Koshiriru [Part 1]

koshiriu2

P a r t [1]

Title: K o s h i r i r u (Nyanyian Sang Dewi Malam)
With–
Springeous Orion.

from MyungSooJung’s Black Project.

Script by: Mizuky (@qy_zu)

|| Duration: Series | Main Cast: OCs | Genre: AU! Myth, History/Legend, Mystery, Detective Story, Sci-fi | Rating: PG-15 ||

Summary:

Sebuah organisasi rahasia Jepang yang dipimpin oleh Gyoujung Suk memiliki sebuah benda terlarang; Springeous Orion. Dan dibalik itu semua, rupanya organisasi ini memiliki sebuah tujuan yang mengerikan.

Warn [!!!]:

Cerita ini hanya bersifat hiburan dan fiktif semata. Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak atau organisasi tertentu. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama orang maupun organisasi.

Prev: [Click on this]

.

.

.

Prefektur Shizuoka, Jepang.
16
Nov 2009.
20.00

 

Angin berembus cukup kencang di tengah impitan dua paldu yang menjulang kokoh seakan-akan tak dapat dihancurkan oleh apa pun. Kersikan angin malam seolah sedang memberi kisikan mengerikan pada tiap gendang telinga kita jika mendengarkannya. Selaput-selaput pintalan awan putih bergerak maju menutupi sinar bulan hingga yang tersisa hanya samar-samar. Bulan saat itu sedang dalam bentuk sabitnya; berdiri kokoh di langit hitam untuk memberi penerangan kepada bumi.

Ditemani dengan kersikan angin, seorang lelaki berjalan sambil merapatkan jaketnya akibat kedinginan menuju ke sebuah gudang bekas yang tak terurus. Kali itu, ia melihat ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. Ia pun mengumpat kesal. Pria itu kembali menggosokkan kedua tangannya guna mendapatkan sedikit kehangatan. Ia ambil ponsel dari saku kemejanya, lalu mengumpat kembali ketika ponselnya sama tak berguna dengan kondisinya saat ini.

Baterai ponselnya habis sehingga tak dapat dinyalakan. Benar-benar sial kondisinya saat itu.

Pelan-pelan langkah kakinya menuntun dirinya menuju ke sebuah gang dengan jalan lurus yang menurutnya sangat panjang. Entah di mana ujung gang ini, karena ia terus berjalan lurus sedari tadi. Namun, bila diperhatikan semakin lama bangunan-bangunan di gang sempit ini semakin berkurang. Hingga tibalah ia di ujung gang, dengan hanya satu bangunan yang tersisa.

Blok B, No 15.

Ia melihat ke arah catatannya, dan tersenyum misterius.

Setelah tiba di depan pintu gudang yang dimaksud, ia sedikit tolah-toleh ke arah kanan dan kiri untuk melihat keadaan sekitar. Sekilas, bulu romanya berdiri akibat kesenyapan yang melingkupi lingkungan saat itu. Kepalanya tersentak kaget ketika indera pendengarannya menangkap suara sisikan dari arah gudang. Bibirnya tertarik setengah ke atas—ia masih merasa kesal karena dibuat bingung oleh orang itu. Dengan langkah sungkan, ia pun mendekatinya.

 

“Kuharap kau memberiku imbalan yang setimpal. Kau benar-benar mengerjaiku,” kesalnya langsung—tanpa tedeng aling-aling.

Dan itu hanya dibalas dengan sebuah senyuman tipis dari lawan bicaranya. “Tenang saja, Akaha-san. Saya jamin Anda akan merasa puas karena telah bekerja sama dengan saya.” Orang tersebut menggerakkan jarinya seolah menyuruh Akaha untuk mengikuti ke mana mereka akan pergi.

Rupanya mereka masuk ke dalam gudang. Akaha hampir menjatuhkan rahang bawahnya ketika pertama kali ia melihat isi bagian dalam gudang yang nampak kumuh di bagian luarnya. Bahkan, ruangan itu seperti tidak pantas disebut sebagai gudang lagi. Akaha bersumpah bahwa sofa yang sekarang didudukinya sangat empuk dan berbahan kelas atas—sofa berkualitas tinggi. Ruangan itu memiliki perabotan yang cukup dalam sekali lihat saja, orang-orang sudah mengetahui seberapa mahalnya harga perabotan-perabotan tersebut. Mulai dari dua buah guci antik berdesain aglumentasi khas seni Mexico, sebuah lemari pajang berukiran khas Italia dengan piring-piring cantik yang berpola sama, lukisan-lukisan yang bertanda tangan langsung dari pelukis terkenal seperti Picasso dan Z. White, dan sofa beludru merah yang diimpor dari Singapura, serta karpet bulu yang amat lembut dengan warna khas putih dan cokelat. Semua itu memiliki budget yang tinggi.

Setelah menunggu sebentar, akhirnya orang itu mendudukkan dirinya di samping Akaha. Ia menaruh sebuah buku dan gulungan kertas yang menarik perhatian Akaha.

“Inilah benda yang kaucari, ‘kan? Buku ini berisi penyelidikan polisi terhadap organisasi kita, dan gulungan kertas ini berisi petunjuk mengenai misi yang diberikan Gyoujung-sama kepadamu,” ujarnya.

Akaha tertawa. “Bicaramu formal sekali ya kalau menyangkut Gyoujung-domo. Bukankah beliau adalah ayahmu? Haha… kau belum berubah sama sekali.”

Lawan bicaranya hanya menatap datar Akaha. Ia menunggu pria di depannya sampai berhenti menertawainya. Aura yang terpancar darinya pun sama sekali tak terasa, seolah-olah orang ini begitu mati untuk sekadar hidup dan bernapas. Karena, melihat keganjilan pada lawan bicaranya, Akaha pun menghentikan tawanya.

Ehem, bagus. Tapi, apa kau berani menjamin kebenaran dari gulungan kertas ini? Aku ambil buku ini. Gyoujung-domo pasti akan memberkatiku.”

Orang itu setengah memekik, setengah mendengus kesal. “Ya ampun, kau bahkan masih meragukanku. Gulungan kertas itu sendiri berhasil kucuri dari dalam laci milik Emmy, tentunya aku sudah menukarkan yang asli dengan yang palsu buatanku sendiri. Percayalah, aku tidak mungkin membohongi orang-orang yang dipilih oleh Gyoujung-sama.”

Merasakan letak kacamatanya yang sedikit jatuh ke bawah, Akaha segera membenarkannya sembari menimbang-nimbang keputusannya. “Baiklah aku percaya padamu, Fuji-san. Tapi, ruangan ini… apa merupakan tempat tinggalmu selama ini? Lalu, kenapa hanya aku yang kauajak bekerja sama? Aku masih bingung dengan semua ini. Terlebih Gyoujung-domo tidak memilihmu di dalam misi ini meskipun kau adalah anaknya. Benar-benar aneh.”

