[YIRUMA-PIANO] #9 Variation On A Theme From ‘Far Away’

cover
An inst-fict by @andditaa

#9 Variation On A Theme From ‘Far Away’

feat.

Hyorin [SISTAR] & Xuan Yi [WJSN/Cosmic Girls]

| Family. Sad. Tragedy | Ficlet | G |

Apa kau menyadari itu? Soal kita yang makin menjauh?

previous track: #8 Variation On A Theme From ‘Dance’

Bukankah ini lucu?

Aku selalu merindumu, kendati tiap pagi kita duduk bersama mengitari meja. Menikmati sarapan yang kubuat sepenuh hati. Dan rasanya jadi tambah lezat saat kukudap sembari mengamati figurmu begitu lahap menyuap makanan.

Aku ingin mengikatkan tali sepatumu. Dulu, kau merengek memohon dibantu; berdalih masih belum mampu. Tapi lihatlah, baru kuberjongkok di dekatmu, kau sudah menuntaskan simpul sneakers itu lalu berpamitan padaku, “aku akan pulang terlambat hari ini. Daaaagh.”

Aku bukan lagi pengundang senyummu. Kau sedang mengutati pirantimu kala kusapa, “duh, siapa, sih, yang SMS sampai kamu cengar-cengir begitu?” Dan bukan respon kalimat kuterima, namun rona-rona pink pastel di pipimu telah mengakui semua. Rupanya ada seseorang yang berhasil membuatmu tersipu.

Kau sudah besar sekarang.

Tapi soal itulah yang aku cemaskan.

Gembira juga sekilas duka mengalir beriring kala kudengar kau mendapat predikat lulus dari sekolah. Bukan, bukan karena aku tak bangga padamu yang sukses menamatkan tingkat menengah atas. Memori tentang kemauan kerasmu mendaftar di perguruan tinggi luar kota adalah satu dari sekian sumber keparanoidanku.

Aku akan lebih merindukanmu. Apa kau menyadari itu? Soal kita yang makin menjauh?

Kata yang kuloloskan sama sekali tak jujur. Sekarang aku justru menyembunyikan perasaan itu demi dirimu, yang hampir tiap sebelum tidur meneleponku. Bilang bahwa kau teramat menginginkan hadirku. Namun aku perlu paham situasimu, “istirahatlah. Nanti bangun telat, loh, kalau nelpon tengah malam. Besok juga penuh, ‘kan, kuliahnya?”

Hanyalah suara lirihmu obati kekalutanku. Tak apa, sungguh. Asal kau bahagia dalam proses menggapai impian, akan kutahan diri untuk memintamu kembali. Sebab aku yakin akan ada momen yang tepat nanti.

Menghitung hari terus kulalui, hingga seorang pemuda tinggi bertamu ke rumah, bersama sepasang orang paruh baya. Tentu kutanyai maksud kedatangannya. Lantas dijawab oleh si pemuda, “saya kemari hendak meminang.”

“Meminang siapa?”

“Putri Anda.”

Betapa tak kuasa kulinangkan air mata. Benakku dipenuhi keterkejutan dan tanda tanya. Apa aku egois jika memikirkan kepentinganku saja? Kepentingan soal rasa rinduku padamu yang belum tersampaikan? Malah pemuda ini muncul menunda segalanya.

Tapi aku punya keyakinan. Kepercayaan yang menguatkan kalau kita ini bakal sanggup bersua. Mencurahkan keluh kesah karena sayang yang membuncah.

Aku bisa menjadi konsultan pun partnermu soal menjaga ataupun mendidik anak. Anakmu kelak, yang otomatis menjadi cucu-cucuku untuk menghiburku di masa tua.

Iya, ini janjiku padamu. Kepada waktu yang nun jauh di sana. Yang tak akan pernah mampu kita tahu.

Aku merindukanmu, putriku, Xuan Yi.

*

Hyorin mengusap setitik air dari netranya yang menuruti gaya gravitasi bumi. Tangannya gemetar, pundaknya naik-turun menahan isakan.

Sejemang wanita itu menoleh ke kanan. Ada menantunya, yang masih saja setia duduk di sisi ranjang. Yang refleks merangkul ketika tangis Hyorin sempurna pecah.

Dua jam lalu Hyorin menyetir sedannya sendiri kemari. Dengan laju sedikit di atas normal, ia harap bisa menyuntikan semangat hidup pada Xuan Yi yang tengah berjuang hidup-mati.

Naas, Xuan Yi telah ditetapkan meninggal kala Hyorin tiba, belum sempat ia menyapa. Dan seorang bayi mungil di kamar bersalin jadi kenangan tunggal yang bisa Hyorin lihat, agar tak terus terpuruk dalam kubangan duka. Nak, apa kau merindukan dia?

Hyorin menggendong sayang sang bayi. Kalau iya, berarti kita impas, bukan? Sebab sama-sama merindu putri sendiri?

.

.

fin.

5 tanggapan untuk “[YIRUMA-PIANO] #9 Variation On A Theme From ‘Far Away’”

  1. Wah, ku kira ini masih ada hubungannya sama far away yang dulu.

    Betewe ini sedih. beneran 😦
    tapi pas baca awalnya, ku kira ini surat dari hyorin yang lagi dibaca sama anaknya. Eehh bukan yaa

    keep writing (y) 🙂

    Suka

    1. Eheheh iya ini ga ada hubungannya kok…

      Sebenarnya bisa dibilang jg ini surat cuma ga kesampaian dikasih k anaknya… Yah cukuplah kita tahu kenapa… (Maapkeun) (entah knp blsan ini jd sedih juga)

      Thankyou yaa sudah mampir lagi~ lots love and stay tune X’D

      Suka

Leave Your Review Here!