My Answer (Chap.II)

My Answer- Chap.1 and 2

My Answer (Chap.II)

Thanasa present

Seohyun [SNSD], Jung Yonghwa [CNBlue] | Chaptered | Romance, Friendship, Hurt | PG 15+ | General

Aku ini sebenarnya pria yang payah, aku tidak terlalu pandai merayu wanita, dan semua hal-hal untuk mendapatkan kekasih atau semacamnya.

Previous: I

Disclaimer: Story is absolutely mine. This is not perpect story and there’s typo everywhere hehehe. Hope you’ll be enjoy while reading this. DON’T BE A PLAGIATOR. Gamsahamnidaaa….

###

 

Baiklah, jam berapa aku harus menjemputmu? Kita harus ke rumah Yoona dulu kan sebelum ke bandara?” jawaban Yoong Oppa sungguh membuat hatiku mencelos. Bagaimana tidak, semua pernyataan Yoona tepat.

Aku bahkan tidak mengatakan tolong untuk kedua kalinya kepada Yoong Oppa, Ia langsung saja menyetujuinya. Coba katakan alasan untukku tidak jatuh cinta pada pria satu ini. Tidak ada bukan? Ia tampan, cerdas, jujur, baik hati dan selalu tulus.

“Hyunnie… kau masih disana kan?”

Eoh Oppa, aku disini. Ahh kau bisa tiba dirumahku satu jam lagi, agar kita memiliki waktu lebih luang untuk bersiap”

Baiklah, aku akan bersiap-siap sebentar, lalu langsung kerumahmu. Sampai nanti Hyunnie

Eoh Oppa, Anyeong…” setelah menutup panggilan di handphone ku ini, aku segera melonjak dari tempat tidurku menuju lemari pakaian. Aku harus memakai baju yang lebih baik dari ini. Aigoo

-n-

Aku sempat menerima ledekan dari Yoona saat sampai rumahnya, bahkan Ia mengomentari pakaianku. Yah aku lebih mirip wanita yang menanti kedatangan kekasihnya yang baru pulang studi luar negeri atau wamil karena memakai mini dress berwarna pastel ini.

Walaupun Yonghwa Oppa sempat memuji penampilanku dengan dress ini, tapi diperjalanan kerumah Yoona aku sadar akan dampak seperti apa yang akan ditimbulkan karena penampilanku hari ini, tentu saja aku merutuki keputusan bodohku untuk memakai pakaian ini.

Dan benar saja, Yoona langsung tertawa meledak dan memberondongiku dengan ledekannya saat melihat penampilanku. Untungnya Ia masih punya nurani untuk tidak meledekku didepan Yonghwa Oppa secara langsung, tapi saat kami berdua berada dalam kamarnya untuk mengambil segala kebutuhan surprise untuk Shinhye.

Dan saat ini kami bertiga sedang berada diperjalanan menuju bandara. Aku duduk dibangku depan menemani Yoong Oppa yang menyetir, dan Yoona duduk sendiri di bangku belakang.

“Yaahh.. untunglah pulang nanti kita tidak hanya bertiga yaah. Kalau tidak aku pasti akan terlihat sempurna menjadi wanita menyedihkan yang tidak punya kekasih dan hanya mengikuti sahabatnya berkencan bahagia dengan pacarnya” celotehan Yoona baru saja membuatku gemas ingin membekap wajahnya yang kuakui sangat cantik itu.

Yah Yoona sahabatku memang primadona sekolah, hanya saja saat ini aku serasa ingin tidak mengenal dirinya untuk sejenak.

Yonghwa oppa malah tertawa keras menanggapi Yoona. Aku membalikkan wajah sekilas untuk memberikan  tatapan ‘membunuhku’, yang langsung kutimpali dengan tertawa awkward ku. Yoona malah terlihat santai, membuatku merasa makin keki,  diledek olehnya.

“Yahh Yoona-a kau tidak usah linglung hanya karena Seunggi Oppa cedera, Ia tidak sedang kena kanker otak dan akan meninggal dunia 2 bulan lagi kan. Mengapa pembicaraanmu melantur?”