Fuji sedikit terenyak ketika mendengar pertanyaan Akaha kepadanya. “Aku juga tidak tahu mengapa. Aku tidak pernah bisa membaca pikirannya. Aku memilihmu karena kau memiliki potensi yang lebih baik daripada lainnya. Keuntunganmu adalah kecepatan gerakmu yang sangat memukau dalam melakukan menuntaskan sebuah masalah. Jadi, tidak ada salahnya untukku mengajakmu bekerja sama. Lalu… aku cukup kaget kau tidak tahu tempat apa ini. Gyoujung-sama selalu mengadakan pertemuan rahasia di tempat ini, dan aku yang ditunjuknya untuk merawat tempat ini. Jadi, yang bisa memiliki akses untuk kemari hanya sebatas pimpinan dan orang-orang spesial saja. Kupikir tempat ini sangat termasyhur di kalangan kita, rupanya tidak. Aku sengaja memilih tempat ini sebagai tempat pertemuan kita karena satu-satunya tempat yang bisa kukendalikan sepenuhnya hanyalah tempat ini,” jelasnya dan hanya dibalas dengan sebuah anggukan kecil dari Akaha.

“Nah, Akaha Sui-san, semoga kau beruntung,” imbuhnya dan dibalas dengan senyum terang dari Akaha.

“Tenang saja, Fuji-san. Kalau aku berhasil, aku tidak akan melupakan jasamu dan akan memberikan sebagian dari hadiah yang kuterima.”

Mereka lantas saling beranjak dari duduknya. Setelah saling membungkuk satu sama lain, Tokiyama Fuji mengantarkan kepergian Akaha hanya sampai depan pintu. Matanya lantas melihat Akaha sedang sibuk dengan ponselnya. Melihat kesempatan berada di pihaknya, ia menarik katananya keluar dari balik sarungnya.

“Oi, Akaha-san. Apa kau tidak tahu hadiah dari permainan ini?”

Sontak, Akaha segera menoleh ke belakang, dan ia sedikit kaget melihat katana milik Fuji. Matanya memicing tajam sembari melihat kilatan pada katana milik Fuji. Gawat, ia lambat bereaksi dan matanya hanya  bisa menatap lantai putih yang kini berwarnakan merah darah yang berasal dari tusukan di perutnya. Ia menatap Fuji nanar—tak bisa apa-apa. Pelan-pelan, ia rasa kesadaran mulai menjauhinya. Ia bersimpuh di lantai sambil memegangi lukanya.

“Jadi, pengetahuanmu tentang organisasi kita benar-benar nol besar ya?! Aku kecewa mengapa Gyoujung-sama bisa memilihmu sebagai salah satu dari tim yang dibuatnya untuk mencari Orion. Mengapa Dia bisa memercayai sampah sepertimu?”

Dengan sisa-sisa kesadarannya, Akaha menatap ke arah mata hitam kelam milik Fuji. Ia merintih kesakitan. Ia tatap Fuji dengan segenap amarah yang merasukinya.

“Aku mungkin tidak berguna, tapi aku percaya bahwa Domo  pasti sudah memikirkan akibat dari perbuatannya,” ujarnya sebelum ia meregang nyawa.

Tokiyama Fuji hanya mendengus. “Lagi-lagi, aku mengotori lantainya.” Segera ia berbalik dan memasukkan katananya ke tempat semula. “Besok sajalah aku bereskan kotoran ini.”

 

***

Tokiyama Fuji.

Seorang pria yang memiliki IQ di atas 160 dan berwajah tampan berkharisma. Ia pun mendapat gelar terhormat di sarjana Hukum dari Universitas terkemuka, Oxford University. Banyak yang mengatakannya beruntung—di samping otak cerdik miliknya—namun, kenyataannya dia memang sangat-sangat beruntung.

Merupakan anak tunggal dari seseorang yang bernama Gyoujung Suk; pemimpin dari sebuah organisasi terbesar di Jepang. Maka secara otomatis, setelah Gyoujung Suk—Ayahnya— wafat, dialah yang menjadi pemimpin selanjutnya dari organisasi tersebut.

Tapi, ia tidak suka.

Pada kenyataannya, justru ia sangat membenci ayahnya.

Ini bermula ketika pada umur 2 tahun, ia melihat ayahnya bertengkar dengan ibu kandungnya. Ia tak tahu apa yang mereka pertengkarkan, namun matanya melihat dengan jelas bagaimana ayahnya menusuk ibunya dengan sebilah pedang.

Saat ia tanya mengapa, ayahnya hanya menjawab, “Aku tidak suka pada orang yang terlalu banyak bicara hal-hal tidak penting. Apalagi jika orang itu menggangguku.”

Setelah kejadian itu, sikap ayahnya begitu dingin. Tak ada kasih sayang yang ia dapatkan. Sejak itu, ia benar-benar bersumpah untuk tidak menganggap Gyoujung Suk sebagai ayahnya, pun ia tidak akan mengaku sebagai anak dari Gyoujung Suk. Hingga pada tanggal 12 November 2009 ketika ayahnya tewas, tak ada setitik air mata yang ia berikan. Raut wajahnya datar sedemikian rupa. Ia bahkan tak peduli dengan pengangkatan Emmy sebagai penerus kekuasaan dari Gyoujung Suk.

Di balik sikap tak acuhnya, ia rupanya berniat untuk menggagalkan rencana dari Gyoujung Suk dan meruntuhkan kekuasaan yang telah susah payah dibangun oleh ayahnya itu.

.

.

.

 

Gyoujung-domo.

 

Merupakan seorang pemimpin dari sebuah mafia terbesar di Jepang, bahkan lebih besar daripada Yakuza yang kian hari semakin rapuh. Organisasi yang dipimpinnya tidak bernama. Jika ditanya mengapa, ia selalu menjawab, “Apalah arti dari sebuah nama jika kau bisa mengatur sebuah negara.” Meski ia kini sedang digerogoti oleh ganasnya virus Apheteix yang merusak hatinya, namun keseganan bawahan kepadanya tak pernah luntur. Ia masih memegang kendali atas pergerakan organisasinya yang beranggotakan sekitar belasan juta orang di seluruh dunia.

Omong-omong, yang membuat organisasinya lebih besar daripada Yakuza adalah karena Gyoujung-domo memiliki peranan penting di pemerintahan pusat Jepang serta beberapa andil di Eropa dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, organisasinya dapat bergerak bebas karena sebagian dari mereka merupakan anggota kepolisian. Selain karena memiliki peranan penting di pemerintahan, Gyoujung-domo beserta organisasinya selalu bertindak sesuai situasi dan kondisi yang memungkinkan. Meskipun kepolisian Jepang sudah mencoba untuk mengungkap beberapa kasus yang disebabkan oleh organisasi Gyoujung-domo, namun selalu berakhir nihil sebab kasus-kasus tersebut selalu terhenti di tengah penyelidikan karena tidak didukung bukti-bukti yang kuat.

Dengan kata lain, organisasi Gyoujung-domo bergerak secara tak kasatmata.

