Look at Me Now (Chapter 2/END)

Look at me now

Look At Me Now [2/2]

Main cast Kim Yuki [OC], Jeon Jungkook   support cast Kim Yugyeom, Oh Hayoung, Bambam, Kim Dani  genre Drama, Romance, AU   duration Two shot  rating PG-15

presented by namgiyea (@gndya)

Previous part 1

“You said to look at you

So, Why don’t you look at me just like I look into you?

I’m the one who is next to you now”

 

Jungkook memerhatikan gadis itu melalui teras atas rumahnya. Yuki hendak pulang kembali ke rumahnya, Sudah beberapa jam memangia di rumah Jungkook. Sebelum pulang iamenghampiri Kookie  yang sedang mengitari semak-semak.

“Kookie-ya, Kemarilah, Anjing pintar” Ujarnya menarik perhatian, Seperti biasa dibalas gonggongan oleh anjingnya itu.

“Mmm, Haruskah aku memanggilmu Kookie oppa? Karena kau bernama Kookie berarti drajat kau lebih tinggi daripada aku” Yuki menepuk anjing itu agar duduk di dekatnya.

“Kau pasti sangat disayang oleh majikanmu, Begitu kan? Aku benar-benar mengiri padamu Kookie-ya”

“Kau jangan bilang-bilang pada majikanmu itu ya” Yuki membuat angka satu tepat di depan mulutnya mengisyaratkan untuk membuat rahasia.

“Aku rasa aku menyukai majikanmu itu”

Tentu saja Jungkook tidak tuli, Ia bisa dengan jelas mendengar pernyataan gadis itu.

.

.

Yeogi, Ini untuk permintaan maafku pada sunbae” Yuki menyerahkan sebatang dark chocolate ke tangan Bambam, Bambam yang melihatnya langsung malu-malu.

“Ah Miss Kim aku yang harusnya minta maaf dengan kejadian itu, Aku tahu kau belum siap.Mmm ngomong-ngomong terima kasih ya cokelatnya!”Bambam menepuk bahu Yuki tersenyum dengan manisnya, Ia terlihat persis dengan Bambam sedia kala. Itu artinyaia tidak membenci Yuki, Yuki bernafas lega.

“Apa ada yang harus ku kerjakan lagi?”Tanya Yuki yang membuat Bambam heran, Tidak biasanya gadis itu begitu semangat mengerjakan tugas klub. Biasanya ia paling duluan meminta untuk pulang dan paling rajin membolos.

“Kau sudah melakukan banyak hal Miss Kim, Oh mungkin kau bisa membantu membuat pamfllet” Bambam menunjuk sekumpulan orang yang sedang membuat pamflet dilantai.

Bambam penasaran apa yang kira-kira terjadi dengannya ya?

.

.

Tidak biasanya Yuki sebahagia ini menjalani harinya.Ia tidak sebal saat pagi hari dimarahi oleh ibunya karena bangun telat. Juga saat ia dimarahi oleh guru karena belum mengerjakan PR, memerhatikan guru dan menyenangi pelajaran hari itu yang biasanya terasa sangat membosankan.Danyang biasanya ia membolos kegiatan klub ia menjalankannya dengan senang hati. Apa kalau sedang jatuh cinta semua akan terasa menyenangkan?

Tetapi tetap  saja, Waktu yang paling ia tunggu-tunggu adalah waktu pulang sekolah. Waktu dimana ia bisa bertemu dengan pangerannya itu.

.

.

Secara otomatis, Yuki langsung duduk disebelah Jungkook yang seperti biasa menyumbat telinganya dengan Headset.Ia penasaran apa yang didengar lelaki itu, Tampa sungkan ia mencopot salah satunya dan menyumbatnya ditelinganya.

“Aww…”Yuki meringis, Suara di Headset itu benar-benar kencang.Sial, Lelaki itu dengan jahil sengaja mengencangkan volume suara saat Yuki memasangkannya ditelinga.

Ya, Jukneunda?”Yuki kesal telah dijahili.

Mian Yugyeoma!”Jungkook meminta maaf, Bukannya membuat Yuki tambah baik malah membuatnya tambah kesal.

“Sudah ku bilang namaku Yuki, Kim Yuki!”Tegas Yuki sekali lagi membuat Jungkook terkekeh.