“Memangnya aku melantur? Tidak kan Yonghwa Oppa? Apa kata-kataku ada yang salah?” Yoona memasang wajah – tidak-berdosa- khasnya “Kau dan Yonghwa Oppa toh belum punya kekasih. Tidak masalah kan kalau aku bercanda seperti itu” Yonghwa Oppa masih tertawa kecil menanggapi ucapan Yoona tanpa menjawab apapun.

“Lagipula Oppa, sepertinya aku tidak pernah melihatmu dengan wanita? Kau hanya sering bersama sekretarismu disekolah, beberapa teman kelasmu, dan uri Seohyun. Jangan tanya aku tahu darimana Oppa, karena kami berdua sudah menjadi juniormu sejak sekolah dasar.” Yoona menggebu-gebu memberondongi Yoong oppa dengan pertanyaannya,

“Mengapa kau tidak pacaran? Tidak adakah gadis yang kau suka saat ini?” aku melihat jelas Yoona melirik sekilas padaku saat menanyakan tentang ‘gadis yang disukai’ oleh Yonghwa Oppa.

Eoh?? Hahahaaa kau tidak berniat mengkhianati Seunggi dengan menanyakan hal itu padaku kan Yoona-a?? aku tidak mau berurusan dengannya jika karena hal itu hahahahaa” untunglah Yoong Oppa menanggapinya dengan candaan.

“Tentu saja tidak, aku sangat mencintai Seunggi Oppa. Aku hanya penasaran saja, aku cemas jika ada orang yang salah paham tentang kau dan Seohyun karena kalian sering jalan keluar bersama”

Entah mengapa aku juga sebenarnya ingin mendengar jawaban Yoong Oppa tentang hal ini, dan aku mulai mengerti bahwa Yoona hanya ingin membantuku sedikit perihal hubunganku dan Yoong Oppa. Dan aku cukup berterimakasih untuk itu.

Yoong Oppa terlihat berfikir dan akhirnya membuka suara.

“Ehmm… aku tidak berfikir sejauh itu, selama ini teman-temanku tahu bahwa Seohyun adalah adik tingkat yang memang cukup dekat denganku. Lagipula Seo Sangwoo Hyung adalah senior yang sangat kuhormati. Dan seperti kau bilang, kita sudah dari dulu satu sekolah, wajar saja kan aku dekat dengannya…” Yoong Oppa mengalihkan wajahnya padaku dari kemudi dan tersenyum hangat, akupun membalas senyumnya,

“…Kalau untuk soal pacaran sampai saat ini memang belum ada yang cocok saja denganku. Aku ini sebenarnya pria yang payah, aku tidak terlalu pandai merayu wanita, dan semua hal-hal untuk mendapatkan kekasih atau semacamnya. Lagipula tugasku sebagai Presiden di sekolah dan persiapan masuk perguruan tinggi, sudah cukup menyita perhatian dan pikiranku saat ini, hehehehee” ujarnya melanjutkan pernyataannya yang sempat terputus sesaat tadi.

Baiklah, terjawab sudah semuanya. Namun setidaknya aku masih punya harapan bukan? Yoong Oppa sedang tidak menyukai siapapun, dan belum pernah menyukai siapapun.

-n-

Layar yang menunjukkan kode pesawat untuk kedatangan pesawat yang kami tunggu sudah menunjukkan bahwa pesawat yang ditumpangi Shinhye telah landing. Kami pun menanti kemunculan Shinhye.

Beberapa saat kemudian gadis yang kami nanti-nantikan pun tiba, dengan jeans denim belel, dan blouse putih dengan dua kancingnya yang terbuka memperlihatkan leher jenjang Shinhye yang sempurna. Rambutnya pun diblonde dengan sedikit aksen wave. Penampilannya pun disempurnakan dengan snickers biru dongker dan sunglasses dengan warna senada.

Yahh.. siswa dari Amerika memang terlihat bedanya.  Kami bertiga pun segera berpelukan sambil melepas rindu. Yonghwa Oppa hanya memandang kami bertiga sambil tersenyum.

