[FICLET-SERIES] DEVIL – Momo

D3VIL SERIES – Ep. Wolves Story [Momo]

Scriptwriter

Genre
Mystery

Cast
Momo of Twice

Note
Poster can be used as lockscreen

Disclaimer
It’s all not mine but storyline and OC.

Preview Series
D3VIL [ Kai // Shannon&Vernon // Joshua ] || Missing Smile [ Mina ] || Sleep Walking [ Suga ] || Wolves Story [ Momo ]

{ Suggest next cast? Leave a comment on the box }

“Pernah dengar cerita tentang 2 ekor serigala?”

Enjoy^^

---

Ini bukan pertama kalinya aku menghadapi seorang psikopat muda.

Kini aku dihadapkan dengan seorang remaja perempuan yang telah membunuh kekasih dan teman baiknya. Namanya Hirai Momo. Umurnya baru 20 tahun. Dia adalah seorang mahasiswi di sebuah sekolah tari dan orang bilang dia sangat berbakat. Menurut pernyataan dari teman-temannya, Momo dikenal sebagai gadis yang baik dan periang. Dia juga suka membantu dan mudah memaafkan orang.

Sangat disayangkan.

Terlepas dari penyataan yang kuperoleh, aku justru hanya melihat seorang gadis dingin yang baru saja  meledakkan 2 kepala dengan senjata yang entah dapat dari mana. Seperti bagaimana seorang psikopat, dia terlihat begitu tenang. Dia tidak merasa baru saja membunuh orang dan, menurut aliasku, dia merasa lebih senang dan puas ketika sudah membunuh 2 orang terdekatnya.

Dugaanku dia membunuh kekasih dan sahabatnya karena dia tahu jika mereka berselingkuh dibelakangnya. Bagiku hal itu merupakan alasan terkuat saat ini jika melihat siapa yang ia bunuh. Tapi saat ini aku belum bertanya apakah dugaanku benar atau tidak.

Kejadiannya belum 72 jam berlalu. Kedua mayat ditemukan di sebuah ladang dengan posisi disalib. Keduanya punya luka yang sama: 5 luka tembak yang tempatnya meliputi dahi, kedua lengan dan kedua paha. Kedua mata mereka juga dibuat buta—diduga—sebelum dibunuh alias dalam keadaan hidup.

Memang terdengar sadis untuk dilakukan oleh seorang gadis baik hati.

Aku mencoba memulai. “Boleh kutanya sesuatu?”

“Tentu saja. Lagipula kau sudah bertanya banyak hal dari tadi,” balasnya dingin.

“Jika boleh kutahu, apa mereka yang lakukan? Aku yakin, kau adalah gadis yang baik. Mau berbagi cerita denganku?”

Dia menarik salah satu sisi bibirnya. Terdengar suara kekehan pelan. “Kau mau cerita? Baiklah kalau begitu. Pernah dengar cerita tentang 2 ekor serigala?”

“Belum. Apakah ada hubungannya dengan apa yang pacarmu dan sahabatmu lakukan padamu dan yang kau lakukan pada mereka?” balasku.

“Anggap saja analisamu benar, Dokter. Mereka berselingkuh dan itu membuatku frustasi,” kata Momo bersama dengan aura tak menyenangkan terpancar. “Ya, kau bisa bilang ada hubungannya.”

Bahkan aku tak pernah mengatakan apapun tentang analisaku.

“Diceritakan ada dua ekor serigala yang hidup bersama dengan seorang manusia. Yang satu adalah Si Cahaya. Dia penuh dengan kebaikan dan juga pemaaf. Orang-orang akan merasa aman jika berada dengan Si Cahaya. Sedangkan serigala yang lain adalah Si Kegelapan. Kebalikan dari Si Cahaya, dia penuh dengan kebencian dan rasa dendam. Sama sekali tidak ada kebaikan dalam dirinya. Semua orang akan merasa terancam jika berada di sekitarnya. Lalu suatu hari mereka bertarung untuk memenangkan pikiran dan hati seorang manusia. Yang menang akan bisa menguasai seorang manusia. Pertanyaannya: serigala mana yang akan menang?”

“Tergantung,” jawabku cepat. Aku pernah dengar cerita ini dan aku tahu jawabannya. “Tergantung serigala mana yang kau beri makan.”

“Bagus. Kau mengerti. Orang yang pintar sepertimu pasti akan menjawab begitu. Tapi aku punya versi yang berbeda.”

Terkadang aku tidak suka ketika aku berada di posisi sekarang ini; duduk berhadapan dengan psikopat gila yang bisa membuatku tidur tidak nyenyak di malam hari. Sebagai seorang psychiatrist, menghadapi orang-orang dengan gangguan mental bukan lah hal yang aneh. Tapi jujur saja, bertemu langsung dengan seorang psikopat akut bukan sesuatu yang seting kujumpai. Terkadang aku bisa berada dalam tekanan dan rasa khawatir meski sudah kucoba menahannya.

“Kedua serigala itu kuberi makan. Mereka kubiarkan tumbuh apa adanya hingga sama besar dan sama kuat. Namun bedanya, Si Cahaya kupelihara bebas, seolah dialah yang kurawat dan kuberi makan. Sedangkan Si Kegelapan kupelihat dalam kandang di tempat terdalam dalam diriku sehingga dia jauh dariku dan hanya Si Cahaya yang selalu bersamaku.

“Namun ketika aku merasa jika hanya mengandalkan Si Cahaya tidaklah cukup untuk menyelesaikan masalah, maka kulakukan sebaliknya. Untuk pertama kalinya kubuka kandang Si Kegelapan, membawanya keluar dari dalam diriku. Sebagai gantinya, Si Cahaya yang berada di dalam kadang supaya dia bisa jauh dariku.”

Dia mengakhiri ceritanya dan bisa ku simpulkan bahwa kejadian perselingkuhan itu merubah wataknya dalam sekejap. Beberapa orang yang mendapat guncangan hebat pada mentalnya bisa memicu dirinya yang lain muncul. Untuk beberapa kondisi, dia masih punya watak aslinya yang bisa kembali kapan saja. Dan untuk beberapa kondisi yang lain, watak aslinya bisa saja menghilang. Semua tergantung seberapa parah mentalnya terserang.

“Lalu apa yang terjadi selanjutnya?” ucapku.

“Aku berhenti memberi makan Si Cahaya.”

END

---