The Story of Nine Angels: “The Sealed Demon” (part.11)

Tittle: The Story of Nine Angels: “The Sealed Demon”

Author: Andri Valerian

Main Cast: Kim Taeyeon (SNSD) and Other SNSD members

Support Cast: Many Korean Star, My self

Length: Novel Length, atau mungkin disebut long series.

Genre: Fantasy, Action

Quote:

Di chapter ini, ada sedikit adegan pertarungannya. Semoga saja bahasanya bisa dimengerti dan mudah untuk membayangkannya. HAPPY READING!!

CHAPTER 11

“QUINCY AND DEMON”

Old Shopping complex, Tuesday, 30th  July 2012. 22.50

“Pergilah!! Sebelum bos mereka datang.” Kata Taeyeon sambil menggenggam busur Ginrei Kojaku di tangannya. Ia berada di atap sebuah ruko yang tidak jauh dari tempat polisi itu berdiri.

Melihat busur di tangan Taeyeon, polisi itu berpikir anak perempuan inilah yang menembakkan panah ke monster yang menyerangnya dan menyelamatkan hidupnya.

          ”Terima kasih!! Kau telah menyelamatkan hidupku!!”kata polisi itu sambil membungkukkan badannya.

Taeyeon menggunakan hirenkyaku dan berpindah ke depan polisi itu.

Taeyeon membungkukkan badannya juga untuk membalas polisi itu. “Ah, tidak usah sampai begini pak! Ini sudah menjadi tugas saya untuk melindungi sesame manusia. Lebih baik sekarang anda pergi sebelum bos mereka datang”

“Baiklah!! Sekali lagi terima kasih.” Polisi itu berlari dan menghilang dari pandangan Taeyeon

.. “Hoo, sepertinya malam ini banyak sekali pengganggu yang muncul.” Kata Gary yang muncul dari belakang Taeyeon.

Taeyeon membalikkan badannya dan menatap Gary. “Jadi kau orang yang mengendalikan kedua ghouls itu?”

Gary tersenyum. “Hmm, iya!! Memangnya kenapa?”

“Apa kau juga yang menyerang doggie club kemarin?” suara Taeyeon naik satu oktaf.

“Iya memangnya kenapa? Ada masalah?”

Taeyeon mencapai puncak kemarahannya. Ia sangat kesal melihat ada orang yang dapat berbicara dengan santai dan tanpa dosa setelah membunuh lebih dari 10 orang.

Taeyeon mengarahkan busur panahnya ke arah Gary. “Siapa kau?”

“Hmmm, kau berani mengarahkan senjatamu kepadaku tanpa tahu siapa yang akan kau hadapi? Bagiku itu adalah suatu bentuk kesombongan dan aku tidak suka melihat orang sombong yang banyak bicara!!”

Gary menghilang dari pandangan Taeyeon. Tiba-tiba ia sudah berada di belakang Taeyeon.

“Kena kau!!”

Taeyeon menggunakan Hirenkyaku dan berpindah 3 meter dari tempat asalnya. Ia benar-benar kaget gerakan musuhnya itu sangat cepat dan ia tidak dapat merasakan gerakannya sama sekali.

“Dari raut wajahmu, sepertinya kau tidak menyangka gerakanku bisa secepat itu. Aku akan beritahu siapa aku. Namaku adalah Kang Gary, Orang yang sebentar lagi akan menguasai dunia dengan kekuatan Lord Samael, iblis terkuat yang akan memberiku kekuatan tak terbatas.”

Taeyeon tertawa. “Jadi kau adalah setan ya? Aku katakan satu hal padamu impian anehmu itu akan berhenti di sini dan akan kupulangkan kau ke neraka.”

Gary bertambah emosinya. Ia mengangkat tangannya ke udara mengarahkannya ke langit malam. “Kau sombong sekali ya, manusia. Aku akan menghabisimu malam ini.”

“Maaf, tuan setan dari neraka. Aku bukan manusia biasa, aku adalah Quincy.”

