[Vignette] Just Your Game

just your game

Title: Just Your Game

Scriptwriter: Yoon Zea Kyu

Main Cast: Kim Jong In, Jung Soo Jung

Support Cast: Jung SooYeon

Genre: Romance

Duration: Vignette

Rating: PG 17

“Jadikan aku mainanmu, bukan hanya mainan tersembunyi, jadikan aku mainanmu secara nyata dan hanya aku yang boleh menjadi mainanmu! Tidak ada mainan lain, maka hanya kau yang akan menjadi nyonya-ku.”

Temaram sinar jingga menghiasi langit. Tak butuh waktu lama lagi, mentari akan kembali bersembunyi di bagian ujung bumi lainnya, menyapa manusia di sana. Bias bayangan burung-burung yang mengepakkan sayap untuk pulang ke sarangnya terlihat jelas di paduan jingga dan biru di atas sana. Menutup senja dengan cahaya orange berangsur menjadi hitam pekat. Dan kini tugas bintang-bintang untuk memberi sedikit pencahayaan bagi bulatan biru, planet terdekat ketiga dari sang surya. Jalan-jalan di sudut kota mulai benderang, lampu yang padam kini menyala disetiap titik rumah.

 

Seorang pria berkulit tan, rambutnya tersisir rapi, bentuk wajahnya tak begitu bulat dan sorot mata tajam tengah duduk  bersandar di depan setir mobil. Ia menatap kosong ke arah luar, pikirannya kini entah berada kemana, melayang-layang jauh ke berbagai arah tanpa tujuan. Ia tiba-tiba saja menarik kedua ujung bibirnya, berlanjut pada senyum miris dan diiringi oleh tawa yang semakin mengeras.

 

Laki-laki itu terus tertawa, hingga bunyi batuk mulai secara serius terdengar dari tenggorokannya. Ia mulai melambatkan tawanya, namun tetap masih terdengar tawa sinis lirih. Laki-laki itu mungkin tengah berada dalam keadaan yang paling kacau sekarang, hidupnya 10 tahun ini yang kacau, kini semakin kacau. Laki-laki itu sudah terlalu banyak merasakan kegelisahan tak berujung.

 

++ ++

Semua orang di jurusan art and design universitas Hanguk tentu mengenal laki-laki bernama Kim Jong In. Laki-laki tampan berkharisma yang senantiasa dipanggil Kai itu memanglah seseorang yang mampu membius setiap wanita yang melihatnya. Tatapan matanya adalah sihir tanpa mantra untuk menundukan wanita. Sayangnya belum pernah ada satupun wanita di kampusnya yang pernah menyandang status kekasih Kai. Bahkan, Song Ji Eun, gadis tercantik dan terpopuler itu tak bisa menyentuh hati seorang Kai.

 

Seperti biasa, laki-laki itu tengah duduk di pojok pinggir sebelah kanan Caffe d’Louz dengan Latte kesukaanya. Sesekali matanya melirik ke arah jam Sembilan, tempat seorang gadis yang telah menggetarkan hatinya biasanya duduk dengan secangkir coklat panas. Sayangnya hingga sekarang belum ada tanda-tanda gadis itu akan datang. Handphone touchscreennya tiba-tiba saja bergetar, sebuah pesan masuk berisikan ajakan pertemuan di sebuah kamar hotel dari nomer yang sangat ia kenal. Kai tersenyum miring, hari ini ia akan mendapatkan kepuasan berlipat meskipun ia belum bisa bertemu dengan vitaminnya.

 

Kai menyesap kembali Lattenya sebelum melangkahkan kakinya keluar dari caffe itu. Ia-pun menghampiri mobil biru yang terparkir rapi di sisi kiri caffe. Menekan tombol alarm dan masuk ke dalamnnya. Ia menekan gas mobilnya. Melajukan mobilnya di tengah hiruk pikuk negeri penuh legenda ini. Menyalip beberapa kendaraan, berhenti saat lampu merah, melaju saat lampu hijau. Berjalan berkelok, hingga ke sebuah hotel ternama berbintang lima. Ia segera memarkirkannya di basement. Menekan lift menuju kamar hotel tujuannya.