“Bagaimana sekolah?”Tanya Jungkook mengalihkan topik pembicaran.

Ya! Kau benar-benar berhasil! Aku tidak tahu kau ajaib atau apa, Kemarin saat ulangan aku mendapat nilai 80!”

“Lalu kau merasa puas dengan nilai segitu?”Pernyataan Jungkook itu membuatnya jatuh ke bumi lagi.

Aniya, Bukan begitu..”

“Itu berarti, Kau harus tetap mengajariku.Eo?” tambah Yuki lebih bersemangat dari yang sebelumnya.

“Ya, Terserah kau saja” balas Jungkook yang kali ini terlihat lesu.

Mereka berdua bercerita panjang saat diperjalanan hingga mereka sampai di pertigaan tempat dimana mereka berpisah, Yuki melambaikan tangannya ke arah Jungkook.

Bye, Aku akan ke rumahmu nanti sore!” Seru Yuki sambil melambaikan tangannya.

Eo, Kau hati-hati dijalan” Kata-kata Jungkook itu otomatis membuat Yuki tersenyum, Yuki berjalan lebih hati-hati seperti apa yang dikata Jungkook.

Yuki merasa benar-benar bahagia, Bunga-bunga seperti baru saja bermekaran dihatinya.Apa yang dilakukannya dengan Jungkook memang seperti sepasang kekasih. Yuki tiba-tiba berhenti berjalan dan menyadari sesuatu,

Ia bahkan tidak mempunyai hubungan apapun dengan Jungkook.

.

.

Yuki menuang air di dapur rumah Jungkook.Sebab sering ke rumahnya, Yuki sudah biasa seperti itu dirumah Jungkook.Yuki sudah tidak merasa canggung untuk melakukan itu karena memang rumahnya tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya, Jungkook, dan pembantu rumah tangga.

Bunyi bel pun terdengar, Sebelumnya Jungkook sudah menginstruksikan untuk membukakannya karena akan ada seorang tamu yang datang ke rumahnya.

Yuki membuka pintunya dan mendapati seorang perempuan bertubuh tinggi, dengan wajah yang sangat cantik seperti wanita timur tengah memakai seragam dari sekolah Jungkook.Ia terlihat dewasa dan anggun meski mengenakan seragam.

“Jungkook ada dirumah?”Tanya gadis itu didepannya, Ternyata seorang gadis, Yang sangat cantik tepatnya.Yuki penasaran siapakah gerangan gadis itu?

“Ia sedang di kamar mandi, Masuklah” Ajak Yuki mencoba terlihat sopan.

Gadis itu duduk disofa sedangkan Yuki membuatkannya teh.Aura canggung memang benar-benar terasa saat itu.Yang ada hanyalah keheningan dari keduanya meskipun segudang keingin tahuan yang besar dari Yuki pada seorang gadis di depannya itu.Yuki memang bukan tipikal orang yang dapat cepat akrab dengan orang baru.

“Kau siapa?Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya.” Tanya gadis itu pada Yuki seraya menyesap teh yang ia buat.

“Aku temannya” balas Yuki singkat.

“Kau sepertinya bukan dari sekolah kami” Sekolah kami yang dimaksud adalah sekolahnya juga sekolah Jungkook. Yuki merasa sedikit minder saat itu, Karena sekolah Jungkook adalah sekolah terbaik di Seoul sedangkan ia hanya bersekolah di sekolah biasa-biasa. Yuki balas mengangguk.

“Aku tidak biasanya bertemu dengan seorang perempuan di rumah Jungkook, Selain aku sebenarnya” tambahnya sekali lagi, Yuki menatap gadis itu.Ia tidak tahu mengapa dengan pernyataan gadis itu ia merasa sedikit cemburu.

“Jungkook adalah juniorku di sekolah, bukan hanya junior sih sebenarnya.Orang tua kami berkerabat baik, Maka dari itu kami begitu dekat.” Cerita gadis itu tanpa ditanya, Walaupun Yuki sebelumnya ingin mengetahuinya namun setelah mendengarnya ia rasa tidak.

“Aku disini tidak hanya untuk bermain-main dengannya, Aku diminta orang tuanya untuk membimbing Jungkook masuk universitas terbaik, Masa depan yang dijanjikan padanya jelas berbeda dengan anak lain.”