“Yaa gadis nakal! Mengapa kau lama sekali baru datang? Kau tidak rindu denganku dan Seohyun?” Yoona sudah hampir mengeluarkan air matanya sambil memukul-mukul ringan Shinhye

Mian Chingudeul.. Is it to late? Sure…I miss both of you damn much” kami pun kembali berpelukan heboh, tidak peduli sesekali orang di bandara tersebut menoleh pada kami.

“Baiklah, ayo kita segera ke mobil. Kemarikan kopermu” tanpa sadar Yoong Oppa sudah berada tepat disampingku. Menyadari kehadiran orang asing Shinhye membuka kacamatanya dan meneliti kehadiran pria asing yang ada disampingku.

“Ohh aku lupa mengenalkanmu, ini Yonghwa Oppa , sebenarnya kita juniornya saat di sekolah dasar dan JHS dahulu, kalau kau ingat.”

“Ohhh… tidak ingat hahahaa. Jadi sekarang kakak senior ini menjadi kekasihmu Hyunnie? Kenapa kau tidak pernah cerita padaku memiliki kekasih yang tampan seperti ini?” Aku dan Yonghwa Oppa refleks menggelengkan dan menunjukkan bahasa tubuh yang lain, menandakan bahwa hal itu tidaklah benar. Yoona hanya mesem-mesem tanpa mendukung pembelaan kami berdua.

Namun Shinhye tidak melihat karena sibuk meneliti Yonghwa Oppa, sehingga membuatnya terlihat sedikit kurang nyaman.

Aniya Hye-na, Yonghwa Oppa juga menjadi senior kami sampai sekarang, kami berdua kan tidak bisa menyetir. Seunggi Oppa cedera jadi tidak dapat menolong mengantarkan kami untuk menjemputmu. Jadi aku meminta tolong pada Yonghwa Oppa…” ucapku memberikan klarifikasi.

“Yakin kalian berdua tidak ada hubungan spesial??” aku dan Yonghwa Oppa kembali menggeleng.

“Baiklahh kalau begitu..”

Anyeonghaseyo, namaku Jung Yonghwa. Senang berkenalan denganmu” Yonghwa oppa pun memperkenalkan dirinya.

Anyeong, aku Park Shinhye. Yonghwa-ssi apakah tidak masalah jika aku berbicara banmal atau tidak memanggilmu Oppa? I mean that’s make me seems awkward, yeah actually that’s my opinion. Mianhae

“Ahhh Gwencahana-yo, aku tidak mempermasalahkan hal-hal seperti itu. Lakukanlah jika itu membuatmu nyaman”

Gumawoo

“Baiklah, ayo kita segera ke mobil. Memangnya kau tidak lelah dan lapar?” pernyataan Yoona pun menyadarkan kami berempat untuk segera beranjak.

“Ahhh benar sekali Yoona, perutku sudah meronta karena lapar… Ehmm… Geundae, Yonghwa-ssi, bukankah kau yang menyetir kemari?”

Nde, waeyo?” mendengar jawaban itu, Shinhye terlihat senyum penuh arti.

“Baiklah, aku akan mengurangi bebanmu untuk menyetir… biarkan aku yang menyetir, tenang saja aku sudah lihai mengemudi kok. Di tempatku bahkan anak JHS sudah banyak yang lihai mengendarai mobil. Aku tidak sepayah kedua temanku ini.”

“YAKK!… kau mencibir kami eoh? Dasar teman kurang ajar… bangga sekali kau dengan Kanada mu itu, sudah sana kembali dan jangan pulang lagi ke Korea” rajukan Yoona pun membuat kami berempat kembali tertawa.

-n-

Setelah tegang karena Shinhye yang mengemudikan mobil Yonghwa oppa dengan gila. Aku hanya bisa saling menggenggam tangan dengan Yoona. Dan meminta maaf berulang-ulang kali pada Yonghwa Oppa saat tiba di kedai tempat kami memilih untuk mengisi perut kami.