 

** *** **

Seorang gadis dengan dress mini yang menampilkan kedua bahunya  tengah menatap ke luar jendela. Ia berada di lantai 20, menunggu kedatangan seseorang yang sudah lama ingin ia ketahui. Terdengar suara decit pintu terbuka, gadis itu yakin bahwa yang ditunggunya telah datang. Ia kemudian beranjak dari tempatnya berdiri menuju ssebuah sofa putih yang ada di dekatnya. Pandangannya masih

 

“Kim Jong In?” Manik coklat gadis itu membulat seketika. Begitu pula laki-laki yang ia panggil itu. Kedua insane itu saling bertatapan, tatapan tajam menusuk.

 

“Jung Soo Jung? Bagaimana bisa?” gadis itu kemudian sedikit tertawa,

“Jadi kau laki-laki itu? Laki-laki mainan Eommaku?” ucap Soojung meremehkan

 

“Sangat menggemaskan, laki-laki paling terkenal di kampus, yang tak pernah terlibat hubungan apapun dengan gadis di kampusnya ternyata adalah mainan ibu-ibu paruh baya?hahahhahaa….”

 

“Bukan begitu Soojung!” Soojung mulai mendekati Kai, Ia tersenyum menggoda.

 

“Berhenti menjadi mainan Eommaku! Jadilah mainanku?” Soojung semakin mendekati Kai yang mulai tergagap. Wajah Soojung yang menggoda dan wajah Kai yang semakin memerah. Padahal detak jantung mereka berrdua berdetak begitu kencang, tubuh mereka seakan kaku.

 

“Tidak seperti ini!” Kai memegang pundak Soojung, ia kemudian menjauhkan diri dari gadis itu.

 

“Kenapa? Kenapa kau tidak ingin menjadi mainanku? Hah! Apa aku kurang cantik? Apa aku kurang menggairahkanmu?”

 

“Kau salah paham Krys!”

 

“Salah paham? Kau tahu? Orang tuaku akan bercerai, semua karenamu!” Soojung tak bisa menahan emosinya, mata hazelnya berubah merah, ia berteriak marah menatap Kai. Pernikahan Orang tua Krystal – nama panggilan Soojung- memang sudah berada di ujung tanduk. Sebenarnya bukan masalah Kai, hanya saja kerenggangan membuat Eomma Krystal letih dan akhirnya mencari mainannnya sendiri. Parahnya Krystal megetahui hubungan gelap itu, Walau ia tak tahu siapa lelaki muda eommanya. Kini, akhirnya ia mengetahui siapa lelaki itu. Teman sekampusnya yang sangat digilai wanita. Krystal tak habis pikir untuk apa Kai melakukan semua ini.

 

“Aku tak pernah tahu dia eommamu!” sanggah Kai,

 

“Berhenti jadi mainan eommaku, berhenti! Cari wanita lainya, jangan eommaku!” Krystal tiba-tiba berlutut, ia memohon pada Kai untuk melepaskan eommanya. Tangisnya mulai sesengukan, Hati Kai sakit seketika, terlebih dengan ekspressi yang ditunjukan oleh Krystal. Kai-pun mulai mendakti gadis ringkih itu, memegang kedua pundaknya dan perlahan membawanya dalam pada dada bidangnya. Entah apa yang membuat Kai seperti itu, hanya saja tangisan gadis pucat itu menyakitinya.

 

“Aku minta maaf, krys!” ucap Kai lirih, ia mulai mengusap rambut gadisnya.