“Bukannya belajar ia malah menjalin hubungan denganmu, Bukankah begitu?”Yuki sedikit terkejut dan bingung mendengar pernyataannya, Yuki menggeleng.

“Kau pasti sangat spesial bagi Jungkook, Orang asing sepertimu, Sangat beruntung.” Itu bisa saja sebuah pujian, Namun Yuki tidak merasakan itu seperti ujian, Ia malah merasa sebal dibilang seperti itu.

“Tetapi cinta pertamanya, Adalah aku” Kenyataan itu menusuk jantung Yuki dalam.Yuki memeras sofa itu kesal, Tidak bisa memercayainya.Apalagi melihat gadis itu.Benar-benar cantik, anggun, dan berkelas.Yuki merasa sangat rendah didepannya.

“Tenang saja aku sudah mempunyai pacar, Namun sepertinya ia masih tidak melupakanku?”Yuki menggigit bibir bagian bawahnya mencoba untuk menahan tangisnya.

“Kau,  bisa kah tak mengganggu kami?”

“Hayoung nuna, Wasseo?”Jungkook datang sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk sehabis mandi. Dengan ekspresi cerah ia menyapa gadis itu.

“Sepertinya kau memiliki tamu penting” Yuki beranjak dari sofa sambil membawa tas ranselnya, Keluar dengan cepat, Tanpa berpamitan.

Matanya terasa panas dan tidak mampu lagi menampung air mata yang ia tahan sedari tadi ia dirumah Jungkook. Dipikir-pikir kata kata gadis itu memang benar, Ia sama sekali tidak cocok disandingkan dengan Jungkook, Yang nyaris sempurna. Yuki merasa dicampakkan oleh kenyataan itu dan terbangun dari mimpi indahnya,  dengan sang pangeran. Ia berlari menuju rumahnya berharap air matanya yang turun segera angina ditiup angin walau nyatanya tidak.

Cinta itu tidak sepenuhnya menyenangkan, Inilah kisah yang sesungguhnya.

.

.

.

Sejak saat itu, Yuki tidak pernah lagi saling mengontak dengan Jungkook juga tidak pernah pulang menggunakan Bus, Karena ia tahu kalau ia menggunakan Bus jelas ia akan bertemu dengan orang itu.

Yuki juga lebih banyak diam dan melamun berbeda seperti hari-hari kebelakang, Kalau bisa dibilang, Perbedaannya bisa sampai180 derajat dari sebelumnya.

“Kau kenapa?Ceritakan padaku!”Pinta Dani pada Yuki yang sedari tadi melamun, Walaupun Yuki yang biasanya cerewet benar-benar menyusahkan tetapi lebih baik daripada ia seperti ini.

“Apa aku harus berhenti menyukainya?”Air mata Yuki pun pecah kembali membuat Dani kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa, Ia ingin membuat perasaan temannya lebih baik malah menjadi seperti itu.

“Tenanglah Yukiya, Oh ya, Lihat kali ini ulangan matematika kau mendapat nilai 90!”Dani akhirnya menemukan sesuatu untuk menghiburnya yaitu kertas ulangan di meja Yuki.

“Bahkan itu pun karena dia!Aku tidak bisa apa-apa!”Salah lagi.Yuki malah menangis menjadi-jadi. Dani benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengannya

.

.

Nyonya Kim mengambil sebuah amplop dari tasnya, Mengambil beberapa tiket taman hiburan, Neverlandyang ia dapatkan dari kliennya untuk dibagikan kepada kedua buah hatinya.

 Akhir-akhir ini ia melihat Yuki benar-benar mengenaskan. tidak ceria seperti biasanya.Ia khawatir sesuatu terjadi dengan teman-temannya. Nyonya Kim ingin mengembalikan putrinya seperti sedia kala jika ia memberikan hadiah itu.

“Yukiya, Eomma mempunyai sesuatu!”Nyonya Kim mengetuk pintu kamar Yuki, Agak lama memang putrinya itu membuka pintunya.

“Ada apa?”Balas Yukimenggeliat, Sepertinya Yuki baru saja bangun dari tidurnya.Ia bisa melihat kantung mata besar di mata Yuki, Anak itu akhr-akhir ini sering begadang.

