Mission: Oh My God! (Chapter 2)

mission oh my god

 

Scriptwriter: byulwu/Quinn Park

Cast: Chanyeol, Jangmi, Kai

Genre: Comedy romance

Rating: PG

Duration: Chapter 2/?

Summary: karena kalah memainkan sebuah permainan bodoh membuat Jangmi harus rela menjadi budak Chanyeol. Kesalahan membuat Chanyeol menghukum Jangmi untuk membuat Kai jatuh cinta pada gadis itu.

Previous part: 1

Hola~ this is chapter two! Jangan lupa tinggalkan komentar ya~ thankies and enjoy! ^_^

 

“Jangmi, kalau kau menang, aku bersedia menjadi budakmu selama sebulan. Tapi kalau aku menang, sebaliknya kau harus menjadi budakku selama sebulan.” Jelas Chanyeol seraya menuangkan soju ke gelas milik Jangmi.

Gadis itu mengangguk mengerti. Lalu mereka mengangkat gelas kecil itu ke udara.

            “Cheers!” mereka berdua berseru kemudian meneguk soju itu secara oneshot.

Jangmi membanting ponselnya ke atas ranjang. Tadi Baekhyun mengirimkan video bukti tentang pertandingan meminum soju terbanyak yang ia lakukan bersama Chanyeol empat hari yang lalu. Ia baru menontonnya 30 detik dan ia sudah merasa ubun-ubunnya memanas.

“Astaga, ini omong kosong!” Jangmi membanting tubuhnya ke ranjang dengan kasar.

Jangmi, kau sangat bodoh!

Sekolah kembali dimulai. Selama menjadi budak Chanyeol, Jangmi harus datang ke sekolah pukul 06.30. Untuk apa? Untuk menjemput Chanyeol di gerbang sekolah. -_-

Kenapa harus dijemput? Jangmi pernah bertanya tentang hal itu pada Chanyeol. Dan apa jawabannya?

“Kau mau aku tesesat?”

Jangmi hampir saja menangis saat mendengarnya. Chanyeol sudah dua tahun bersekolah di sini! Apa kau bercanda?!

Ia menghela nafasnya lagi kemudian berjongkok seperti orang idiot di gerbang sekolah, menunggu tuan muda Chanyeol. Ada kalanya ia bosan, lalu memainkan ponselnya. Jangmi membuka kunci ponselnya dan mendapati tiga pesan baru.

Dua pesan dari (Tanpa Nama)

Jangmi mengerutkan keningnya. Tanpa Nama? Ia membuka pesan pertama.

Hei, jangmi! Ini kai ~^^ hari ini kita harus latihan! Tolong datang pukul tiga^^

KAI?! Ini hebat! Darimana Kai tahu nomor ponselnya?

Jangmi kemudian melanjutkan membaca pesan kedua.

Hei, jangmi! kau terlihat sangat cantik hari ini ~^^ kau menunggu siapa digerbang? ><

DEG! Kedua pesan ini baru dikirim beberapa menit yang lalu. Apa Kai memasang kamera tersembunyi disini?! Jangmi mengedarkan pandangannya, mencari sosok Kai.

Tidak ada.

Oh, ini sangat menyeramkan. Jangmi kemudian membaca pesan lain yang ternyata dari Chanyeol.

Tidak usah menungguku di gerbang. Hari ini aku tidak sekolah. Meskipun begitu jangan lupakan tugasmu. Good luck, bodoh! ^^)b

Apa-apaan ini!? Jangmi berdiri disini seperti anak hilang selama 30 menit, dan ternyata Chanyeol tidak ke sekolah? Menyebalkan.

“Tapi, kenapa Chanyeol tidak sekolah, ya?”

Dikelas…

Jangmi merasa sedikit asing karena ia berada dikelas baru, dan tentunya dengan teman baru. Kelas unggulan… ia pikir suasananya akan mencekam karena di isi oleh murid-murid berkaca mata tebal dengan buku super tebal di hadapannya. Tapi ini jauh berbeda. Disini kita bisa melihat gadis-gadis cantik super seksi dengan alat make-up di atas mejanya, atau murid laki-laki yang sibuk menggoda murid perempuan. Ini seperti bukan kelas unggulan, melainkan kelas anak nakal. Ugh, apa Jangmi se-kudet ini? Ia baru tahu kalau kelas unggulan tidak selamanya di isi oleh murid-murid kutu buku. Ha….

