[VIGNETTE] B.A.B.Y

BABY by bapkyr

B.A.B.Y

.

A short-movie by bapkyr (@bapkyr)

1st Story of B.A.P’S Vignette Series.

KIM HIMCHAN

Fluff, Canon, Romance, G.

The Story is mine.

Based on The 12th Track of B.A.P’s First Sensibility Album called B.A.B.Y

.

.

 

.

Aku berjalan lurus di keramaian. Tidak berusaha menyahuti kerumunan yang berteriak namun tidak berusaha mengabaikan mereka. Di antaranya, teracung kamera-kamera yang bergantian membidik berbagai pose dan gerakan yang kubuat dalam kecepatan cahaya. Di barisan paling belakang, berdiri mereka yang membantu berteriak dan mengangkat spanduk-spanduk kecil bertuliskan namaku. Beberapa bahkan melemparkan kotak hadiah mereka di jalan yang akan kulalui.

Aku menunduk, tersenyum sebagai balasan atas semua perhatian yang kudapat. sekon selanjutnya, yang aku tahu aku sudah berada di dalam badan pesawat. Duduk manis dengan sebotol air mineral di genggamanku, aku mulai menerawang. Melihat arlojiku dan mulai menghitung mundur untuk apa yang akan kulalui setelah ini.

“Merasa berat meninggalkan Jepang, Himchan-a?” Bang Yongguk tiba-tiba saja duduk di sampingku tanpa izin. Aku menggaruk dahiku sebentar lantas menangkap manik teduh milik Yongguk. Menyediakan jeda hitungan  sepersekian sekon seraya menunggu Yongguk membetulkan posisi duduknya, aku akhirnya merespons, “tidak. Aku senang kembali ke Korea.”

“Benarkah? Kenapa aku tidak melihat kesenangan itu di sana.” Di akhir kalimat, telunjuk panjang milik Yongguk sudah mengacung dengan jelas ke wajahku. Ia menggodaku dengan senyuman cerah, mempertunjukkan gusi kemerahannya yang sehat. Aku menelengkan kepalaku ke arah lain lantas mengabaikannya.

“Kau gugup, setelah begitu lama meninggalkan gadis itu?” Yongguk menyikut lenganku. Meskipun tertawa, seraut wajah gulanaku tidak bisa tertutupi. Kala itu Junhong –temanku yang lain—melintas dan menyerahkan sebuah buku tipis pada kami. “Hyung, ini jadwal kegiatan di Korea dan resume kegiatan kita selama promosi Jepang. Manajer ingin kalian membacanya. Daehyun Hyung, Youngjae Hyung, Jongup Hyung dan aku masing-masing sudah memiliki satu.”

Yongguk mengangguk kemudian menepuk punggung Junhong. “Terima-kasih.”

Yongguk menyerahkan buku tipis itu padaku. Ia mulai membacanya dengan teliti karena tanggung-jawab besar yang ia tanggung sejak ia menjadi leader dalam grup kami. Melihat sekilas saja, siapapun tahu kalau kami bukanlah penduduk Korea biasa. Sejak dua ribu dua belas lalu, kami adalah enam orang yang bergabung dalam satu idolgroup dan menggantungkan hidup dan mimpi-mimpi kami melalui tarian dan nyanyian. Resume adalah hal yang terpenting yang selalu kami baca sebagai bahan evaluasi. Kadang, mimpi yang kita inginkan membutuhkan perjuangan yang keras dan Bang Yongguk ada untuk semua perjuangan itu.

Ia mengabaikan dialog kami begitu ia mulai tenggelam dalam kalimat demi kalimat di buku tersebut. Aku memilih memandanginya tanpa nyawa. Daripada melihat resume, aku lebih suka melihat jadwal kami (Karena aku lebih suka melihat ke masa depan daripada membaca kembali masa lalu.)

Tidak menemukan ada yang luar biasa, aku tetap membalik-balikkan halaman dengan lebih cepat. Hingga manikku terpaku pada satu tabel jadwal acara musik yang akan aku datangi di masa depan. Baby—nama fans kami—mungkin akan berada dalam kerumunan nomor satu ketika kami tampil dan entah mengapa hal tersebut memompa darahku lebih cepat.

Yongguk mencuri pandang padaku. Meskipun aku tidak menegurnya tapi aku setidaknya tahu untuk apa ia melakukannya. Ia menunjukkan gusi sehatnya sekali lagi padaku sembari menunjukkan tabel tersebut. Punggungku sudah berada dalam jangkauan tepukan ringan tangannya dan aku tidak kuasa untuk tidak ikut tersenyum.

 

Kita akan bertemu lagi, apa kau senang?

.

.

“Cheonsa gateun neo.”

Aku menyelesaikan sebuah penampilan luar biasa. Ini melelahkan karena aku tidak pernah berkeringat sebanyak ini. Waktu istirahat diberikan sekitar sepuluh menit. Aku melihat Yongguk dan kelima lainnya turun dari panggung. Aku berjalan paling akhir sambil melongok kalau-kalau aku melihat wajah yang kutunggu di antara tempat duduk penonton yang menyoraki kami.