Sudah dua tahun belakangan ini organisasi Gyoujung-domo tidak menunjukkan aktivitasnya. Statistika Jepang di bidang keamanan dan politik menjadi stabil. Namun, jika organisasi Gyoujung-domo mulai bergerak, suatu hal pasti akan terjadi. Seperti yang baru-baru ini terjadi,  kepala kepolisian Prefektur Okinawa dengan jabatan Letnan I yang bernama Akaha Sui—berumur 32 tahun—telah tewas dengan mayatnya yang sudah membiru dan ditemukan mengapung di sungai Shinki. Karena tidak didukung saksi mata dan bukti-bukti, akhirnya kasus Akaha Sui mengambang di balik black box[1].

Dan itu cukup membuat resah masyarakat.

Baru-baru ini berembus kabar angin mengenai kegiatan sebuah organisasi mafia yang berpusat di wilayah Chubu, tepatnya di sekitar Prefektur Shizuoka. Masyarakat menduga bahwa organisasi mafia tersebut merupakan Yakuza, sehingga terjadi pergolakan di tengah masyarakat. Sebagian yang dicurigai merupakan anggota maupun mantan Yakuza, akan ditangkap dan diselidiki oleh kepolisian.

 

Tentu saja hal itu sudah diprediksi oleh Gyoujung-domo.

 

.

.

.

Washita.
9 Nov 2009.

 

“Emmy, kurasa waktuku sudah dekat. Aku harus memberikan sebuah pengumuman kepada mereka.”

Berkatalah Gyoujung-domo di tengah kematian otot-otot tubuhnya. Ia berbaring di atas futon yang tipis dengan pakaian yukata[2]-nya yang lengkap. Keriput sudah banyak memakan tempat di seluruh bagian tubuhnya, ia pun sudah memiliki rambut yang tak lagi berwarna hitam. Alisnya yang tebal, menandakan bahwa dirinya merupakan seorang pemikir yang bijaksana. Meski terlihat jelas tanda-tanda kesakitan melekat di gurat wajahnya, namun kakek itu masih sempat tersenyum menenangkan Emmy yang terlihat sangat khawatir.

“E-eh, apa maksud Anda, Domo? Menurut data dari dokter, Anda masih bisa bertahan sampai tahun depan. Lagi pula, persiapan kita belum begitu matang. Yakuza benar-benar mematikan pergerakan kita. Sepertinya pemimpin kelompok mati itu sudah mengetahui mengenai kondisi Anda yang lemah, jadi mereka pasti akan menyerang dan mengambil alih kekuasaan kita. Oleh karena itu, kita harus menentukan siapa pengganti Anda selanjutnya agar kita tidak hancur begitu saja. Tapi….”

Sesaat Emmy menggantungkan kalimatnya. Ia membenahi kacamata merahnya, lalu kembali menatap orang yang sangat ia hormati dengan matanya yang berkilat. “Aku masih tidak mengerti tujuan Anda yang sebenarnya, domo.”

 

Tidak, selama 15 tahun aku mengabdi kepadanya, tetap saja aku masih belum bisa menebak jalan pikirannya. Meski merepotkan, tapi bagiku dia tetap pemimpin yang luar biasa.

 

“Apa? Tujuanku yang sebenarnya?”

Emmy dibuat terperangah oleh polah si Kakek tua. Ia kini bergerak sedikit mendekat ke arah Gyoujung-domo, dengan alisnya yang sudah berkerut tak keruan. “Iya, tidak mungkin perkiraan Anda salah. Maksudku mengenai pergerakan Yakuza akhir-akhir ini. Mereka sudah mulai bergerak, namun Anda sama sekali belum mengeluarkan rencana apapun. Terlebih lagi Anda justru bermain-main dengan mainan yang berbahaya itu. Sejujurnya, saya masih tidak setuju mengenai Orion yang menjadi bahan taruhannya. Itu sangat berbahaya.” Emmy memberi sedikit jeda untuknya bernapas. “Saya masih takut akan kekuatan Orion yang dijelaskan di dalam salah satu buku ciptaan filsuf Romawi terkemuka, Archimedes. Apalagi satu pecahan Orion saja bisa menjadi dasar pembuatan logam fransium untuk dijadikan nuklir. Tidakkah itu terlalu berbahaya? Memang selama ini organisasi kita bisa mengelabui polisi, namun jika kita sampai ketahuan memiliki Orion, kita akan berhadapan dengan dunia Internasional, dan bisa-bisa—”

 

“Sudah bicaranya?”

 

Emmy tercengang. Sebulir keringat turun dari dahi plontosnya dengan diiringi sebuah legukan ludahnya. Jarang ia mendengar Gyoujoung-domo berbicara dengan suara berat seperti itu. Bahkan di saat kondisi genting pun, Gyoujung-domo selalu berbicara dengan nada biasa seolah-olah apa yang terjadi bukanlah masalah besar.

Tubuhnya seketika bereaksi ketika melihat si Kakek berusaha bangkit dari tidurnya.

“Do-domo….”

 

Gyoujung-domo bernapas lebih berat dan dalam dari biasanya. Ia menyeka keringat yang sudah mengumpul di dahi. Ia pandangi jari-jarinya yang sudah kusut dengan pandangan teduh.

 

Tubuhku sudah sampai batasnya. Bahkan bangun saja rasanya begitu melelahkan. Huh, aku benar-benar sudah tua.

 

Setelah tersenyum sebentar, ia mengalihkan pandangannya untuk menatap Emmy yang masih mengkhawatirkan kondisi tubuhnya. Ia tak dapat memarahi Emmy, karena apa yang dikatakan laki-laki itu adalah benar. Springeous Orion benar-benar sangat berbahaya, permata itu bukanlah permata biasa yang bisa seenaknya dijadikan sebagai bahan taruhan ataupun mainan.

Tapi, dia memiliki alasan yang kuat atas tindakannya sendiri.

“Kau ini masih muda tapi terlalu memikirkan banyak hal. Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Bisa-bisa kau kena stroke lagi. Haha… sudahlah Emmy, percayalah padaku. Kesepakatan kita adalah kau harus menuruti segala apa yang kukatakan, tanpa membantah sedikitpun. Kupikir kau masih mengingatnya.”

Emmy hanya bisa menghela napasnya panjang. Ia masih menatap ke arah Gyoujung-domo. Jari-jarinya sudah mencengkram sedemikian rupa pada celana hitamnya.

Dulunya ia merupakan penduduk sipil di negara Rusia. Ia hidup di perbatasan Sokholov bersama keluarga kecilnya—ayah, ibu, dan seorang adik. Sejak kecil ia tak pernah bisa merasakan kehidupan yang normal. Tak ada kata-kata bermain baginya. Setiap hari yang ia dengar adalah suara bom, ledakan, senapan, jeritan orang-orang dan teriakan dari tentara-tentara yang berperang. Ia selalu melihat darah, dan hampir sebagian masa kecilnya harus dihabiskan di dalam tenda pengungsian kemasyarakatan. Konflik perang dingin di masa lalu antara Rusia dengan Amerika Serikat benar-benar membuat lembaran hitam di dalam masa kecilnya.

Hingga suatu hari, orang tuanya meninggal akibat bom nuklir yang dilancarkan oleh pemerintah Jerman kepada Rusia, dan adik perempuannya yang masih berumur 5 tahun dibunuh tepat di depan matanya oleh tentara Red Dragon.