 

“Aku akan memberikanmu apapun, asalkan kau lepaskan eommaku,” ucap krystal, tangisnya telah membasahi kemeja biru navy Kai. Kai menghela nafas panjang, ia menutup kedua kelopak matanya. Bayangan gadis yang ia sukai, eomma Krystal dan wanita paruh baya lainnya. Lelaki ini memang memiliki Oudipus Complex, suatu kecenderungan menyukai wanita yang lebih tua. Faktor emosional dan keluarga juga membuatnya menjadi sesosok pemuas nafsu bagi wanita-wanita tua yang butuh kehangatan.

 

“Jadikan aku mainanmu, bukan hanya mainan tersembunyi, jadikan aku mainanmu secara nyata dan hanya aku yang boleh menjadi mainnamu! Tidak ada mainan lain, maka hanya kau yang akan menjadi nyonya-ku.” Krystal menarik wajahnya dari dada Kai, menatap mata hitam kai, meyakinkan apa yang baru saja dikatakan olehnya. Tidak ada candaan, hanya ada keseriusan.

 

** *** **

Berita baru berhembus, berita yang tak pernah siapapun menyangkanya. Gadis periang Jung Soojung berhubungan dengan Kim Jong In, si laki-laki misterius. Seharusnya hubungan mereka bisa diwajari, karena keduanya yang sama-sama popular. Hubungan ini menjadi tak wajar karena seluruh orang di kampus tahu bahwasanya mereka berdua belum pernah dekat dan karena status krystal yang awalnya adalah kekasih Choi Minho, si lelaki jangkung. Semuanya sangat mengetahui bahwa Choi Minho dan Jung Soojung adalah pasangan paling romantic, belum pernah mereka terlihat bertengkar ataupun renggang, terlebih hubungan yang telah mereka jalin sejak kelas satu sekolah menengah atas, sudah enam tahun.

 

-bukkk-

Hantaman keras mengenai rahang kanan Kai. Sebercik darah menetes dari mulutnya. Ia hanya mengelap-nya dengan jempol lalu menyunggingkan kedua bibirnya. Melirik ke arah pria jangkung yang baru saja meninjunya. Terlihat jelas kemarahan mendalam dari pria tersebut, bahkan matanya seakan memerah, tanda kemarahan yang memuncak.

 

“Jadi karenamu, Krystalku memutuskanku?” teriak pria bernama Choi Minho tersebut. Lagi-lagi pukulan mengenai wajah Kai. Yang dipukul tetap terdiam, tidak berusaha melawan, ia hanya terus tersenyum.

 

“Apa yang kau lakukan pada Krystal hingga begini hah!” bentak Minho kembali.

 

“Dia hanya lebih memilihku….” Jawab Kai yang baru saja bangkit dari keadaanya yang tersungkur.

 

“Yak, Choi Minho! Hentikan tindakanmu!” bentak Krystal yang datang tiba-tiba, ia memapah Kai yang sudah babak belur.

 

“Jadi kau lebih memilih laki-laki brengsek ini?”

 

‘Hubungan kita telah berakhir, jangan pernah kau menganggu hubunganku dengan laki-laki pilihanku.” Jelas Krystal. Ia kemudian memapah kai berjalan menghindari Minho yang terus menerus memberikan sumpah serapah. Setitik krystal bening keluar dari kelenjar air matanya. Krystal membawa kai menuju ruang kesehatan, mendudukan kai pada ranjang yang hanya cukup untuk satu orang. Ia menghampiri kotak obat yang ada di sisi kanan ranjang,  mencari antiseptic, kapas dan lainnya. Dengan telaten gadis itu mengobati luka mainannya.

 

“Terima kasih telah menolongku!” ucap Kai sesaat setelah si gadis menyelesaikan perawatannya.

 

“Bukankah ini hal yang sangat wajar?” jawab Krystal datar.

 

“Kau mainanku, jadi aku harus menjagamu,” tambh Krystal.