Mereka mengangkat balon-balon hijau, spanduk dukungan dan lightstick. Wajah mereka bersinar begitu aku membagikan senyum. Jika kau tahu apa isi otakku, aku sesungguhnya sedang mengunci mataku pada satu orang yang duduk di barisan paling belakang.

Yang kucari sudah kutemukan. Ia terlihat malu-malu menatapku dari kejauhan. Di antara teriakan dan sorak-sorai dukungan para gadis, aku hanya melihat gadis itu. Gadis yang selalu menatapku malu-malu di balik senyuman manisnya.

Ini kali ketiga kami bertemu dan,

Semoga paru dan jantungku baik-baik saja.

.

The second time I saw you, your smile was so pretty.
The third time, my heart slowly started to race.

(B.A.P – BABY)

.

.

“Bertemu dengannya, Hyung?” Daehyun menepuk pundakku saat kami berada dalam mobil. Jadwal hari ini sudah diselesaikan dengan baik dan aku ingin cepat-cepat sampai di asrama. Setelah Yongguk dan Yongjae, kali ini giliran Daehyun yang menanyakan hal ini untuk kesekian kalinya. Aku mengangguk.

“Kau sempat berbicara dengannya?”

“Apa kau ingin mati di tangan Tae Song-sajangnim?”

“Oh ayolah, kalau kau melakukan diam-diam seperti Yongguk melakukannya dengan Jinhee-ssi, kau akan baik-baik saja.”

Aku mendesah. Lantas tertawa begitu saja ketika aku mengingat adegan di mana leader kami menghilang di tengah malam hanya untuk bertemu dengan kekasihnya—yang merupakan temannya sejak sekolah dasar. Keadaan Yongguk tidak jauh berbeda denganku, sebenarnya. Yang membuat kami berbeda mungkin kondisi di mana Yongguk tahu nomor ponsel gadis yang disukainya, sedangkan aku tidak.

Bahkan hanya nama saja, aku tidak tahu.

Hyung, beranilah sedikit. Kau Kim Himchan, kau ingat?” Daehyun meyakinkan aku dengan kalimat-kalimat kebanggaanku. Aku bisa apa? Mengangguk? Tersenyum? Rasanya itu terlalu klise untuk perasaan tidak tentuku yang memuncah. Senyuman gadis itu sudah mengubah sebagian dari seluruh rencana masa depanku. Bahkan bagaimana bisa ia dengan beraninya mengubah Kim Himchan menjadi Kim Himchan yang payah seperti ini.

Gadis macam apa dia sebenarnya?

“Begitukah? Jadi, oke, baiklah! Kalau aku bertemu lagi dengannya besok, aku akan menunjukkan siapa Kim Himchan sebenarnya.”

.

.

Aku tidak sia-sia buru-buru menyeka keringatku dan berlari dalam sebuah koridor panjang. Aku meraih tangan seorang gadis ketika ia berjalan jauh dari kerumunan. Entah keberanian mana yang membawaku ke tempat ini, tapi di sinilah aku sekarang.

Sebuah atap luas dari sebuah gedung penyiaran acara televisi swasta.

Di depanku ada seorang wanita yang menatapku ragu-ragu. Ia menjatuhkan lightstick hijau miliknya di suatu tempat karena ia terlalu terkejut atas kemunculan tiba-tibaku.

Nah, ingat ketika aku berjanji pada Jung Daehyun bahwa aku akan menunjukkan sisi terbaikku pada gadis ini? Sepertinya Daehyun harus bersabar selama beberapa menit ke depan. Pasalnya, aku juga merasa kikuk di depan gadis ini. Rambut hitam pendeknya secara mengejutkan membuat pesona wajahnya lebih bersinar.

Dia bukan gadis seperti Bae Su Ji atau Krystal Jung, tapi ia lebih cantik dari pada keduanya di mataku. Pipinya cenderung menggembung meskipun ia tidak memasukkan apa-apa di rongga mulutnya. Dari jarak sedekat ini, aku bisa mengendus aroma parfum wanita yang tidak kukenali. Bulu mata gadis ini benar-benar lebat dan lentik. Kelopak matanya tidak terlalu besar, sehingga sangat indah dipadu-padankan dengan iris mata kecokelatannya yang besar. Matanya terlihat seperti kucing.

Oppa.”

Suaranya lembut. Mendayu dan memasuki gendang telingaku perlahan bagai aransemen musik lembut beethoven. Suasana dingin di sini begitu mendukung untuk membuat hatiku semakin terenyuh pada figur indah ini. Ia tidak berani menatapku, kontras denganku yang selalu memperhatikan setiap gerakan kecilnya. Ah, ini tidak adil.

Apa wajahku tidak cukup tampan untuk mendapatkan perhatiannya?

Oppa, apakah secara kebetulan kau salah menarik orang?”

Ia meremas jari-jarinya sendiri. Lalu takut-takut menatapku. “Kalau itu benar…,” ia meremas jemarinya dengan lebih kuat. “Aku seharusnya tidak di sini.”

