[Movie Festival 4] Story of the Milk Box by Ybzyy

Story of the Milk Box - Kak Bay

Story of the Milk Box

| Changmin x Yuri |

| G – “little bit” Romance – Vignette |

Seseorang yang memeluk dari belakang itu sungguh menakjubkan.

Breaking news,

Setelah pencarian dan penelusuran secara detail, akhirnya Lee HongBin, terduga pelaku pembunuhan berantai yang akhir-akhir ini meresahkan warga telah tertangkap. Sampai berita ini disiarkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai motif….

Changmin yang sudah mulai bosan dengan isi berita tersebut memutuskan untuk mematikan televisi dan beranjak pergi ke dapur. Pria yang tinggal sendirian itu tidaklah terlalu buruk, setidaknya itu yang Changmin rasakan. Menetap di sebuah rumah sewa yang kecil selama hampir tiga tahun terakhir ini membuat Changmin mulai menghargai hidupnya sendiri.

Pekerjaan seorang pelukis sekaligus fotografer sekarang ini tidaklah begitu menguntungkan jika dibandingkan dengan beberapa dekade belakang. Kini dia harus lebih giat lagi untuk mencari konsumen ataupun perusahaan yang mau menerima dirinya.

Setelah menuangkan susu ke dalam gelas ia beranjak menuju balkon, tidak begitu luas tetapi banyak sekelebat inspirasi sering muncul di dalam benak Changmin. Pagi ini, kota Seoul sedikit sejuk karena tadi malam diguyur hujan begitu lebat. Bunyi klakson samar-samar terdengar dari balkon lantai lima tempat Changmin berdiri. Sepintas dia mengamati beberapa mobil yang sedang lalu lalang sampai hilang dari pandangan karena begitu banyaknya gedung-gedung pencakar langit dibangun di sekitar lingkungannya.

Belum juga Changmin habis meminum susu yang ada digenggamannya, seseorang mengetok pintu rumahnya dengan konstan.

“Masuklah, pintu tidak aku kunci,” teriak Changmin sembari menuju ruang tengah.

“Susu pagi, satu pak susu sapi murni dan satu pak yoghurt semuanya seribu delapan ratus ribu won,” seru seles susu langganan Changmin.

“Ini uangnya, sisanya baut beli kosmetik kamu,” ucap Changmin sembari memberikan dua lembar uang nominal seribu

“Terima kasih, tapi maaf boleh numpang kamar mandinya?,” tanya si seles dengan hati-hati

“Silakan, jangan lupa bersihkan sampai bersih.”

Usai beberapa dialog dengan seles susu langganannya, Changmin merebahkan tubuhnya ke sofa sembari meregangkan otot-otot lehernya. Tak lama kemudian si seles keluar dengan wajah yang sedikit ceria dari sebelumnya.

“Lega?,” pertanyaan konyol itu hampir membuat si seles terkekek

“Lumayan, tetapi kalau boleh tahu, kenapa warna rumah ini dominan hijau?,”

“Ini bukan hijau, ini aquamarine jenis warna dengan dasar warna biru,”

Selagi Changmin menjelaskan apa itu aquamarine si seles hanya melongo mengangguk mengiakan setiap ucapannya.

“Terima kasih atas penjelasannya, tapi maaf saya harus mengantar beberapa pesanan yang belum saya antar,” dengan sopan si seles pamit undur diri.

Melihat tingkah lakunya sedikit membuat Changmin terkekeh karena sifat blak-blakkannya itu.

.

Ketika sedang berjalan-jalan menyusuri setapak taman kota, tanpa sengaja Changmin melihat seles susu tadi pagi. Buru dia hampiri dengan harap ada teman yang bisa diajak mengobrol dengannya.

“Sendirian?.”

“Ooh pemesan susu.”

“Boleh duduk.”

“Silakan.”

Karena tadi pagi sudah mengobrol sedikit sehingga kali ini mereka sudah tidak merasa canggung, mengobrol panjang lebar hingga akhirnya dia tahu nama, alamat, nomor ponsel serta sedikit riwayat hidupnya.

Dari perbincangan itu, Changmin mulai memerhatikan pikirannya terhadap dirinya.

“Yuri, boleh aku panggil dirimu seperti itu saja?”

“Tentu, kenapa tidak.”

Yuri tipikal orang yang ceria mudah bergaul, hal itu semakin menarik perhatian Changmin kepadanya.

.

Waktu berlalu dan intensitas pertemuan mereka ,pun semakin sering. Mulai jalan sore bersama, mengopi di kedai kopi hingga pada mereka merencanakan liburan bersama.

Ini tidak seperti Changmin biasanya, sepertinya dia mulai merasa tenteram jika berada didekat Yuri.

”Changmin, ayo kita berkemah,” Seru Yuri ketika mereka sedikit membicarakan mengenai liburan.

“Kemah, eemm sepertinya bagus.”

Begitu Changmin menyetujuinya Yuri mulai membahas ini dan itu mengenai liburannya. Changmin seperti terhipnotis oleh Yuri, setiap kata yang keluar bagai untaian syair yang menenangkan seperti warna aquamarine yang sejuk dipandang serta damai dalam pikiran.