 

“Aku tahu kau masih mencintainya, tapi aku akan membuatmu mencintaiku.” Gadis itu tersentak mendengar penuturan lelakinya itu.

 

“Karena aku mainanmu, maka aku akan membuat nyonyaku benar-benar mencintaiku!”

**************** *************

Tidak ada satupun orang di dunia ini yang mampu memiliki waktu, waktu berjalan seakan terus menerus tanpa ada yang mampu menghentikannya. Banyak memori yang terparkir pada masa itu, entah indah atau kelam, yang jelas dalam kurun waktu tiga bulan saja sudah sangat cukup bagi Krystal untuk tahu kenapa eommanya sangat menyukai mainannya. Kai sosok lelaki yang tak sempurna namun memiliki kisah dalam setiap tindakannya, entah datang dari mana sosok seperti Kai. Walau harus hidup terisolasi berdua saja dengan mainannya, sudah cukup baginya.

 

Orang tuanya juga tak jadi bercerai, semua berkat mainannya. Satu hal lagi, Kai sudah berhenti menjadi mainan wanita paruh baya, layaknya budak, kai hanya menyuguhkan dirinya pada nyonya-nya yang sekarang. Hanya pada Jung SooJung.

 

Di tengah taman universitas Hanguk, di bawah pohon maple yang berdiri tegak, Krystal dan Kai sama-sama sedang membaca buku. Punggung mereka saling bersandar, tetap focus pada tulisan yang ada di setiap lembaran, membolak-balikan setiap lembar yang telah selesai di baca. Angin sepoi berhembus, memberikan kesegaran baru bagi kedua insane yang tetap berkutat pada dunianya masing-masing. Kai menengok ke arah Krystal. Nyonyannya seperti seorang dewi yang turun dari khayangan. Memandanginya sejenak, kemudian menyentuh pundaknya.

 

 

“Krys, balikkan badanmu!” ujar Kai, Krystal menuruti apa yang dikatakan mainannya, Ia membalikkan seluruh badannya dan menghadap Kai, Lantas Kai menepuk kedua kaki nyonyanya, isyarat untuk meluruskan kakinya, dan tak lama ia langsung merebahkan kepalanya di atas paha nyonyannya.

 

 

Kai melanjutkan bacaan bukunya, diikuti Krystal. Kembali focus pada bacaan masing-masing.  Walau sebenarnya acap kali ada reaksi saling curi pandang. Bagi Krystal, Kai seperti magnet, harum tubuhnya seperti obat bius yang mengurungnya dalam keterkaitan rohani. Tidak ada yang bisa melepaskan ataupun menghancurkannya. Pada suatu kesempatan, Kai kembali berhasil merebut ciuman di pipi kanan nyonyanya.

 

 

“Aku akan membelikanmu orange float kesukaanmu, tunggu aku di sini!” Ujar Kai, yang lantas pergi meninggalkan gadisnya di bawah pohon maple. Tak lama, suara telepon genggam Kai berdering, sebuah pesan masuk membuat krystal penasaran. Gadis berambut kemerahan itu mengambil telepon genggam kai, dan tak sengaja membaca isi pesan itu.

 

** _Jangan lupa, nanti malam _**

 

Membacanya membuat Krystal makin penasaran, ia-pun mulai membuka isi pesan lainnya, Jantungnya seakan berhenti, rasa panas menjalar pada tubuhnya. Pesan itu lebih banyak tentang ajakan untuk bertemu, dan nanti malam adalah pertemuan lelakinya dengan si pengirim sms tersebut.

 

“Krys….” Panggilan itu membuyarkan lamunan krystal, buru-buru ia meletakan kembali telepon genggam Kai, lantas bersikap natural.

 

“Vanilla ice cream, orange float, kau mau yang mana?”

 

“Dua-duanya Oppa!”

 

“Hem, lalu aku?”

 

“Salahmu sendiri, membelikan dua jenis minuman kesukaanku!Bukannya tadi kau bilang hanya akan membeli orange float?” gadis itu mem-poutkan bibirnya, berpura kesal.