Ia hanya duduk di bangkunya, berpura-pura membaca buku pelajarannya dengan tenang.

Ugh, membosankan. Semua orang sibuk dengan dirinya masing-masing. Keadaan disini sangat berbeda dengan kelasnya yang dulu. Tiba-tiba saja ia merindukan teman-temannya. Yuna, Miyoung, Hanna, dan… Chanyeol. Eh, apa kabar lelaki bernama Chanyeol itu?

Jangmi mengambil ponselnya, berniat untuk menelepon Chanyeol dan menanyakan penyebab dirinya tidak masuk sekolah, when suddenly

Kai masuk ke dalam kelas. Di ikuti oleh beberapa murid lelaki, Kai berjalan menuju bangku Jangmi. Dia sangat keren! Adegan ini mirip di drama-drama yang sering Jangmi tonton.

Lelaki itu menaruh tas-nya ke atas meja lalu duduk disebelah Jangmi. Sebuah kebetulan yang membuat Kai senang bukan main; bangku disebelah Jangmi kosong.

Seperti menang lotre, Kai seperti ingin berteriak sekencang-kencangnya. Ah, dia berlebihan.

“Hari pertamamu, kan? Aku rasa kau akan bosan disini.”

Jangmi tersentak ketika Kai tiba-tiba mengajaknya bicara.

“Eh? Ya, aku rasa begitu.” Jawab Jangmi seadanya.

“Nanti sore kita latihan. Kau datang, kan?” Kai benar-benar mencari topik untuk dibicarakan.

Dan Jangmi? Ia bahkan merasa Kai sedang mabuk. Bagaimana tidak? Sejak tadi Kai terus saja tersenyum sambil sesekali melirik Jangmi.

“Kau baru saja memberitahuku itu tadi pagi melalui pesan singkat, Kai-ssi.”

Hening sejenak. Kemudian Kai menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. “Benarkah? Oh, maafkan aku,” ujar Kai.

“Omong-omong, kau dapat nomor ponselku dari mana?” tanya Jangmi.

“Eh, itu… itu… aku memintanya pada temanmu. >o<” Jawab Kai malu-malu.

Ya ampun, apa dia ini benar laki-laki? -_-

“Oh, begitu.” Sahut Jangmi malas.

Tiba-tiba saja seorang murid lelaki berteriak dari arah pintu, “Kode merah! Kode merah!”

Semua murid kemudian heboh. Para gadis segera memasukkan alat make-upnya ke dalam tas, lalu menghapus make-upnya dan memakai kacamata transparan berukuran besar. Tak ketinggalan, murid laki-lakinya juga segera merapikan bajunya. Mereka semua duduk dengan tenang saat guru masuk ke dalam kelas.

Jangmi sangat bingung sekarang. Dalam waktu kurang lebih 5 menit, kelas unggulan itu persis seperti apa yang Jangmi pikirkan sebelumnya.

Eh?

Akhirnya bel berbunyi, menandakan bahwa pelajaran sial yang membuat semua orang merasa pegal berhenti sejenak. Waktu istirahat. Waktu dimana sebagian murid menggunakannya untuk makan siang, tidur, ke perpustakaan, buang air, ataupun berkunjung ke kelas pacarnya. Yap, itu yang Jangmi lihat sepanjang jalannya menuju taman sekolah. Dengan kotak bekal berwarna putih ditangan kanannya, juga minuman soda ditangan kirinya, ia melangkahkan kakinya ringan.

“Hei, Jangmi! Kau mau kemana?” Kai tiba-tiba saja muncul entah dari mana.

Hampir saja Jangmi melempar makan siangnya kalau saja ia tidak mengontrol dirinya.

“Ke taman.” Jawab Jangmi dengan nada datar. Moodnya buruk seketika. Ugh.

“Boleh aku ikut? Kita makan siang bersama, ya?”

Dengan sangat amat terpaksa, Jangmi menyetujuinya. Ingat tugasmu, Shin Jangmi!