Eomma mendapat beberapa tiketNeverland kau pergilah bersama Dani!” Ibunya memberi kedua tiket itu ditangan Yuki, Yuki hanya balas melongo.

“Mengapa aku harus bersama Dani?”

“Ya kau kan biasanya bersama Dani, Terserah kau saja mau dengan siapa saja. Atau kau mau bersama Jungkook?” goda Ibunya, Air muka Yuki langsung berubah kesal

“Apa sih, Mengapa mebawa-bawa dia!”

“Iya deh, Eomma tidak akan sebut-sebut Jungkook lagi” Dalam hati ibunya menahan geli melihat putrinya itu.Apa yang salah dengan Jungkook? Apa semua yang terjadi karena Jungkook juga, Ia benar-benar sensitif ketika mendengar nama itu.

.

.

“Daniya!” Yuki datang-datang tepat di depandepan Dani yang sedang menata mading sambil berseri-seri.

Ya, Wae?” Balas Dani dengan tugasnya, Dalam hati ia juga senang temannya kembali seperti semula.

“Aku mempunyai hadiah untukmu!” Dani bisa menyadari itu, Ia melihat kedua tangan Yuki disimpan ke belakang seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan darinya.

“Biarkan aku melihatnya”

“Taraa!” Yuki menunjukkan dua tiket Neverland , Jelas membuat Dani ikut antusias.

“Kau serius memberiku ini?Hansol pasti sangat senang!” Dani berniat untuk memberikannya pada pacarnya,Hansol. Sedangkan ia melihat air muka Yuki yang berubah.

Ya! Maksudku kita pergi bersama..”melihatnya Dani merasa bersalah namun sedikit kecewa.

“Oh begitu?Mau pergi kapan?”

“Minggu ini hari sabtu, Kau bisa?” Tanya Yuki penuh harap.

“Ah mian, Akuada acara dengan Eomma.” Dani berbohong.Kalau ia bilang akan berkencan dengan Hansol, temannya itu pasti akan sangat marah.

“Ya sudah deh kalau begitu…”

Jeongmal mianhae, Yukiya! Kau ajak saja yang lain”

.

.

Yuki menatap kedua tiketnya dengan penuh rasa kecewa. Sudah lama memang Yuki ingin ke Neverland.ia sangat senang saat ibunya memberi tiket Neverland waktu itu. Namun mau apa dikata, Ia tidak mempunyai teman untuk pergi. Sekarang ia berniat menjualnya saja pada temannya yang lain, Lumayan untuk ia pakai sebagai uang jajan.Ia membuka Kakao Talkmengetik beberapa pesan.

Sohyuna, Aku mempunyai 2 tiket Neverland, Kau mau?

Hendak memencet tombol send, Yuki berpikir dua kali, Merasa sayang pada dua tiket itu. Ada satu orang terakhir yang bisa diajaknya lagi, yang lain dan tak bukan adalah Jungkook. Apa ia harus mengajaknya? Yuki termenung.Tidak bisa dielak memang ia merasa rindu dengan lelaki itu. Yuki menghapus pesannya tadi dan langsung membuat panggilan untuk Jungkook.

Yoboseyo?” Suara Jungkook dari kejauhan, Ia benar-benar rindu suara Jungkook yang tanpa intonasi itu membuat seutas senyuman tanpa ia sadari.

“Kau ada acara hari sabtu minggu ini?”Tanya Yuki sedikit ragu.

“Tidak, Wae?” mendengarnya Yuki langsung bersorak dalam hati, Yuki berharap Jungkook menerima ajakannya.

“Aku dapat tiket Neverland, Kau mau?”

“Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih” Yuki menegaskan agar Jungkook tidak berpikiran kalau ia mengajaknya kencan .

“Bersamamu?”

“Terserah kau saja, Mau bersamaku atau tidak!”Tanpa sadar nada Yuki malah menyentak Jungkook.

“Oke, Di Neverland  hari sabtu, bersamamu” Yuki langsung tersenyum lagi.

“Jam 12” tambah Yuki.

.

.