“Apa kau masih bisa mengumbar mulut besarmu setelah melihat ini.” Segumpalan asap hitam berkumpul di tangan Gary. Asap hitam itu perlahan berubah menjadi sebuah pedang besar. Bentuknya seperti Zangetsu milik Ichigo Kurosaki. Pedang besar itu berbentuk aneh, terdapat sisi yang bergerigi pada pedang itu.

“Akan kucabut kepalamu dengan Resfel ini.”

Taeyeon bergerak cepat. Sebelum Gary maju menyerangnya, ia menembakkan 3 buah anak panah. Gary menggunakan pedangnya yang ia beri nama Resfel menghancurkan 3 buah anak panah itu dalam sekali tebas.

Gary menerjang ke tempat taeyon berdiri. Ia mengayunkan Resfel tapi Taeyeon berpindah ke tempat Gary semula berdiri dengan Hirenkyaku.

Taeyeon langsung melepaskan 3 buah anak panah untuk menyerang punggung Gary yang tanpa pertahanan. Gary menyadari apa yang dilakukan Taeyeon, ia membalikkan tubuhnya dan mengangkat Resfel untuk melindungi dirinya dari panah Taeyeon.

“Ckckckck, kau hanya menyerangku dengan anak panah seperti itu, jangan harap kau bisa menang!!”

Gary mengeluarkan sekumpulan energi dari Resfelnya. Lalu ia mengayunkannya dan sekumpulan energi berbentuk bulan sabit menyerang Taeyeon.

Taeyeon hendak menggunakan Hirenkyaku untuk menghindar. Tapi serangan Gary lebih cepat dari gerakannya. Beruntung, hanya menggores lengan kanannya saja.

“Pada serangan berikutnya, seranganku akan mencabut kepalamu.”

Taeyeon mengatur nafasnya yang tak beraturan. Ia kelelahan karena menggunakan hirenkyaku 2 kali dalam rentang waktu kurang dari 5 menit yang cukup menguras tenaganya. Ketakutan yang dirasakannya juga membuat nafasnya tak beraturan. Baru pertama kalinya ia bertarung dengan musuh sekuat ini.

Taeyeon mencari cara bagaimana melukai musuhnya itu. Ia sama sekali tidak membawa peralatan bertarung Quincy secara lengkap. Seele Schneider dan Ginto tak ada dalam genggamannya. Ia tidak tahu musuh yang dihadapi akan sekuat ini.

Taeyeon mulai bergerak. Ia bergerak dengan Hirenkyaku untuk menjauhkan jarak dengan Gary. Bertarung dari jarak jauh akan menjadi keuntungan baginya.

Ia mengarahkan panahnya ke tempat Gary berdiri. “Licht Regen (rain of light) !!”

1200 anak panah dilepaskan Taeyeon dalam sekali tembak. Licht Regen adalah tekhnik Quincy yang menghimpun reishi dari tubuh quincy dan melepaskannya dalam bentuk 1200 anak panah dalam satu detik. Sesuai dengan namanya, ketika tekhnik ini digunakan musuh akan dihujani oleh anak panah secara terus menerus, seperti hujan cahaya.

Taeyeon mengumpulkan reishi dari tubuhnya lagi. Kali ini ia mengumpulkan reishi untuk membentuk anak panah yang lebih kuat dan besar.

Dari 1200 anak panah yang dilepaskan Taeyeon, tidak ada satupun yang melukai Gary. Taeyeon sudah merencanakan itu, panah yang ia bentuk kali ini yang akan melukainya.

“Anak panahmu itu tidak ada gunanya sama sekali. Matilah….”

Panah Taeyeon yang lebih besar dan kuat melesat dan menancap di perut Gary yang sedang bicara. Gary sama sekali tidak menyangka apa yang dilakukan Taeyeon yang menembakkan anak panah yang lebih besar dari sebelumnya.

“Pulanglah kau ke neraka!!” kata Taeyeon. Busur panahnya mengeluarkan asap setelah ia menembakkan anak panahnya yang terakhir.

Gary tergeletak. Dari perutnya keluar darah. Sepertinya ia sudah mati, pikir Taeyeon.

Taeyeon juga sudah kehabisan tenaga. Reishinya sudah diambang batas. Ia tidak sanggup menggunakan Hirenkyaku atau melepaskan anak panah lagi. Ia terlalu memforsir dirinya pada pertarungan kali ini.