Pupil mata Emmy kembali membesar. Deru napasnya semakin liar tak menentu ketika satu persatu ingatan itu menyeruak ke atas permukaan. Emmy bahkan tak sanggup untuk mengingatnya kembali.

 

“Maaf kalau saya banyak bicara, Domo. Saya hanya khawatir,” ucapnya. Lalu ia membungkuk sebagai tanda pengampunannya.

Gyoujung-domo hanya tersenyum kecil. “Tidak apa. Aku mengerti akan kecemasanmu. Tapi, akan kuberitahu satu hal Emmy. Aku melakukan semua ini karena aku ingin menyelamatkan dunia. Yakuza memang tidak berbahaya, tapi suatu saat mereka akan menjadi masalah bagi negara Jepang. Selain itu, keberadaan Orion sudah berpindah dari tempatnya.”

 

Berpindah dari tempatnya. Tunggu, apa maksud Domo?

 

“A-APA?!” pekik Emmy. “Be-berpindah bagaimana, Domo? Haha… ini sama sekali tidak lucu, domo. Satu-satunya yang mengetahui keberadaan Orion adalah Anda sendiri. Tunggu, jangan bilang kalau Anda lupa di mana Anda menyimpan Orion. Apa itu… benar?” Emmy bertanya sedikit takut.

Gyoujung-domo—lagi-lagi—hanya tersenyum. Sedikit banyak, tingkah Kakek itu membuat Emmy kesal. “Saat pertama kali aku menemukan Orion, aku langsung menyimpannya di dalam brankas bank sentral Swiss yang terkenal akan keamanannya. Tapi, karena pemerintah Swiss mencium adanya batu permata Orion di negara mereka, akhirnya aku memutuskan untuk menempatkannya di suatu tempat.  Saat itu, aku dikejar-kejar oleh pasukan khusus negara Swiss. Ck, mereka memburuku sampai ke Jepang. Benar-benar gigih hanya untuk mendapatkan sebongkah batu permata. Tapi yah tidak bisa kupungkiri juga kalau Orion memang benar-benar layak untuk diperebutkan.

“Lalu, aku bersembunyi di sebuah gua. Karena terlalu terburu-buru, aku terjatuh ke dalam jurang yang tak begitu dalam. Namun, Orion terjatuh dari kantong kemejaku. Karena kepalaku terantuk batu di permukaan jurang, aku tak sadarkan diri.”

“Ta-tapi, kalau begitu Anda ‘kan bisa—”

“Mencarinya?” potong Gyoujung-domo. “Aku sudah melakukannya. Seminggu setelah kejadian, aku kembali ke gua itu untuk mencari Orion yang menghilang. Meski aku sudah mencarinya ke sudut-sudut gua, tetap saja aku tak bisa menemukannya. Oh ya, Emmy apa kau tahu organisasi WOIO?”

“WOIO? Yang kutahu hanyalah WHO, itupun organisasi kesehatan PBB,” ucap Emmy.

Gyoujung-domo menghela napasnya. “Tidak kusangka kutu buku sepertimu tidak tahu organisasi sebesar WOIO. WOIO merupakan singkatan dari World Orion Income Organization. Kau sudah tahu ‘kan? Benar, WOIO didirikan dengan maksud mencari Springeous Orion yang meninggalkan jejak kelam pada masa lalu di benua Eropa. Karena ditentang oleh banyak lapisan masyarakat, organisasi ini dibubarkan pada tanggal 5 Agustus 1999.”

Dahi Emmy mengernyit. “Orion di cari? Aneh. Apa anggota WOIO haus akan kekuasaan? Tapi itu wajar saja jika masyarakat banyak yang menentang WOIO. Aku pun pasti akan menentangnya. Lalu, apa hubungan WOIO dengan cerita Anda, Domo?”

“Aku merupakan salah satu anggota dari WOIO yang selamat. Banyak kesalahpahaman di masyarakat mengenai tujuan pendirian WOIO sendiri. Kami mencari Orion dengan maksud membebaskan dunia ini dari peperangan. Tapi, rupanya niat baik kami hanya dicemooh oleh masyarakat. Banyak anggota WOIO yang diburu untuk dihakimi, tapi ada juga yang langsung dibunuh di tempat. Kami terpaksa harus menelan bulat-bulat kekecewaan karena kami rupanya dikhianati oleh para petinggi kenegaraan di dunia.

“Awalnya, ketika ketua WOIO—Arlutto—mengusulkan pembentukan WOIO untuk mencari Orion, banyak sekali penguasa-penguasa yang mendukung kami. Mereka rela mengeluarkan uang yang banyak untuk membiayai pencarian kami. Berkat kami, jejak-jejak Orion terdahulu berhasil dilacak dan kami tinggal selangkah lagi dalam menemukan permata keajaiban tersebut.

“Namun, masyarakat yang menyadari pergerakan kami, resah dan mereka menimbulkan masalah dengan melakukan protes besar-besaran. Hal ini bahkan berdampak pada ekonomi global. Luar biasa, bukan? Arlutto-sama yang menyadari krisis WOIO, mengusulkan agar pihak pemerintah tidak terpengaruh oleh masyarakat dan tetap mendukung kami dalam melakukan pencarian. Namun, nyatanya dia dibunuh. Ironis, bukan? Setelah kematian dari Ketua kami, akhirnya kami semua mengetahui maksud sebenarnya dari para petinggi negara yang selama ini membantu kami… mereka berniat menguasai Orion demi kepentingan regional mereka sendiri. Ini sangat bertentangan dengan tujuan WOIO sendiri. Lalu, setelah itu, hal yang ditakutkan benar-benar terjadi.

“Masyarakat awam memburu kami, bahkan mereka sampai menghabisi kami. Kekuatan gelap Orion benar-benar menakuti mereka. Lalu, para petinggi negara yang semula mendukung kami, akhirnya berbalik menjadi musuh di balik selimut. Mereka mengkhianati kami. Demi mendapatkan empati masyarakat, mereka mengerahkan tentara untuk memburu kami, bahkan sampai ke ujung dunia. Lalu, WOIO pun bubar. Tapi, para anggota yang masih bertahan, tetap mempertahankan aktivitas kami; mencari Orion. Setelah sebulan lebih lamanya, akhirnya kami benar-benar menemukan Orion. Kau ingin tahu di mana tempatnya? Di dasar jurang tak terlihat, kami menyebutnya Narita; jurang Narita.”

Emmy masih sibuk mendengarkan omongan Ketuanya. Ia memandang beliau takjub. Tak pernah ia melihat binar-binar kesenangan terpancar dari dua bola mata Ketuanya. Ini selalu saja terjadi jika mereka mulai membahas mengenai Orion. Seolah ada daya tarik yang dimiliki permata itu untuk menarik semangat dari Gyoujung-domo. Maka, Emmy-pun turut tersenyum.