Untuk kesekian kali, Yuki mengecek penampilannyalewat kamera depan ponselnya. Semoga saja tampilannya, Yang benar-benar ia siapkan matang-matang ia bisa terlihat bagus hari ini. Entah karena sudah lama bertemu ia merasa gugup. Ia menghirup banyak oksigen agar mengurangi rasa gugupnya.

Ia bisa melihat Jungkook yang sudah menunggunya. Jungkook benar-benar terlihat seperti idol hari itu dengan kemeja jeansdengan kaus hitam di dalamnya, benar-benar sesuai dengan selera Yuki.Ia merasa senang sekaligus bangga, Rasanya ia ingin meneriakan ke seluruh orang yang ada lelaki itulah yang akan berkencan dengannya hari ini.

“Kau menunggu lama?”Yuki menghampiri Jungkook tepat didepannya.

Eo, Lama sekali” Balas Jungkook, Yuki tersenyum tak bisa berhenti mencuri pandang melihat wajah lelaki itu. Ia tidak berhenti melihat wajah Jungkook yang terlihat sangat tampan hari itu.

“Kau hari ini, Ganteng sekali..”Sial, Suara hatinya tak sengaja malah terucap.Yuki membuang mukanya merasa malu.

“Ya aku tahu itu, Haruskah kita masuk sekarang?”Balas Jungkook tidak terlalu terpengaruh dengan kata-kata Yuki tadi.

Rasa senang yang tidak bisa dibeli oleh uang, Itulah yang Yuki rasakan saat ini.Cuaca panas hari itu bukanlah perkara besar.Mereka menaiki banyak wahana seperti komedi putar, hingga yang terekstrim Roller coaster.Walaupun benar-benar menguji nyali, Namun terasa sangat menyenangkan kalau bersama Jungkook. Jungkook banyak tersenyum hari itu dan terlihat benar-benar manis, Yuki tidak berhenti mengabadikan momen-momen itu di kamera yang ia kalungkan sengaja ia bawa hari itu.

“Hei, Ayo kita berfoto!” Ajak Yuki, Yuki langsung mengenakan bando berwarna merah besar yang ia beli ditoko suvenir dan memakaikan yang serupa di kepala Jungkook, Benar-benar terlihat lucu.

Ya,Kau bercanda?Ini terlihat seperti perempuan” Protes Jungkook mencoba membuka bando itu namun ditahan oleh Yuki.

“Eits, Tahan sebentar!”.Yuki menghampiri seorang badut untuk dimintai foto mereka berdua.

“Kau bergayalah!” Yuki menyikut Jungkook, Jungkook menuruti walaupun terlihat kaku ia membuat v-signsama seperti Yuki.

Yuki melihat hasil fotonya, Hasilnya tidak terlalu buruk dan terlihat sangat santai.Iatidak bisa menahan senyum melihat dirinya juga Jungkook. Yuki melihat Jungkook yang anehnya terlihat cantik dengan bando itu ia pun bahkan tersenyum ke arah kamera sehingga ia bisa melihat lesung pipit kecil di wajahnya.

“Kalian pasangan yang manis, Ini hadiah untuk kalian” Sang badut dengan ramah memberikan balon gas yang ada ditangannya, Yuki mengambilnya senang.

Kamsahamnida” Yuki menunduk berterima kasih sekaligus merasa malu.

Seharian sudah mereka berkeliling di Neverland hingga hari menjelang malam, Hampir semua wahana sudah ia naiki dengan Jungkook. Sampai-sampai mereka menaiki roller coaster sampai dua kali karena menantang satu sama lain. Benar-benar merasa lelah, Sekaligus menyenangkan.

“Kau sudah lelah?” Tanya Jungkook yang berjalan tepat disebelahnya, Ia juga bisa melihat Jungkook terlihat lelah dengan keringat disekujur tubuhnya.

Ani..Tidak begitu, Mau melihat parade dulu?”

“Ayo saja” balas Jungkook mengiyakan.

Pengunjung membuat barisan dipinggir jalan menuju atrium, Iring-iringan parade memang melewati jalan itu.Paraden jarang sekali sehinggamenjadi salah satu yang tak dapat dilewatkan kalau ke Neverland.

Mereka berdua berdiri di pinggir jalan, Waktu menunjukkan pukul tujuh tepat.Parade pun memulai iring-iringannya dengan sangat meriah dengan musik ala-ala dunia peri disambut teriakkan antusias oleh para penonton.