Taeyeon berjalan memunggungi Gary, meninggalkannya. Ia ingin pulang dan merebahkan dirinya.

Langkahnya terhenti ketika mendengar teriakan keras dan tekanan Reishi yang besar dari belakangnya. Gary ternyata belum mati, ia masih dapat berdiri lagi. Perlahan, luka di perutnya menutup.

“Kurang ajar kau manusia. Kau akan mati untuk membayar lukaku barusan.”

Taeyeon seperti tertarik oleh gaya gravitasi saat Gary menggerakkan tangannya. Tubuhnya sekarang dikendalikan oleh Gary. Gary menghantamkan Taeyeon ke tembok sebuah Ruko. Darah mengucur dari kepalanya.

Belum puas, Gary menarik kembali Taeyeon yang sudah setengah sadar dan dihantamkan kembali ke tembok. Darah semakin banyak mengocor dari kepalanya. Sekarang ia sudah tak sadarkan diri.

Gary berjalan mendekati Taeyeon. Ia mengangkat pedangnya ke atas, ingin memenggal kepala Taeyeon.

“Kaulah yang akan pergi ke neraka, manusia!!!”

Pedang Gary tertahan oleh sebuah pedang berwarna putih, seputih salju.

“Maafkan aku, tetapi aku tak mengizinkanmu membunuhnya .”kata Jessica yang menggenggam pedang putih itu.

“Ada lagi rupanya yang sok jago!! Kau mau mengalami nasib yang sama seperti temanmu itu?”

“Maaf ia belum menjadi temanku. Tetapi sebentar lagi kami berdua akan menjadi teman.”

Gary melepaskan pedangnya dari pedang putih milik Jessica. “Kau beruntung, calon temanmu itu membuat luka di perutku yang belum sembuh benar.  Kau kuberi kusempatan, lain kali kalau kita bertemu lagi kubunuh kau!!”

“Yah, aku juga hari ini malas untuk bertarung. Kalau aku tidak malas, mungkin kau akan terbunuh sekarang.” Kata Jessica dengan tatapan dan senyuman dingin ke arah Gary.

“Hati-hati terhadap ucapanmu, manusia.” Itu kata-kata terakhir Gary sebelum ia berubah menjadi sekumpulah asap hitam dan  menghilang dari hadapan Jessica.

Jessica menghampiri Taeyeon yang tak sadarkan diri. “Huh, belum menjadi teman saja sudah merepotkan.”

Ia mengangkat tubuh calon temannya itu dan berjalan menuju mobilnya. Ia merebahkan tubuh Taeyeon di kursi belakang dan ia duduk di kursi kemudi.

Jessica mengambil iphone miliknya dan menelepon seseorang sebelum ia menjalankan mobilnya.

“Yoona, maaf mengganggu tidurmu. Bisa kau ke medical center sekarang? Aku butuh bantuanmu.”

“Baik, Unnie. Aku akan ke sana sekarang.” Suara serak Yoona yang baru bangun dari tidurnya menjawab panggilan Jessica.

“Tidak apa-apa nih aku minta tolong padamu malam-malam begini? Apa Unniemu yang panas itu tidak terganggu?”

“Maksudmu Yuri Unnie? Oh tidak!! Dia sudah tidur dengan lelap. Dia tidak akan tahu kalau aku pergi.”

Jessica tertawa lega. Ia tak mau berurusan dengan Yuri yang tidur berdua dengan Yoona. “Baguslah. Aku membawa seseorang yang terluka. Aku harap kau bisa menyembuhkannya.”

“Siapa yang terluka Unnie?”

“Akan kujelaskan nanti.” Jessica menutup teleponnya. Ia memasukkan gigi 3 dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan 100 km/jam di tengah jalanan yang sudah sepi.

Ia harus dengan cepat membawa Taeyeon yang terluka parah ini ke Medical center.  Jessica tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada calon rekannya itu.

TBC

5 tanggapan untuk “The Story of Nine Angels: “The Sealed Demon” (part.11)”

Leave Your Review Here!