“Jurang Narita benar-benar tak terlihat. Bahkan tempat itu sama sekali tidak ada di dalam peta manapun. Saat berada di dasarnya, alat komunikasi sama sekali tak bisa dinyalakan. Lalu, di sana… aku benar-benar melihatnya. Permata ajaib itu! Dia bersinar di dalam kegelapan. Sinarnya yang kemilau dengan aura mistis yang menyelimutinya. Saat itu, kami memutuskan untuk siapa yang menyimpan Orion, lalu terpilihlah aku. Selepas dari kejadian itu, kudengar, teman-temanku yang membantu untuk mencari Orion, mereka berlima telah mati secara tragis.”

Emmy meneguk salivanya. Entah mulai kapan, tiba-tiba ia merasa aura di sekitarnya berubah drastis.

“Me-meninggal secara tragis?”

“Benar. Ada yang tubuhnya terpenggal karena terlindas kereta, ada yang ditembak, ada yang bunuh diri dengan terjun dari lantai 25, ada yang overdosis, ada yang dimutilasi. Jadi hanya akulah anggota dari WOIO yang selamat.” Gyoujung-domo memejamkan matanya sebentar, lalu ia memilih untuk berbaring kembali. “Sejak saat itu, aku membenci Orion. Berbagai cara telah kulakukan untuk menghancurkan permata itu, namun tetap saja tidak bisa. Tujuanku untuk melakukan permainan ini adalah mereka—siapapun pemenangnya—bisa menghancurkan benda laknat itu dari dunia ini.”

“Jangan memandangku seperti itu, Emmy. Aku juga tidak suka dengan caraku ini. Tapi, aku sudah dikalahkan oleh permata busuk itu. Aku sudah tersingkir. Jadi, aku hanya bisa memercayakan tugas ini kepada anak buahku yang sudah kupilih khusus. Mereka itu pintar dan cekatan. Mereka pasti bisa mengambil antisipasi yang efisien. Lagipula caraku ini juga akan menyingkirkan Yakuza selamanya dari Jepang. Jika organisasi kita bergerak, maka akan timbul permasalahan yang signifikan di negara Jepang, dan orang-orang pasti akan mengira ini perbuatan Yakuza. Bisa dibilang, sekali tepuk kita mendapatkan dua atau tiga burung sekaligus.

“Lalu, mengenai White Spean. Kakek buyutnya merupakan penggerak massa anti-Orion. Dengan kata lain, kakek buyutnya-lah yang menjadi pemburu kami selama ini. Dan itu diteruskan oleh anaknya, White Spean Junior. Lagipula, jika White Spean tertangkap, pencurian berlian-berlian mahal pun akan terhenti. Itulah maksudku. Kau sudah paham, ‘kan?”

Emmy mengangguk dengan penuh penekanan. Tak ada lagi raut keraguan terpancar di wajahnya. Ia membalas senyuman dari Ketuanya tersebut.

“Ya, saya mengerti, Domo. Maafkan saya yang menyebalkan ini,” ucap Emmy sambil menundukkan dalam-dalam kepalanya.

 

Bodohnya aku tidak memercayai Ketua yang Agung. Domo memang sangat hebat.

 

Gyoujung-domo tertawa kecil. Beliau lantas menatap langit malam yang bertabur bintang dan bulan yang bersinar dengan sangat terang dan begitu indah.

“Emmy, kurasa aku sudah menemukan orang yang tepat sebagai pengganti diriku.”

“Eh, benarkah? Lalu, siapa orang yang beruntung itu, Domo?” ucap Emmy. Ia sediki antusias akan hal ini. Siapapun dia, dia yang akan menjadi penerus dari Gyoujung-domo. Dia pasti orang yang hebat karena telah diakui Domo. Aku akan melindungi dan mengabdi kepadanya.

 

“Penggantiku adalah Bulldog.”

 

Emmy mengerjapkan matanya tak percaya. Cahaya rembulan membantunya untuk melihat jelas wajah Gyoujung-domo yang sudah menua. Tapi, satu hal yang tetap menganggu pikirannya. Apa Domo sudah tak bisa lagi berpikir jernih hingga menunjuk seekor anjing menjadi pemimpin organisasi mereka berikutnya?

Apa?

“Ketua, itu sama sekali tidak lucu,” ungkap Emmy.

“Haha, tapi menurutku itu sangat lucu. Benar, aku hanya bercanda. Penggantiku adalah kau, Emmy. Setelah napas terakhirku, berhati-hatilah. Kau tidak akan bisa hidup tenang, karena kau merupakan penerusku. Mungkin akan ada banyak yang menentangnya, tapi kau harus bisa meyakinkan mereka atas kepemimpinanmu. Aku percaya padamu, Emmy Lavosiaer.”

 

Emmy tersentak kaget. “Apa? Sa-saya? Tapi, mengapa? Bukankah yang lebih pantas adalah anak sendiri, Fuji Tokiyama-san? Kupikir Anda akan memberikan kekuasaan Anda kepadanya. Lagipula Fuji-san pintar dan ia memiliki kharisma tersendiri di balik wajah cueknya. Selain itu, Fuji-san pasti akan sangat marah.”

“Tidak, inilah keputusan yang tepat. Anak itu… kalau dia yang menjadi penerusku, dia justru akan dengan mudah menghancurkan organisasiku. Yah, aku tidak bisa menyalahkannya karena telah membenciku mengingat perbuatan burukku kepada ibunya. Benar seperti katamu, dia itu pasti akan mengambil perannya di dalam permainanku ini. Bisa dibilang dia akan menjadi pihak ketiga. Justru aku berharap, dia yang akan menemukan Orion dan menghancurkan batu itu. Aku menaruh harapan besar kepadanya. Kuharap suatu hari nanti, dia akan menyadari perannya sendiri di dunia ini, Emmy.”

 

.

.

.

 

Sehari setelah pembicaraan panjang antara Emmy dengan Gyoujung-domo, akhirnya hari penentuan pun tiba. Mereka berkumpul di sebuah rumah kecil yang terletak di daerah Hokkaido. Tak ada penjagaan yang ketat. Desiran ombak laut terdengar dari sisi penjuru rumah. Embusan angin menjadi salah satu daya tarik dari rumah ini. Dengan berbagai tanaman pelindung dari panas matahari, membuat rumah ini begitu nyaman untuk dihuni.

Namun, mereka dikumpulkan bukan untuk berpiknik.

 

Domo, ada masalah apa kita dikumpulkan seperti ini?” Akhirnya salah satu dari mereka membuka suara.

Suasana itu kembali hening. Mereka bebarengan menatap sang Ketua agung yang terlihat cukup tak berdaya dengan selang infus terpasang di tangan kanannya. Cekung hitam di matanya bertambah lebar dari yang kemarin, pun dengan desahan napasnya yang bertambah berat. Kondisinya cukup memprihatinkan dan mereka menjadi khawatir.

“Tidak perlu mencemaskan keadaanku. Sekarang ini ada yang lebih penting dari kondisiku. Bukalah gulungan kertas yang ada di hadapan kalian,” titahnya.

Mereka semua kompak menurut. Setelah membaca isi gulungan itu, satu ekspresi yang ditunjukkan oleh mereka berlima; heran.