 

“Tadi tak sengaja aku melihat vanilla ice cream, lagi pula minuman kesukaanmu adalah minuman kesukaanku, apa yang kau suka menjadi kesukaanku, apa yang tak kau suka juga menjadi yang tak kusuka, karena aku mencintaimu…!”

 

Wajah Krystal merona merah, bila terus dilanjutkan ia benar-benar akan menyukai seorang Kim Jong In. hubungan yang terjalin dari keputusasaan, dan cinta sepihak,berubah menjadi cinta dari dua insane. Krystal menyambar vanilla ice cream yang disodorkan Kai, membiarkan orange float untuk lelakinya. Mereka berdua lepas dari buku, meminum ice cream sembari bercengkrama dan bercanda. Seakan dunia adalah milik berdua, mereka juga tak memperdulikan tatapan sinis dari orang-orang yang melihat kedekatan mereka. Mereka sudah terlanjur berada dalam satu bahtera cinta penuh kasih.

 

** ** **

 

 

Gadis jangkung itu harus mengenakan coat yang menutupi sebagian wajahnya, rambut panjangnya ia ikat meningggi, dengan kacamata hitam, layaknya penyamaran seorang artis yang berusaha menghindari sesaeng fans. Sayangnya ia bukan seorang artis, ia hanya berusaha menyamar dari seorang Kim Jong In. Ia ingat betul isi pesan yang tadi siang ia baca, pertemuan di sebuah private room sebuah restoran terkenal. Private room ini berbeda dari private room lainnya, private room ini ditujukan untuk sepuluh kursi dengan lima meja yang terbatasi oleh bilik-bilik kaca. Sehingga Krystal bisa dengan mudahnya masuk ke private room ini.

 

Ia sudah berada di tempat ini seperempat jam sebelum jam pertemuan.  Ia sungguh penasaran dengan siapa mainanya akan bertemu. Terlebih di private room yang cukup tertutup.  Makanan yang sudah ia pesan, belum ia sentuh, bahkan minumannya juga tidak. Berkali-kali ia menilik arloji yang berada di tangan kanannya, tiga menit lagi jam pertemuan.

 

Arah retinanya memutar ke seluruh arah, hingga ia mendapati seorang wanita berambut blonde, dengan wajah putih dan mata cantik datang, mengenakan gaun hitam tanpa lengan yang memamerkan  pundak dan kaki jenjangnya. Wanita itu tak asing bagi Krystal, cara berpakaian dan lainnya sama persis dengan yang ia kenali.

 

Wanita itu duduk di meja kedua, hanya selisih satu kaca, karena Krystal berada di meja ketiga. Tak lama sosok lelaki yang ia tunggu datang juga. Kai mengenakan kemeja polos biru navi kesukaannya dipadu dengan jeans hitam yang membuatnya terlihat tambah berkharisma. Wanita di meja kedua itu tiba-tiba berdiri, lalu menghampiri Kai. Mata Krystal langsung membulat sempurna, karena wanita itu memeluk tubuh Kai lama. Walau Krystal bisa melihat tidak adanya respon dari Kai, namun tetap saja, rasa panas dan cemburu mengalir dengan begitu mudahnya pada diri Krystal. Akhirnya Kai melepas pelukan wanita itu dan langsung menuju mejanya.

 

“Jong In-ah, sudah lama aku tak bertemu denganmu, kau makin tampan saja!” ucap wanita itu dengan senyum manisnya.

 

“Terima kasih atas pujiannya noona,” jawab Jong In singkat, tanpa ekpressi.

 

Kemana saja kau selama ini?” tanya wanita itu lagi,

 

“Aku tak kemana-mana, tetap di Seoul. Sebenarnya apa yang ingin noona katakan?” Jawaban wanita itu terinterupsi saat dua orang pelayan mengantarkan pesanan makanan untuk mereka. Wanita itu memang sudah mempersiapkan segalanya untuk bertemu dengan Jong In.