Mereka semua memakai pakaian tokoh-tokoh dongeng terkenal sambil melambaikan tangan ke arah penonton.

“Ini benar-benar keren!Bukankah begitu?”Komentar Yuki namun Jungkook tetap bergeming tak bereaksi.Ia menoleh Jungkook, Yuki melihat Jungkook seperti sedang memerhatikan sesuatu, Diseberang sana.

Ditengah keramaian, Iatidak mendengar suara. Ia hanya bisa merasakan sakit hati, Puing-puing yang sudah ia kumpulkan dan satukan dijatuhkan kembali ke bumi. Diseberang sana, tepat Hayoung bersama kekasihnya sedang bermesraan menikmati parade itu.Jungkook tidak mengalihkan pandangannnya dari Hayoung.Apa dirinya cemburu? Sekali lagi, Apa yang dikatakan Hayoung terbukti kebenarannya. Yuki melepaskan balon yang sedari tadi ia genggam. Balon itu terbang ke udara, Bersama dengan angan-angannya.

“Kau bilang, Untuk melihatmu.Lalu, Mengapa kau tidak mencoba untuk melihatku? Aku lah yang disini, yang ada disampingmu sekarang”

.

.

Sudah beberapa hari Yuki mengurung dirinya di kamar, tidak makan, bahkan semalaman terjaga.Mengasingkan dirinya dari keramaian dunia, Yang jahat.Ia benar-benar benci harus menyukai orang itu. Tidak ada sama sekali yang ia dapatkan kecuali rasa sakit dan hancur. Yuki tidak bisa berhenti mengingat kejadian hari itu sampai air matanya mengering.Sejak awal lebih baik memang ia tidak merasakan. Yang namanya cinta.

.

.

Waktu istirahat adalah waktu dimana setiap murid bebas melakukan apa yang akan dilakukannya, Apa ke kantin, tetap dikelas, atau melakukan apapun yang tidak bisa dilakukan saat KBM dengan sesuka hati. Jelas suasana kelas saat itu pun riuh, mereka biasanya bergerombol dan membicarakan sesuatu.Apa itu gossip, politik, dan lain-lain berbeda dengan Jungkook lebih suka menyendiri dan menggambar.

“Hoi Jeon Jungkook!” Sapa Yugyeom duduk didepan meja Jungkook,

Eo” Jungkook tetap anteng dengan buku gambarnya.

“Sepertinya adikku menyukaimu.”Mendengarnya Jungkook berhenti menggoreskan pensilnya.Yugyeom melanjutkan lagi.

“Kau, Tolong jaga adikku” Yugyeom menepuk Jungkook seakan memberi mandat dan berlalu.Jungkook sudah lama tidak bertemu dengan Yuki setelah dari Neverland kemarin.

.

.

Jungkook duduk di Bus bagian belakang, Hari sudah gelap, Hanya dirinya yang tersisa di Bus itu.Sendiri, Sibuk dengan pikirannya.

Ya haksaeng, Kau tidak turun?” Tanya supir bus tanpa ia indahkan.

Seharian ia duduk disana, Berharap bisa bertemu seseorang, orang itu ialah Yuki.Ia tidak pernah bertemu dengan gadis itu atau saling berkontak setelah dari Neverland waktu itu. Walaupun peluangnya sangat kecil ia ingin sekali bisa bertemu dengan gadis itu, Entah mengapa ia merasa kehilangan jika gadis itu tidak ada disampinya.

Memori-memori tentangnya mulai bermunculan, Jungkook benar ingat saat Yuki tertidur di bahunya atau Yuki yang datang tiba-tiba menangis tanpa sebab.Penyesalan, Memang selalu datang terlambat.

.

.

Hari itu hujan turun begitu deras, Bodohnya Yuki tidak membawa payung. Sudah dikatakan memang di ramalan cuaca kalau Seoul hari itu akan diguyur hujan yang deras. Yang bisa ia lakukan adalah berteduh dibawah halte menunggu bus datang. Ia memang tak ingin menggunakan bus, tapi mau apa lagi, Kondisinya berbeda saat ini. Yuki memerhatikan jari-jarinya yang memutih, Angin yang bertiup memang terasa dingin. Ia menggosok tangannya untuk merasa lebih hangat.