“Lee Yun Hae, Jung Seok Jang, Akaha Sui, Funigami Rei, dan Yue Sanori kalian semua merupakan anggotaku yang berharga. Kalian memiliki insting yang bagus dan selalu berhasil setiap kali menjalankan misi. Aku bangga pada kalian semua,” ucap Gyoujung-domo.

“Tapi, domo….” Yue Sanori mengembuskan napas dari rokoknya. Ia lalu menyilangkan kakinya, memperlihatkan pahanya yang sangat mulus dan ramping. “Kita dikumpulkan begini bukan untuk dipuji, ‘kan?”

“Sanori-san, jaga sopan santunmu!” pekik Emmy. Ia memang tak suka dengan Sanori karena tingkah perempuan itu yang sama sekali tak bermartabat.

“Hey-hey kalian berdua, sudahlah jangan bertengkar. Benar apa yang dikatakan Yue-san. Kalian di sini aku kumpulkan bukan untuk dipuji. Ada sebuah misi besar yang aku tugaskan kepada kalian. Misinya adalah kalian harus mencari sebuah benda, ah tidak, misi kali ini adalah berburu harta karun. Kalian lihat pada kalimat yang ada di gulungan itu.

“Melihat kau ke arah timur. Matahari bersinar begitu indah. Gemerencik air terdengar merdu, dengan dikelilingi pohon Sharbey. Kau harus menemukannya. Sebagian dari jiwaku yang telah hilang. Air mata dewi yang sangat indah tersebut. Telah hilang di tengah keindahan mutiara alam… kalian pasti tahu kalimat itu,” ucap beliau.

“Kalimat itu merupakan salah satu dari kutipan naskah terkenal dari teater Noh[3]. Memangnya apa yang harus kita cari, Ketua?” tanya Akaha Sui.

“Bagus, Akaha-san. Kau memang tanggap. Benar, kalimat itu merupakan salah satu dari kutipan naskah Noh yang terkenal ketika menceritakan kisah samurai Wakashiba yang berkeliling menaklukan dunia dengan katana kesayangannya; Shino. Yang kita cari adalah benda yang sama yang dicari oleh Wakashiba. Benar, keajaiban. Hanya saja kita mencari sebuah permata. Nah, permata apa yang akan kalian cari dan di mana kalian bisa menemukannya, itu yang akan menjadi pekerjaan kalian sendiri. Pecahkan kode-kode tersembunyi di dalam bait tersebut. Teknisnya, siapapun yang pertama menemukan ‘harta karun’ maka dialah yang mendapatkan hadiahnya. Kalian boleh mengajak orang luar untuk bekerja sama, tapi tetap jangan pernah membocorkan rahasia mengenai organisasi kita.”

Mereka semua membaca kalimat-kalimat bait tersebut sambil menghayatinya. Otak mereka pun sudah mulai dijalankan untuk memecahkan kode-kode tersebut.

“Pencarian bisa dilakukan setelah ini. Ingat, mulai sekarang kalian adalah musuh. Tapi, sepertinya permainan kita ini akan mengundang beberapa pemain luar yang tak berkepentingan.”

“Eh, maksud Ketua?”

Gyoujung-domo lagi-lagi tersenyum misterius. Ia menatap lurus ke depan, melihat libasan ombak yang mengikis batu karang di tengah laut. Angin menerpa sedikit ke arah wajah senjanya.

“Mungkin ini akan sulit bagi kalian. Yang terpenting, jangan pernah percaya pada siapapun. Sekian dariku. Kalian boleh mulai melakukan pencarian.”

 

Lalu, dua hari setelah pengumuman itu, Gyoujung-domo tewas. Beberapa kejutan datang menghampiri organisasi itu. Mulai dari Emmy yang diangkat sebagai pemimpin yang baru hingga ‘Kelima Yang Terpilih’ mengetahui bahwa yang mereka cari ialah Springeous Orion; sang Permata brutal, wujud dari kekejaman yang abadi.

.

.

.

| SEE YOU ON NEXT SERIES |

Glosarium:

Black box[1]: Istilah lain dari kepolisian untuk menyatakan tempat penyimpanan berkas-berkas kasus yang tak terurus dan tak bisa dipecahkan. Umumnya, berkas-berkas kasus yang tersimpan di dalam black box hanya bertahan selama 15 tahun. Jika kasusnya tidak bisa dipecahkan selama 15 tahun, maka kasus itu akan dianggap final, dan berkas-berkasnya akan dihancurkan.

Yukata[2]: Merupakan pakaian tradisional Jepang di era modern.

Noh[3]: Pertunjukan seni teater tradisional Jepang yang mengangkat kisah-kisah zaman dahulu. Umumnya hanya diadakan jika ada perayaan besar seperti Festival Dewa Air.

***

A/N:

HALLOOWW KALIAN SEMUA!! 😀 emaap dateng-dateng udah langsung heboh ngga ketulungan ini /.\ ehehe, maaf juga akan keterlambatan publish cerita dan peran MyungStal-pun belum muncul xD mungkin, mereka bakal muncul di chapter selanjutnya. Ya pokoknya, tunggu aja 😀 aku usahain cepet kok karena berhubung ini lagi dalam masa liburan xD ASYIIK! 😀

Terus, maaf juga ada banyak komen di Swan Black chapter terakhir yang belum sempat kubalas T_T kira-kira habis ini deh janji bakal aku bales 😀 lalu, ada satu lagi yang pengen aku kasih tahu ke kalian.

Seperti pengumuman di blogku, aku mungkin bakal ngambil hiatus panjang. U no what i mean kan? iya setelah Koshiriru selesai, aku bakal pergi ke dunia lain dan ngga akan pernah balik lagi. Ah, sedih emang… ninggalin dunia yang udah kamu sukai banget, apalagi kamu dapat banyak pengalaman berharga dari dunia tulis menulis >_< susah banget! Tapi, kuharap kalian mengerti sama kondisiku :’) aku sebenarnya juga ngga mau kaya gini sih, habis aku udah terlanjur sayang sama teman-teman dunia mayaku dan para pembaca ffku, cuman ngga bisa dipungkiri juga kalau aku punya kehidupan yang harus aku jalani di dunia nyata.