 

“Kau berubah Jong In, kau seperti bukan Jong In yang biasanya.” Ujar wanita itu kembali sesaat setelah menuangkan wine pada gelas Jong In.

 

“Aku memang sudah berubah noona, aku adalah Jong In yang baru.” Jawab Jong In dengan penuh penekanan.

 

“Apa kau tak merindukanku? Aku sangat merindukanmu!” Wanita itu tak habis akal untuk bertanya.

 

“Tidak, Aku sudah menemukan tumpuanku noona dan aku sudah berjanji hanya dia pemilikku!”

 

“Siapa wanita itu? Secantik apa dia, sampai membuatmu seperti ini?” Emosi wanita itu naik, reflek ia menggebrak meja dan berdiri.

 

“Noona, kumohon jaga emosimu, dia pilihanku, dan semua tentang kita anggap saja tak pernah terjadi.”

 

“Kau dengan mudahnya berkata seperti itu? Bagaimana dengan benih yang kau tanam padaku?” seru wanita itu, Jong In hanya menatap wanita itu dengan pandangan tak percaya.

 

Tentu saja, Krystal seperti terkena serangan jantung sesaat, wanita itu memiliki benih Jong In? Bagaimana bisa? Sejak kapan mereka berhubungan. Manik mata Krystal semakin melebar, tatkala wanita itu tiba-tiba menghampiri kai yang duduk di depannya, lantas menyambar bibir tebal Kai. Air mata tak bisa terbendung lag, emosi yang bergejolak itu semakin meluas. Gadis ber-coat itu akhirnya berdiri dan menghampiri kedua insan yang tengah bertautan.

 

“Eonni-ya ….” Ucap Krystal terbata. Wanita itu, Jung Sooyeon, kakaknya. Mereka berdua yang hafal betul suara gadis itu, menghentikan aktivitas mereka. Menatap gadis yang telah berlinangan air mata.

 

“Krys, kau…” Sooyoen  berjalan mundur, ia tak menyangka akan kehadiran adik kandung semata wayangnya.

 

“Kai, kau keterlaluan! Apa tak cukup Eommaku? Kau juga dengan kakakku? Yak apa yang kau inginkan hah!” Krystal berujar kesal.

 

“Ini bukan seperti yang kau bayangkan, bukannya sudah kubilang, semuanya sudah berakhir dengan masa laluku!”

 

“Berakhir apanya? Bagaimana dengan benihmu yang ada pada eonniku?” semua terdiam, Krystal menghela nafas sejenak.

 

“Dan kau eonni, kupikir kau bukanlah wanita murahan, bagaimana dengan Heechul Oppa, bagaimanapun kau menodai pernikahanmu!”

 

“Aku bisa menjelaskan semuanya, Krys!” ucap Kai, sedangkan wanita itu tampak tak percaya, wanita itu mulai berpikir, apakah adiknya yang merubah Jong In. Wanita itu seperti berada pada keterpurukan.

 

“Aku tak butuh lagi penjelasan!” Krystal berlari meninggalkan sepasang manusia itu dengan derai air mata. Jong In reflek mengejarnya, meninggalkan Sooyoen yang hanya bisa berdiri mematung.

 

*** ** ***

 

Krystal berlari, menuju ke jalanan yang ramai itu. tidak pernah ia bayangkan Laki-laki yang mulai merebut hatinya ternyata bermain dengan kakaknya juga. Semua kenangan manis dengan lelaki itu selalu tercetak jelas dalam benaknya.

 

Samar-samar ia bisa mendengar teriakan memanggilnya, teriakan dari laki-lakinya. Tapi ia tak pedulikan panggilan padanya. Ia sadar betul, ia salah mencintai orang. Ia harusnya tak terjebak pada kisah rumit ini. Suara itu semakin mendekat, semakin jelas ia mendengarnya. Hingga tangannya terasa terpegang dan tubuhnya ditarik.

