerjaiku seperti yang sudah-sudah. So Jin yang baru memasuki kelas memandangku dengan pandangan penuh amarah. Oh God!

“ Kencan? Kamu bercanda?” timpal Kris yang juga baru memasuki kelas.

“ Kenapa memangnya? Dia pacarku! Terserah aku!” ucap Ji Min lantang.

Pacar? Omong kosong! Itu hanya sebutan yang ia perlembut untuk menggantikan status budak padaku.

“ Pacarmu? Biar kuberitahu satu hal menarik padamu …” ucap Kris lalu mendekati Ji Min dengan senyuman tak biasa.

“ Kami resmi jadian kemarin. Dan dia sudah mengkonfirmasi kalau dia tak ada hubungan apapun denganmu. Kamu mem-bully dia Park Ji Min!”

Satu kelas ramai bersorak.

Resmi? Sejak kapan aku dan Kris …

TO Be Continue

Eya~ TBC cingu~ Nantikan sambungannya ya! J

_Rhym_

2 tanggapan untuk “Grey Eyes (Part 7)”

  1. Tetettttt
    Dan gw kira bunyi dor tadi itu karena pembunuh orang tuanya ji hyun dateng
    Taunya
    Usil banget sih -_- #gaklucu

    Tadi ji hyun sempet gak bisa liat jong in pas d kamarnya kris??

    Tapi kai udh tau ya sapa yg ngebunuh dia, cuman knapa pula kyungsoo ngebunuh uri kai??
    Cuman sayangnya kai belom tau kalo kris adalah kyungsoo

    Berarti kyungsoo juga mati bukan pada waktunya ya, kan dia jadi malaikat maut juga sampk akhirnya jadi manusia lagi

    Taun 70an itu maksdnya kris ama kai lahir d taun 70an??

    Lah banyak ya komen gw
    Ahahaha
    Mian

    Suka

Leave Your Review Here!