Karena, Koshiriru merupakan pertemuan terakhir kita, aku janji bakalan bikin Koshiriru semenarik mungkin yang mudah-mudahan ngga bikin kalian kecewa 😀

Jadi, terima kasih banget aku sama kalian yang udah setia dukung aku terus dan mau baca karyaku ini :’) hehe.. aku sayang kalian <333

17 tanggapan untuk “Koshiriru [Part 1]”

  1. Masih bingung dimana letak peran Myungstal.. tapi gapapa lah, yang jelas ff inu KEREN BANGET!! Sumpah, tata bahasanya keren plus menarik! Tapi sedihnya waktu baca klo Koshiriru ini seri ff terakhir ya.. T.T Parah nih. Tapi yah, kehidupan di dunia nyata emang lebih penting sih. So, fighting!!^^ Maap udah sokab begini U,U

    Suka

    1. Hm, kemungkinan besar peran mereka sebagai penentu 🙂
      waduh kata keren bangetnya pake di caps tambah ngefly saya~ makasih atas pujiannya xD
      iya, gapapa kok aku malah seneng ada yang mencoba akrab sama aku..
      hehe, tapi maaf banget Koshiriru bakalan berhenti, dan ngga dilanjut x( maaf ya ;__;

      Suka

  2. OI ZUKY KAMU HARUS TAU AKU BARU BANGUN TIDUR SIANG DAN NGELIAT NOTIF E-MAIL INI UDAH DI-POST TUH KAYA “WHATHEHELL INI UDAH POSTED!” dan langsung lari-lari ke komputer supaya bisa langsung baca cepet DAN AKU PROTES KARENA NGGA JADI PENGOMENTAR PERTAMA. Btw ini judulnya Koshiriru atau Koshiriu…? Ah, sudahlah, seperti yang udah kamu tau dari kekhasan komentar aku, pertama-tama koreksi dulu yaa! Kebanyakan cuma kesalahan penulisan aja sih :3

    “kokoh seakan-akan tak dapat dihancurkan oleh apapun.” + “namun Anda sama sekali belum mengeluarkan rencana apapun.” -> apa pun

    “Matanya memicik tajam sembari melihat kilatan pada katana milik Fuji.” -> memicing

    “… Gyoujung-domo bergerak secara tak kasat mata.” -> kasatmata

    “… Lagipula, persiapan kita belum begitu matang.” -> lagi pula

    “… alisnya yang sudah berkerut tak karuan.” -> keruan

    “Sebulir keringat turun dari dahinya plontosnya dengan diiringi sebuah gelugan ludahnya” -> -nya nya double gitu ky, mungkin yang di dahi diapus aja, ya? Terus gelugan itu apa toh?._.

    “Jari-jarinya sudah mencengkram sedemikian rupa pada celana hitamnya.” -> mencengkeram

    “… sekali tidak ada di dalam peta manapun.” -> mana pun

    “Dengan kata lain, kakek buyutnya-lah yang menjadi pemburu kami selama ini. Dan itu diteruskan oleh anaknya, White Spean.” -> kalau kakek buyutnya White Spean, berarti White Spean itu cucunya dong ya bukan anaknya?

    Gemerincik air terdengar merdu” -> gemerencik

    HELL INI KAYAKNYA UDAH TERSTRUKTUR BANGET YA IDENTITAS LIMA TERPILIH TERUNGKAP DAN KASIAN SATUNYA DIBUNUH SI FUJI FUJI ITU. kamu emang seneng banget deh pake OC-OCan :’> aku ngebayanginnya sih Myungstal macam Shinichi-Ran/Heiji-Kazuha yang terlibat kasus besar gitu, jadi nanti mereka sengaja atau tak sengaja dapet kasus yang berhubungan dengan pencarian Springeous Orion. lupakan kalo ini sok tau HAHAHAHAHA yang jelas aku menunggu-nunggu kemunculan mereka dan White Spean. kayaknya si White ini ganteng kece gitu deh. aku juga penasaran dengan pengambaran Fuji. banyak-banyak diceritain ya karakternya biar yang baca bisa mendalami mereka~

    Kamu harus tau aku sampe ngegugel “Apaan tuh WOIO?” dan ternyata itu fiksi nyehehe. Dan ada kalimat yang aku sukak di sini: “Apalah arti dari sebuah nama jika kau bisa mengatur sebuah negara.” maksudku, MENGATUR SEBUAH NEGARA. cinta deh aku sama si kakek. tapi anehnya dia nyuruh bawahannya nyari permata itu padahal dia tau ‘kan tempatnya di mana? ohiya Jurang Narita kan ngga diketahui di peta mana pun dan si kakek juga udah mau koid jadi susah ya #gagitu

    awalnya aku kira di teaser Emmy ini cewek loh, ternyata cowok… di sini aku ngebayangin si Emmy macam bodyguard botak macho yang keliatannya aja payah tapi ternyata sigap HAHAHAHA. ah aku penasaran sama Fuji dan White Spean dan siapa dari kelima orang itu yang paling jago :3

    sumpah aku suka cara kamu menjelaskan tentang WOIO dan sebagainya, cuma maaf bukan maksud menyinggung, cuma kesan misteriusnya menurutku kurang dapet, atau emang hanya aku aja yang ngerasain, maafkan aku TAT tapi untuk penjelasan dan mau dibawa ke mana ceritanya udah cukup jelas kok! dan saran aja nih, karena kamu banyak make OC, jadi untuk pendeskripsian awal kamu paparin tuh penampilan mereka gimana dan sebagainya, karena kalau Myungstal kan orang udah bisa bayangin, oh ini Myungsoo mukanya begini, Soojung begitu, sedangkan OC kurang bisa dihayalkan tanpa ada petunjuk dari penulisnyaaa, hehe

    terus kamu… gabakalan balik nulis lagi? serius nih? itu kuanggap hiatus panjang loh, aku yakin suatu hari kamu pasti bakal kangen nulis dan posting lagi, jadi kamu tetap kupertahankan :’) lagian sesibuk apa pun kamu, pasti akan ada waktu di mana kamu santai. contoh, sebentar lagi kita liburan, ‘kan? menulislah sesuai keinginan kamu di waktu-waktu itu, karena aku yakin yang menanti kembalinya kamu itu banyak, termasuk aku. Koshiriru lanjutannya dan lanjutannya lagi bakal terus kutunggu kok, jadi kamu harus semangat terus yaa! Semangat juga sekolahnya!!!

    tapi ide cerita ini keren banget kok! semangat untuk lanjutannya ya jukiii, ditunggu<3

    xx, Fikha

    Suka

    1. woah panjang, aku bingung mau mulai bales dari mana.. jadi intinya aja ya..

      pertama, makasih banyak atas koreksinya udah aku benerin semua 😉
      kedua, iya aku emang kurang ajar udah matiin si Tokiyama Fuji itu. HAHA /geplak
      ketiga, iya emang banyak yang ketipu sama keterangan WOIO, Emmy, dan Springeous Orion xD banyak dari para pembaca yang ngira itu semua beneran xD haha padahal kagak.. si Emmy itu beneran laki-laki tulen lho, kamu juga udh liat penggambaran karakternya kan?

      Terus, pas di jurang Narita itu si Gyoujung Suk selamat dan berhasil bawa pulang Orion. Jadi, posisinya dia itu udah punya Orion. Nah, di tahun berapa gatau, pas Gyoujung Suk nyimen Orion di bank Swiss kan ketahuan tuh sama pemerintahnya, nah domo lari ke sudut-sudut dunia dan tiba-tiba nyemplung ke gua lainnya (bukan Jurang Narita). Karena dia gatau tempatnya jatuh dan nyemplung, dan fisiknya udah ga kuat lagi, akhirnya dia ngasi teka-teki ke anak buahnya yang berdasarkan petunjuk dan pengamatan lingkungan yang dia ingat. Gitu.

      keempat, maaf ya Fik aku masih ngeyel aja bikin ff make cast Krystal sama Myungsoo x( teruuss aku juga udah mutusin Koshiriru bakalan berhenti di tengah jalan dan enggak aku lanjutin, dan… maaf banget T___T

      ANYWAY, MAKASIH ATAS KOMEN BRILIANMU YA FIKHAAA XOXO

      Suka

  3. Zukyy~ T.T kita baru kenal, dan kamu udah mau ninggalin aku??? #lebay

    Oke, aku paham kok dengan ‘kesibukan di dunia nyata’ seperti yg kamu bilang, karna aku juga ngalamin hal itu kok.. T.T dan emang sih, sekolah sekarang tuh nyapein banget… Apalagi kurikulum baru ini, ckckck….