 

“Krys, kumohon berhenti!”

 

“kau benar-benar mengangguku, lepaskan!” teriak Krystal, bukannya melepaskan, Kai justru menarik Krystal dalam pelukannya.

 

“Aku tak akan pernah melepaskanmu! Semuanya hanya masa lalu. Hanya kau satu-satunya gadis yang kusuka!”

 

“Tidak, tidak…” tangisan Krystal benar-benar telah membasahi kemeja Kai lagi. Kai hanya membiarkan saja gadisnya menangis hingga tenang.

 

“kurasa, kita memang bukan ditakdirkan untuk bersama, kumohon, jangan hancurkan lagi kehidupanku, eonni-ku ataupun keluargaku!” ujar krystal sesenggukan.

 

“Kita tak boleh berakhir,” Kai menggelengkan kepalanya.

 

“Tidak, kita harus mengakhiri semua, terima kasih atas semua yang pernah kau lakukan untukku, tapi jangan pernah ganggu kehidupan kami!” Krystal segera berbalik, berjalan meninggalkan Kai. Namun, lagi-lagi kai menyentuh tangan Krystal.

 

“Pernahkah kau mencintaiku sebentar saja?”

 

Krystal berbalik, mendekat pada Kai.

 

**** *** ***

 

FIN….

 

Ah, maksudnya apaan coba cerita ini? pengen bikin genre psikologi, tapi gagal, berusaha surealisme juga gagal endignya tetep romance. Ini temanya hitam. Padahal niatnya pengen bikin ekstrim, tapi sadar diri lah, mau bikin NC, ngga sanggup!

 

 

 

 

8 tanggapan untuk “[Vignette] Just Your Game”

  1. daaaaan akhirnyaaa uwooo gantung aaa tolooong /?
    sebenernya akhirnya gimana hiiiikss
    kenapa semuanya terikat di kai ??? kan kretek jadinya….
    meskipun di tengah udah manis romance tapi kenapa harus ada jessicaaa ituuu?? ituuu sakiiittt …..
    aaaahh sudahlah ini hanya fiksi /? /loh

    hahahahaha good joob authooor 😀

    Suka

  2. daaaann aaaa kenapa menggantung gini?!?!?! udah lagi nyesek nyesek nya juga,thor serius ini dapet banget feel nya aku terharu sekaligus kesel bacanya:o

    Suka

  3. haha keliatan banget sih kalo authornya bingung nih ff mau dibawa ke genre apa. semua serba nanggung? darknya nanggung? psychologicnya juga
    tapi tema ceritanya sih oke lho, gak usah ragu untuk mengahncurkan karakter Kai yang asli? toh ini fanfict. gak usah ragu untuk bikin readers beneran ilfeel.
    sepertinya butuh sekuel hehe..
    tapi ff ini kayaknya emang kurang deh kalo gak ada part NC nya
    pokoknya semangaaaaat…
    ditunggu sekuelnya yah

    Suka

  4. Di setiap baca ff disini pasti bingung mau komen apa :/ intinya semua keren cuma ada satu yg mengganjal sequel dan please thor jangan gantung hubungannya kaistal :’v semuanya kisahnya menarik ^^
    Keep writing author

    Suka

  5. bagus banget. sumpah
    tema ceritanya unik. alurnya jg pas

    tapi kok endingnya itu loh. endingnya gantung
    itu krystal sm kai akhirnya mau gmna? kalo meteka akhirnya bersama seneng banget. tp kalo meteka mau pisah jg ga papa. pasti jg anehkan nnt kalo kaistal nikah kai pasti gmna gt kalo ketemu nyonya jung sm jessica

    bikin galau nih fanfic
    bikin squelnya dong author-nim

    Suka

Leave Your Review Here!