Sesampainya di taman, Jangmi dengan semangat membuka kotak bekalnya.

“Wah, nasi goreng!” seru Kai saat melihat bekal Jangmi.

Disaat seperti ini, mereka berdua terlihat seperti anak TK yang saling membuka bekal bersama.

“Wow, roti~!” seru Jangmi saat Kai membuka kotak bekalnya.

Ah, Jangmi selalu suka roti! Dan lagi, roti yang Kai bawa adalah roti cokelat! Jangmi mau itu~ ><

“Kau suka roti?” tanya Kai.

“Sangat! Aku sangaaaaaaat suka roti! Apalagi roti cokelat, aah~”

Kai tertawa kecil. Jangmi memang dingin saat pertama kali bertemu, tapi sekarang mereka seperti sudah saling kenal sejak lahir. Aw, so sweet!

“Kalau begitu apa kau mau tukar bekal?” tawar Kai.

Apa dia membaca pikiranku? Batin Jangmi.

“Apa itu tidak apa-apa?”

“Eung, tentu saja. Aku sedang tidak ingin makan roti.”

Jangmi dengan cepat mengambil roti yang ada di dalam kotak bekal Kai.

Sepertinya Kai menaburkan mantera ke dalam roti itu. Satu gigitan saja membuat Jangmi seperti ingin menangis. Astaga, sehebat apakah rasa roti cokelat itu?

“Kai~~ ini sangat enak! >< kau beli roti ini di Bread Heaven, kan?” tebak Jangmi.

Kai menatap Jangmi takjub. “Bagaimana kau bisa tahu? Wah~”

“Tentu saja aku tahu! Bread Heaven adalah toko roti terenak di Korea Selatan~ aku selalu beli disana. ^_^” kata Jangmi.

Kai sekali lagi merasakan jantungnya berdebar sangat kuat. Jantungnya seakan-akan ingin melompat keluar saat melihat bibir Jangmi melengkung membentuk sebuah senyuman.

HAAA~ dia bisa gila kalau begini terus. ><

Sepulang sekolah Jangmi memutuskan untuk menjenguk Chanyeol dirumah. Kata teman-teman sekelasnya yang dulu sih Chanyeol sakit. Tapi ini sedikit aneh, tidak biasanya Chanyeol tertutup seperti ini pada Jangmi.

Tok… tok… tok!

Selang beberapa detik, pintu akhirnya terbuka. Ibu Chanyeol terlihat dengan senyum yang mengembang saat melihat Jangmi.

“Oh, Jangmi! Lama tidak berjumpa.” Sapa ibu Chanyeol.

“Iya, hehehe. Bibi, apa Chanyeol ada?”

“Dia dikamarnya, kau kesana saja. Nanti bibi antarkan makanan ringan, ya~”

Jangmi tersenyum sambil membungkukkan tubuhnya dengan sopan.

Sesampainya di depan pintu kamar Chanyeol, entah mengapa Jangmi agak gugup. Ia kemudian memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu.

Baru saja tangannya hendak mengetuk pintu, tiba-tiba saja suara decitan pintu terdengar.

“Hei, kau sedang apa disana? Itu kamar kakakku, dasar bodoh.”

Eh?

Jangmi menoleh dan mendapati Chanyeol berdiri di depan pintu kamarnya dengan tangan di dalam kantung celana trainingnya.

Memalukan! Ini semua pasti karena Jangmi yang sudah tidak pernah lagi ke rumah Chanyeol.

“Lho? Bukankah kamarmu disini? Kok…”

Ternyata Jangmi memang salah ruangan. Kamar Chanyeol berada di sebelah kanan, dan saat ini ia berada di samping kiri.

Chanyeol mendengus. “Cepat sekali kau lupa, huh. Padahal aku bahkan masih mengingat tempat dimana kau menyimpan buku diary-mu.”

“Yak!” Jangmi memukul bahu Chanyeol keras.

Jangmi sangat kaget saat Chanyeol meringis kesakitan.

“Park Chanyeol! Kau tidak apa-apa? Maafkan aku! ToT”

Spontan Chanyeol tertawa keras saat melihat ekspresi bodoh Jangmi.