Kami makan di salah satu kedai favoritku dan Yoong oppa, karena masakannya yang sangat enak. Masakan korea pastinya, karena sahabatku satu ini berkata bahwa Ia sangat rindu masakan korea.

“Aku bersumpah, caramu membawa mobil sangat gila Shinhye” yang diomeli malah tertawa bukannya merasa bersalah, Yoona bukan tidak beralasan mengomelinya.  Hasil akibat ulah Shinhye mengemudikan mobil saja masih tergambar jelas di wajah pucat Yoona.

“Ahhh kalian berdua saja payah… buktinya Yonghwa baik-baik saja tuh. Iyakan Yonghwa?” Yonghwa Oppa hanya tersenyum dan mengedikkan bahunya.

“Aku ingin ke toilet” setelah Yoona pergi Shinhye kembali memandang Yoong Oppa curiga,

“Aihh Jeongmal, jangan bilang kau juga takut Yonghwa? Ahh kau payah sekali” Shinhye meledek dan memukul pundak Yoong oppa ringan, Yongg Oppa tertawa dan membela diri bahwa Ia tidak takut.

Aku tersenyum melihat keakraban mereka, Shinhye memang pribadi yang ramah dan mudah bergaul. Bahkan dulu saat memiliki masalah keluarga yang berat dengan berakhirnya hubungan kedua orang tua Shinhye, Ia tidak pernah terlihat sedih atau tertekan, tetap ceria seperti biasa. Shinhye sahabatku memang pribadi yang hebat.

Namun melihat pemandangan seperti ini dihadapanku, entah mengapa perasaanku sedikit tidak nyaman.

“Jadi bagaimana sekolahmu Hyun??”

“Tentu saja baik, kau tidak lupa dengan kecerdasan sahabatmu satu ini kan? Khawatirkan saja Yoona, kerjanya hanya berkencan dan bermesraan dengan Seunggi Oppa” ucapku sambil memainkan kimchi dihadapanku dengan sumpit.

“Haahahaha, kau iri hyunnie?? Kenapa kau tidak berpacaran juga? Demi Tuhan Seohyun, siswa SMA mana yang belum pernah berpacaran sama sekali? Di Kanada, siswa sekolah dasar saja sudah berpacaran. Bahkan mereka bisa mendapatkan first kiss sekaligus diusia seperti itu.” ucapan Shinhye seakan menohokku dan juga Yoong oppa, yahh Shinhye memang tidak tahu bahwa Yoong Oppa juga belum pernah berpacaran sekalipun sama sepertiku.

Aku sudah memberikan kode untuk tidak melanjutkan pembicaraannya, namun sepertinya Ia tidak mengerti dan malah mengerutkan keningnya kebingungan.

“Ehmmm, yahh memang itulah Amerika. Jadi bagaimana dengan teman yang satu ini? apakah tinggal di Amerika mempermudah jalanmu untuk memiliki kekasih?” aku tidak menyangka Yoong Oppa akan menanyakan hal seperti itu, bahkan dihari pertama Ia mengenal Shinhye.

“Tentu saja, aku sudah pernah berpacaran sekitar 5 kali, tapi hanya pacar keduaku saat masih di JHS, yang juga orang Korea. Selain dia, kekasihku adalah seorang American. But now… I’m single. Aku memergoki kekasih terakhirku selingkuh dengan salah satu senior kami disekolah. Heol, Ia memang pria brengsek.”

I’m sorry to hear that”  Yoong Oppa sungguh-sungguh bersimpati, tapi Shinhye hanya mengedikkan bahunya seolah tidak peduli.

“Benarkah? Hmm… Shinhye-a, apakah pria bule memang berkepribadian buruk?? Kalau memang begitu, cari saja pria korea, pria korea baik-baik dan romantis kok”

“Yaa hyunnie, jangan terlalu polos. Dimana-mana Pria itu memang brengsek. Romantis? Kau kebanyakan nonton drama” mendengar ucapan Shinhye, Yoong Oppa tersedak air minum tiba-tiba.