Yuri yang ceria ini seperti pelengkap hidup Changmin yang sedikit pemalu walau terkadang suka lepas kendali ketika sedang mengungkapkan ide gagasan.

“Yuri, bisakah kau menilai diriku?,” secara mendadak Changmin membicarakan obrolan yang sedikit serius.

“Kau, hemm kau itu baik hati, sabar dan kalem. Kesan pertama adalah orang yang dingin di luar tetapi jika sudah berbaur maka bisa merasakan kehangatan dalam dirimu.”

Deskripsi Yuri mengenai Changmin membuat dirinya semakin terpana dengan pesona yang dimilikinya, periang dan suka humornya itu semakin menambah warna ketentraman dalam hidupnya.

.

Dua Minggu sebelum hari perkemahan, rasa kagum yang dimiliki sebelumnya kini terus tumbuh. Tanpa ia sadari, secara diam-diam dia mulai mencari sisi kehidupan Yuri. Diam-diam Changmin memotret Yuri dari kejauhan kemanapun dia pergi, mengantar susu – berbelanja – sampai kerumahnya. Sampai tanpa terasa tersisa dua hari lagi sebelum perkemahan tiba, Changmin sudah hampir mengumpulkan lebih dari lima ratus foto Yuri. Dengan sisa dua hari tersebut Changmin mulai mempersiapkan barang bawaan yang akan ia gunakan saat berkemah.

.

Hari berkemah ,pun tiba Changmin menjemput Yuri tepat di depan rumahnya. Dengan senyum merekah di wajah Yuri menyambut Changmin yang sedang menunggu di dalam mobil. Selama dalam perjalanan Yuri terus mengumbar canda sehingga tanpa terasa perjalanan tiga jam terasa singkat.

Begitu tiba baik Changmin atau Yuri melakukan tugasnya masing-masing dan tanpa terasa ketika mereka selesai mendirikan tenda hari sudah gelap. Nuansa menjadi semakin mendukung tatkala bintang-bintang menemani malam mereka yang sedikit sunyi.

“Yuri, apa hal yang paling berat kau lakukan?,” dengan berani Changmin memulai pembicaraan yang berat.

“Mencintai,” mendengar jawaban Yuri membuat Changmin sedikit tersentak kaget.

“Kenapa? Bukankah hal tersebut yang paling banyak orang perbincangkan karena kesenangannya,”

“Mencintai bukanlah tentang kesenangan semata tetapi terbentuknya kasih antara pria dan wanita serta mengenai seberapa besar mereka menerima satu sama lain di saat itu,”

“Pandanganmu ternyata hampir sama denganku,” celetuk Changmin dengan menyembulkan senyuman.

“Memang bagai mana pandanganmu?,”

“Berpacaran baik mencintai atau dicintai itu dimulai saat seseorang memasuki hidupmu, dan hal yang tepat jika mengizinkan orang tersebut masuk ke dalam kisah hidupmu,”

“Menerima orang lain masuk ke dalam hidupmu itu memang sulit,”

Untuk sejenak mereka terdiam dalam sunyi kembali, mengikuti pikiran dan angan masing-masing individu.

“Yuri, tempo lalu kau bertanya kenapa aku suka warna Aquamarine, kan?,”

hemm, dan kau belum menjawabnya.”

“Karena menyejukkan hati, seperti dirimu,”

“Seperti diriku?, maksudmu?,”

“Bolehkah aku memasuki hidupmu? Walau itu sulit akan aku coba,” ungkapan itu membuat keduanya terdiam sesaat. Satu sisi Changmin berhasil mengungkapkan perasaannya dan di sisi yang lain sulit untuk menjawabnya.

Lama terdiam membuat suasana menjadi canggung, keduanya sulit untuk mencairkannya sampai Changmin akhirnya beranjak berdiri dan melangkah untuk mengusir kegundahan dan rasa canggung ini.

Dalam benaknya, Changmin merasa bahwa ia telah salah waktu untuk mengungkapkannya. Tetapi bukanlah Changmin jika tidak mencoba hal yang menantang. Setelah sekian langkah Changmin berjalan, secara mengejutkan Yuri merangkul tubuh Changmin dari belakang.

“Akan aku coba,” sepatah kata tersebut mengejutkan Changmin, dirinya tidak menyangka perasaannya berbalas juga.

a.n :

Selamat hari jadi IFK yang ke lima, semoga ke depannya semakin berjaya dan menghasilkan ide-ide kreatif yang baru. Ceritanya memang sedikit gak jelas, tapi semoga bisa menghibur dan mewarnai hari jadi IFK.