Ternyata dia bercanda. -_-

Chanyeol pikir Jangmi akan memukulnya lagi. Tapi… Jangmi hanya diam. Ia menundukkan kepalanya, lalu perlahan-lahan tangan mungilnya bergerak memukul Chanyeol. Saaaaangat pelan, sampai-sampai membuat Chanyeol bingung setengah mati.

Kemudian Jangmi mengangkat wajahnya, menatap Chanyeol.

“Shin Jangmi… kau… kau menangis?” pertanyaan bodoh itu keluar dari bibir Chanyeol. Air mata kini membanjiri pipi Jangmi, ia pikir sedang apa gadis itu?!

“Kau bodoh, Chanyeol! Kau pikir itu lucu?! Aku hampir saja jantungan, tahu! Dasar bodoh!” pekik Jangmi. Dengan airmata yang tak kunjung berhenti mengalir, tangannya kemudian memukul dada Chanyeol lemah.

“Maafkan aku~” sesal Chanyeol.

Astaga, ia tidak menyangka Jangmi akan menangis seperti ini. Disaat bersamaan, Chanyeol merasa bersalah… dan juga merasa bahwa ini sangatlah lucu. Seorang Shin Jangmi yang merasa dirinya adalah seorang wanita kuat, menangis dihadapan Chanyeol. Ajaib.

“Aku benci padamu!” Jangmi masuk ke kamar Chanyeol dan lompat ke atas ranjang milik Chanyeol dengan seenaknya.

Perlu kalian tahu, saat Jangmi menangis, yang paling ia butuhkan adalah sebuah bantal dan ranjang.

15 menit waktu yang Chanyeol butuhkan untuk menenangkan Jangmi. Itu pun dengan di iming-imingi roti cokelat.

“Kau ini benar sakit atau tidak?” tanya Jangmi tidak percaya.

“Hei, aku ini sakit, bodoh! Tapi itu tadi pagi, sekarang sudah tidak lagi.” Jawab Chanyeol jujur.

“Dasar bodoh!”

Sepertinya kata ‘bodoh’ memang sudah melekat di hati mereka.

“Sampai sekarang aku penasaran, sebenarnya apa tujuanmu membuat Kai tergila-gila padaku?”

“Kai, meskipun sangat terkenal, ia sangat tertutup. Bahkan tidak ada seorang pun yang tahu siapa kekasih Kai. Sejujurnya aku penasaran, juga ingin menjahilimu. HAHAHA.”

Jangmi melempar bantal ke arah Chanyeol seraya tertawa.

Kekasih Kai?

Karena terlalu asyik berbincang, Jangmi bahkan sampai lupa kalau ini sudah pukul empat sore. Tiba-tiba saja ponselnya berdering, segera ia menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.

“Halo, Kai?”

“Halo, Jangmi dimana kau sekarang? Kau lupa ya hari ini kita ada latihan menari. Kau bahkan sudah terlambat satu jam! Cepat kesini, aku menunggumu!”

ASTAGA!!! Jangmi lupa! Ia benar-benar lupa!

“Ada apa dengan ekspresi itu, huh? By the way, itu benar Kai yang meneleponmu?”

“Selamat tinggal Chanyeol, sampai jumpa besok!”

Oh My God!

To Be Continued

7 tanggapan untuk “Mission: Oh My God! (Chapter 2)”

  1. Suka karakter Kai disini yang malu-malu gimana gitu >.< unyu bangeeeettt \m/
    Chanyeol~ aku mau dong kamu tenangin mumumu ._.
    Itu kok kayaknya si Kai suka sama Jangmi ya??
    Huaa~ next thor 🙂 Lanjut… keep writing ya… FIGHTING!!!
    kalo bisa jangan lama-lama 🙂

    Suka

  2. Akhir dr chapter sblmnya kayaknya Chanyeol-Jangmi so sweet gitu ya.
    Ah Chanyeol oppa ga rela tu aslinya mendekatkan Jangmi dgn KAI~
    Char. KAI disini lucu menurutku, doi malu” kucing lol
    Tp lbh prefer Chanyeol oppa dgn Jangmi si pd akhirnya…..

    Sippo! Keep writing n fighting ne!!^^

    Suka

Leave Your Review Here!