Wae Oppa? Kau baik-baik saja?” dan Ia menjawabku dengan anggukkan dan acungan jempolnya yang menandakan Ia baik-baik saja.

“Semoga kau tidak merasa tersindir karena kubilang semua pria brengsek, Yonghwa…” dan Yoong oppa kembali tertawa mendengar pernyataan Shinhye.

“Yaa kalian tega sekali tidak menengokku di toilet, bagaimana kalau aku pingsan didalam sana, tadi. Aku benar-benar mabuk dibuat Shinhye tau!” bukannya simpati dengan kehadiran rengekan Yoona yang tiba-tiba, kami malah menanggapinya dengan ledakan tawa.

“Sudahlah Yoona cepat duduk dan makan nanti nasimu dingin…” ujarku sambil menepuk-nepuk pundaknya lembut.

-n-

Pekan ujian sebelum liburan musim panas dimulai pun selesai pada hari ini. Terlihat jelas di wajah para siswa Shinhwa bahwa ini adalah hari yang mereka nanti-nantikan. Seohyun terlihat bergegas merapikan tasnya dan beranjak untuk meninggalkan bangkunya.

“Sudah mau pergi? Latihan yah??”

Eohh, aku duluan Yoona-a, kau pulang bersama Seunggi Oppa kan?”

Eoh, fighting hyunnie. Aku dan Shinhye pasti akan hadir melihat penampilan spektakulermu nanti”

“ hahaha kau berlebihan, baiklah.. aku duluan yaa..”

-n-

Anyeong, mian… apakah aku telat?”

“Tidak Hyunnie, kami masih menunggu Chanyeol, Ia telat 20 menit” jawab Minhyuk

“Oh iya tadi sepertinya Yonghwa mencarimu, Dia sepertinya ada di ruang OSIS sekarang” ujar Jonghyun menambahkan.

“Ohh, baiklah aku akan kesana sebentar. Kita masih menunggu Chanyeol kan?” masih sibuk dengan alat musik masing-masing Minhyuk dan Jonghyun hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Seohyun.

Seohyun terlihat mencari Yonghwa melalui jendela ruang OSIS, beruntung Ia wanita yang cukup tinggi sehingga tidak kesulitan untuk melihat ke dalam ruangan OSIS, namun Yonghwa tidak terlihat sama sekali.

“Kau tidak sedang menjadi stalker kan?” kehadiran Yonghwa secara tiba-tiba disamping Seohyun sukses membuatnya kaget setengah mati. Segera Seohyun membalikkan wajahnya, yang ternyata berjarak sangat dekat dengan wajah Yonghwa.

Mereka berdua terlihat kaget dan seketika gugup sehingga segera mengambil beberapa langkah mundur dan menghasilkan jarak yang cukup untuk mereka berdua.

“Aku kesini mencarimu Oppa, kata Jonghyun Oppa kau mencariku”

“Ohh iya, aku ingin memastikan jadwal pentasmu di festival musik summer ini. Dan bertanya padamu, apakah aku harus datang atau tidak?” wajah Yonghwa terlihat dibuat-buat sehingga jelas bahwa Ia sedang menggoda Seohyun

“Cihh… kau bertanya padaku sebagai Presiden siswa atau sebagai teman?” ujar Seohyun seraya tersenyum menyadari gurauan Yonghwa.

“Tentu saja keduanya…”

“Sebagai Presiden siswa sebaiknya tidak usah, karena jika kami kalah kau tidak akan ikut malu, tapi kalau sebagai teman… tentu saja kau harus datang Oppa, karena kau harus membawakan kembang gula yang besaaaaarr untukku.”

“haahahaha baiklah, bagaimana dengan Yoona dan Shinhye? Apakah mereka akan datang?”

“Tentu saja mereka datang… baiklah Oppa, aku harus segera kembali ke ruang latihan”

Eohh… fighting!”

Gumawoo” Seohyun pun membalikkan badannya berjalan meninggalkan Yonghwa sambil tersenyum bahagia.

TBC

13 tanggapan untuk “My Answer (Chap.II)”

Leave Your Review Here!