Dari kejauhan, Yuki menatap seseorang berpayung di jalanan sepi berjalan ke arahnya.Orang itu berhenti mendapati Yuki yang duduk di halte itu sendirian, Yuki saat itu juga membeku.Tidak bisa dipercaya, Lelaki itu, Jeon Jungkook.

Apa yang harus Yuki lakukan sekarang?Yuki tidak tahu akan berbuat apa, Ia sungguh tidak ingin bertemu orang itu. Jungkook berjalan pelan, Namun semakin dekat. Yang ia lakukan sekarang ialah menghindar pergi menembus hujan.

Jungkook mengikuti Yuki dari belakang, Jungkook bisa mendengar isak tangis Yuki dari derasnya suara Hujan.

“Nanti kau sakit” tutur Jungkook lalu memayungi Yuki, Yuki memberhentikan langkahnya.

“Peduli apa kau padaku,Hah?” Yuki membalikan badannya untuk berhadapan dengan Jungkook menatap wajah lelaki itu penuh kesal, Jungkook diam mengamati gadis itu.

“Kau tidak pernah menganggapku, Kau tidak pernah menyukaiku, Kau tidak pernah melihatku, Kau egois, Kau pergilah!” Teriak Yuki mendorong Jungkook kencang, semua yang ada dibenaknya itu ia biarkan meluap.Dadanya terasa sesak berteriak begitu kencangnya, Jungkook menatapnya nanar.

“Kau yang sebenarnya tidak pernah melihatku” ucap Jungkook, Apa yang sebenarnya Jungkook akan katakana Yuki tidak mengerti.

“ lihatlahaku dengan baik-baik” Jungkook melemparkan payung yang menghalanginya, Menarik wajah Yuki dan mendaratkan ciuman ke bibir Yuki agar ia berhenti berteriak. Yuki berjinjit meremas kemeja Jungkook agar ia melepaskannya, Jungkook tidak membiarkannya dan malah memperdalam ciumannya. Detak jantung Yuki berhenti saat itu juga.Dirinya malah menikmati ciuman itu.Jungkook melepaskan ciumannya dan memberi jarak lagi antara keduanya.Yang terdengar sekarang adalah suara derasnya hujan dan detakan jantung mereka masing-masing.

“Aku menyukaimu”

.

.

Bel waktu pulang sekolah sudah berdering setengah jam yang lalu, ia menempatkan motor besarnya itu ditempat yang seharusnya adalah parkiran sepeda.

“Ya Jeon Jungkook!” Yugyeom yang sedang membuka kunci motornya menyapa Jungkook yang akanberjalan keluar gerbang ke sekolah.

“Naiklah, Ayo pulang bersama!” Ajak Yugyeom, Jungkook balas menolak.

“Terima kasih, aku akan naik bus saja”

Aigo, Apa enaknya naik bus?Kau bahkan seorang chaebol tidak bisakah kau naik mobil-mobilmu yang mewah dan menyuruh supirmu itu?”Jungkook balas tersenyum.

“Sebenarnya, ada seseorang yang kutunggu disana” Yugyeom balas terkejut,Wah ternyata ia kalah dengan temannya itu yang sepertinya memiliki seorang kekasih

Ya, Kau tidak pernah bercerita padaku?Siapa dia?Anak sekolah mana?”Tanya Yugyeom penasaran.

“Aku juga belum tahu, Kalau aku sudah tahu namanya. Nanti akan aku kenalkan”

.

.

fin. 

 

A/N: Akhirnya tamat juga yeee tamat! Seneng banget bisa ngebuatnya dengan waktu yang singkat, Ohiya maaf kalau misalnya karena dibuatnya sangat singkat jadi ceritanya kacau gini bwahahaha.Dan aku harus menaikkan rating karena ada adegan kissingnya (?) asalnya aku mau skip cuma menurut author ciuman itu bener-bener bikin lebih romantis X) Makasih buat kalian yang udah ngikutin dari chapter pertama sampe yang ini.Eheee, ditunggu review kalian yaap!

 

 

2 tanggapan untuk “Look at Me Now (Chapter 2/END)”

Leave Your Review Here!