    Haha, let’s go to ur fanfic!

    Yeah, karena Koshiriru ini ff terakhir kamu ㅠㅠ, aku akan berusaha untuk komen di tiap part nya! 😀

    Hmm… I see the ‘Jung’ name di kelima orang terpilih itu.. Apakah orang itu ada hubungannya dengan Soojung? Atau itu cuma kebetulan semata? ._. Oh iya, peran Myungstal apaan nih? Aku kok ga kepikiran ya… .–.

    Jujur, pas aku ngebaca nama Emmy, aku pikir dia cewe loh.. Eh ternyata cowo ._.

    Like usual, aku ga pernah nyesel loh baca fanfic2 kamu ^^ aku selalu terbawa ke dalam cerita, dan ngerasa kalo ini tuh bener2 terjadi..

    Oke, this is the end of my comment.. Met ketemu di part selanjutnya 🙂 Keep fighting ya! ;D

    #maafSKSD ._.

    Suka

  4. wuah, part 1 nya keluar juga ^^
    part pertama udah bikin penasaran nih. setiap katanya tersusun rapi dan menurutku udah cukup bikin tegang X)
    penasaran sama munculnya myungstal nanti XD
    part berikutnya di tunggu 🙂

    Suka

    1. hehe penasaran kah? 😎 iya aku sengaja bikin ff terakhir ini jadi berkenang dan cukup diluar ekspektasi para pembaca. Otomatis aku buat alur sama susunan katanya sedemikian rupa 🙂 syukurlah kalau udah bisa memuaskan pembaca :”) hehe..

      hm, maaf ya.. aku udah bener-bener hiatus total jadi lanjutan Koshiriru bakalan engga ada dan ff ini bakalan mandek gitu aja. sekali lagi maaf ya x(

      Suka

  5. Ini keren banget sumpah!!
    Aku banyak baca fanfic kamu dan selalu suka sama alurnya, konfliknya, gaya bahasanya pokoknya semuanya
    Aku mau nanya dong darimana ini inspirasinya? Aku udah sering nyoba nulis fanfic genre kaya gini tapi ga pernah bisa TT #curhat
    Aku masih bingung ini myungstalnya mana? Apa ntar mereka pindah tempat tinggal ke jepang kah?._.
    Singkatnya aku suka sama fanfic ini dan nungguin part selanjutnya^^

    Suka

    1. woaah makasih, aku gatau mau bilang apa selain terima kasih 😳
      ADUH KAMU TERLALU MUJI, BUT kamu juga pasti kamu punya karya yang keren jugaaak ❤ hehe..
      Inspirasinya? kebanyakan sih dari jalan cerita anime dan imajinasi-imajinasiku yang ga mutuk ._. hehe.. maaf ga bantu.. tapi yah kalau ditanya, jangan tanya mendingan. Soalnya ide itu datang gitu aja, justru menurutku ide yang bagus emang kaya gitu harusnya ..

      hm, jangan ditunggu ya pokoknya 😦 aku beneran mau hiatus total jadi Koshiriru juga bakalan aku cancel jadwal tayangnya.. hehe sekali lagi maaf ya :") MAAF JUGA ATAS KETERLAMBATAN REPLY KOMENNYA BUT MAKASIH BANYAK YA :"D

      Suka

  6. Myungstal’y blm muncul ya,,

    aduh ini kyk’y bkal sru bgt, bkal bnyak konflik yg trjdi

    dan gk sbr nunggu myungstal muncull,,

    Suka

  7. Aduuuh..telat banget aku nih..sebenernya udah disave dari awal publish,tapi baru sempet baca sekarang,maaf ya Ky ^^v

    Chapter ini seru deh! Walaupun masih pengenalan ya,tapi pas gyoujung-domo nyeritain masa lalu tentang orion itu yang bikin seru. Dia mah udah sekarat gitu tetep aja masih bisa santai.
    Penasaran aku kenapa anggota WOIO yang lain kok pada mati tragis gitu,sementara gyoujung-domo yang nyimpen springeous baik2 aja. Pasti ada sesuatu kan? Atau itu karena kekuatan springeous sendiri?

    Jadi di sini Akaha udah berkhianat,gak dengerin amanat Gyoujung-domo sih supaya gak percaya sama siapa2, udah tau anaknya Domo gak suka gitu sama ayahnya. Akhirnya tewas juga dia XD

    Aku masih penasaran sama peran myungsoojung di sini Ky, gak nongol2 juga tuh mereka. Apa bakal jadi anggota rahasia yang udah disiapin Domo atau orang kuar yang juga nau memperebutin springeous?
    Ah,gak sabar banget aku ngeliat aksi MyungSoojung. >_<

    Yaaah…Ky mau hiatus panjang? Aku suka cerita2 kamu padahal, tapi kalo emang keputusannya udah begitu aku mah cuma bisa nunggu Y.Y
    tapi jangan berhenti nulis ya Ky,kasian bakat kamu dianggurin gitu aja,mending share ke para readers XD
    oke semangat buat apapun itu rencana kamu sampe mutusin buat hiatus panjang, para readers pasti menunggu :*

    Suka

    1. waduh panjang xD hehe.. aku bales intinya ya kak 😉

      pertama, tebakan kakak hampir bener, cuman Springeous Orion itu bahaya. Toh si Gyoujung domo sehabis kehilangan Orion, dia jadi sakit keras kan? itu karena kekuatan orion sendiri 😉 hehe..

      kedua, haha Akaha bukan pengkhianat. bisa dibilang dia cuman nyari jalan pintas biar bisa segera memecahkan clue dari domo gitu kak 😉

      ketiga, perannya mereka belum ada kak. mereka kurencanain cuman sebagai pemecah masalah dan penemu Orion gitu :3 hehe..
      dan, uhm.. maaf banget kak… Koshiriru bakalan aku cancel bener-bener karena aku udah mau hiatus total. maaf ya kak :^

      dan.. uh komennya baru aku bales ;___; intinya, makasih banyak ya kak 😀

      Suka

  8. aku bingung mau koment apa tapi intinya ini KEREN banget !! aku jarang nemuin fanfic yg feel action detective mystery nya ngena kayak gini. >.< aku suka sama gaya bahasa kakak, apalagi ini settingnya jepang ;__; terus yg buat aku penasaran itu di anggota WOIO ninggal tragis bener deh ._.

    Suka

Leave Your Review Here!