8 tanggapan untuk “[Movie Festival 4] Story of the Milk Box by Ybzyy”

  1. INI CHANGMIIIIN!!! OMG! kangen bangeet :’
    *baru mendarat udah rusuh

    btw haaai 😀
    Aku iin 94 line, salam kenal ^^

    mampir karena tersedot sama cover FF kamu yg Changminnya ganteng gila /ups

    Aku suka kalimat-kalimat pembuka FF ini~ ❤ apalagi pas paragraf2 awal yg kamu cerita changmin dengan kehidupan pribadinya, sendirian di apartemen. terus deskripsi suasana balkonnya…. berasa nyata banget :')

    tapi aku agak mulai merasa alurnya jadi terburu-buru pas bagian sales susu datang. aku malah ngiranya sales susu ini laki-laki, karena ga ada penjelasan gendernya. saranku, pasti bakal lebih 'nyata' lagi kalo ada deskrip yg lebih jelas soal yuri. kayak, secantik apa sih dia, apa penampilannya sederhana atau apa, apa dia lebih cantik dari aku…. /plakkk

    FF ini kece kok! ^^
    semangat menulis author-nim 😀

    Selamat ulang tahun juga IFK~ 😀

    Suka

  2. yurii dan changmiinn. udah lama ga baca fic dengan cast dua orang (tua) ini wkwk.

    halo! Risma, garis 96 disini 🙂
    aku suka penggambaran awalnya. kehidupan sendiri yg tentram, suasana hati yg ceria, lalu terbawa masuknya orang lain dalam hidupmu. kisah mereka mengalir saja awalnya, tapi kemudian jadi berasa cepat setelah pertemuan mereka di taman. kehadiran beberapa typo tanda baca juga bikin kisah mereka makin cepat. kisah pendekatan mereka berakhir di perkemahan dengan manis tapi tetep berasa cepat. coba ditulis lebih santai lagi. interaksi mereka dibuat banyak juga gapapa kok 😀

    sekian dulu. tetap semangat bercerita ya!

    Suka

  3. hi theree!!

    wah abis baca Fuschion Territory, terus baca ini. Loh loh? kok ada Hongbin dipenjara. Emang author IFK mah kece abis, ya bisa fictionnya saling terhubung. hehhe. Ternyata cuman Hongbinnya doang karena settingnya sudah beda lagi. Keseluruhan sih, cerita ini sebenernya simpel dan bisa bikin berbunga-bunga. Tapi sayang banget, kaya kata komen-komen sebelumnya, alurnya terkesan terburu-buru dan menggantung di tiap bagiannya. Jadi sedikit kurang jos (?) hehhe.

    see ya~

    Suka

  4. Salam kenal, YNZYY-ssi!

    Mari aku mulai reviewnya.

    Judul:
    Story of The Milk Box. Judul ini sukses bikin aku penasaran di antara judul movie lainnya. Tapi aku baca dari movie pertama dulu biar nyambung karakternya.

    Lalu aku baca castnya. Changmin. Yuri. Gini dong. Aku rindu FF dengan cast sesepuh. /plak/

    Isi Cerita:
    Pas awal baca, aku mengharapkan kalau cerita ini bakal cerita bermakna. Aku suka awalnya. Changmin di bayanganku tuh keren banget jadi pelukis dan fotografer. Keinget changmin di Mimi.

    Tapi pas mulai ke pertengahan hingga akhir, aku kayak gak menemukan makna dari cerita ini. Cuman cerita cinta manis aja. Jadi gak sesuai ekspetasiku.

    Tapi gak masalah. Kan kamu yang buat cerita jadi terserah kamu. Hehe.

    Terimakasih sudah memberikan bacaan seperti ini! 🙂

    With love,
    energytea

    Suka

  5. HALOOO!
    Salam kenal, kak!
    Pertama, aku mau koreksi tanda baca dulu yaa~
    itu tanda elipsis (…) seharusnya diberi spasi. Terus, tanda koma, sebaiknya itu dihilangkan aja daripada ngedobel tanda baca pas di akhir dialog itu. Sama, tanda penghubung itu tidak perlu diberi spasi.
    Kerumah -> ke rumah. Karena menunjukkan nama tempat, jadi dipisah.
    Dalam segi cerita, alurnya terlaly cepat menurutku. Hehe.
    Keep Writing!^^

    Suka

  6. Halo Ybzyy…..
    Hmmm…..Judulnya tuh menarik dan bikin penasaran…trus deskripsi berita yang detail di awal itu membuat sayaberpikir kalau ini akan berujung pada cerita kriminal gitu…
    Dan ternyata ujungnya kisah manis heheheheehe…
    Sebetulnya cukup membuat tanda tanya juga sih di awal kamu mendeskripsikan berita sedetail itu namun tiidak menjadi salah satu hal yang mendukung jalannya cerita. Tapi ini jalan ceritamu seperti yang dibilang salah satu komentator di atas heheheheehe jadi ya mangga-mangga aja dibuat sesukamu

    Sukses terus yaa!!
    Salam kenal juga, saya Andri Valerian, SC di sini yang mungkin sudah enggak pernah posting cerita lagi hehehehe

    Suka

  7. Changminnnn
    sumpah udah lama banget ga baca ff tentang dua idol ( tua ) ini -Changmin dan yuri-
    ehmm, aku penasaran dengan ff ini karena judulnya. ceritanya juga kayak ada manis-manisnya gitu, tapi mungkin agak ganggu karena deskripsi secantik apa yuri ini ga terlalu dijelasin.

    btw salam kenal aku Lusia, 98′ line

    Suka

Leave Your Review Here!