Ia menunggu jawabanku tapi lidahku kelu. Aku hanya berdiri bagai orang bodoh sembari memilah-milah kiranya kalimat apa yang akan aku utarakan terlebih dahulu di depan malaikat indah ini.

Lagi, aku terlalu bodoh untuk berpikir. Gadis itu sepertinya tidak bisa meluangkan waktu lebih banyak untuk berdiri termenung di hadapanku. Mungkin ia bosan, atau merasa risih karena aku terus-menerus memandanginya (di sini kuharap ia tidak berpikir aku adalah pria dengan pikiran kotor.)

“Jika kau tidak mengatakan apapun, maka aku harus permisi. Aku akan menyusahkanmu di masa depan kalau ada kamera yang menangkap kita di sini. Terima-kasih sudah mengajakku kemari, Himchan Oppa.”

Ia menundukkan kepalanya di depan wajahku. Tanpa melihat, figur gadis itu perlahan bergerak maju dan meninggalkanku di belakang bahunya. Sesaat sebelum ia menghilang dalam sebuah pintu, aku memanggilnya.

“Sebentar,” Aku berjalan menyusulnya begitu saja. Tidak tahu benar keberanian mana lagi yang tiba-tiba mengambil-alih otakku. Ia menatapku, masih dengan tatapan takut-takut. “Katakan siapa namamu sebelum kau pergi.”

Gerakan kagetnya terbaca jelas ketika ia membelalakkan matanya. “Aku?”

“Ya, kau.”

“Hanna Jun. Apa ada sesuatu dengan aku yang kau ingin tahu? Melihatmu bertindak seperti ini, aku cukup..” Hanna, gadis itu membuang pandangannya dari mataku, “takut.”

“Tidak. Aku hanya penasaran. Kau juga tidak perlu takut, aku terlalu bodoh untuk menakutimu.” Aku tersenyum. Berbicara seperti aku baik-baik saja. Gadis itu menundukkan kepalanya lagi dan pamit. Saat pintunya tertutup dan figur itu menghilang. Aku sudah hampir kehilangan keseimbangan.

Kusentuh dadaku. Gerakannya terlampau cepat sampai aku harus bersandar di tembok dan menghirup udara dingin banyak-banyak. Aku mengatur napasku dengan baik dalam beberapa menit. Aku juga mengatur gerakan motorikku dengan baik.

Tapi hati ini, tidak dapat kuatur dengan cukup baik. Ini di luar kendali.

.

The fourth time, I knew it was you, baby

I think I have fallen in love

(BAP – BABY)

.

.

“Hanna-ssi tidak ada tadi. Kemarin juga ia tidak terlihat. Apa sesuatu terjadi pada kalian setelah hari itu, Hyung?”

Jongup—sahabatku yang lima tahun lebih muda—duduk di sampingku dalam sebuah sofa. Memanfaatkan waktu luang yang jarang dalam jadwal kami, aku memilih duduk di ruang tunggu kami sembari menunggu Yongguk dan yang lainnya selesai dengan persiapan untuk kembali ke asrama.

Aku mengedikkan bahu sekilas sebagai jawaban atas pertanyaan Jongup. Mulai menyesap kopi, pikiranku menerawang gusar pada apa yang ia katakan. Benar, sudah tiga acara musik kami lakukan dan ia tidak pernah muncul lagi sejak hari itu.

Meskipun aku tidak melakukan hal-hal yang jahat, rasanya memang aku bersalah padanya. Pikiran negatif tentang kemungkinan pertemuan kami hari itu telah ditangkap oleh beberapa sasaeng dan mengakibatkan Hanna terluka karenanya, adalah yang paling pertama muncul di dalam otakku. Walaupun besar harapanku hal seperti itu tidak mungkin terjadi, tapi rasa khawatir berlebihan itu tetap saja ada.

“Melihatmu begini, aku jadi menduga kau terinfeksi jenis virus baru. H-143! Lebih parah dari H5N1 dan H1N1!”

Dahiku mengerut. “H-143?”

“Ya.” Ia mengangguk. Jongup lantas melepaskan topinya kemudian menempatkan benda itu di antara kami. Ia membuat gestur tangan sedemikan rupa sehingga topi tadi menutupi mulutnya saat ia mencoba membisikkan beberapa kata padaku.

“H-143. Hello, I love you. Kau terinfeksi penyakit itu.”

Aku tertawa. Tapi aku tidak benar-benar tertawa. Aku memukul ringan Jongup, tapi aku hanya melakukannya tanpa sadar. Manikku terpaku pada tanganku. Sensasi lembut ketika kugenggam tangan Hanna Jun, terbayang delusif di sana.

Lantas aku meraba dadaku setelah Jongup pergi. Rasanya menyenangkan, tapi pahit. Pahit karena aku sepertinya menderita satu lagi penyakit berbahaya setelah dua hari tidak memandangnya.

B-1004, sebuah penyakit yang hanya bisa aku derita karena Hanna Jun.

Bogoshippo, cheonsa-ya.

.

If I don’t see you for a day
I think I’ll go crazy, I think I’ll go crazy

(BAP – BABY)

.

.

Masa promosi album kami masih berlangsung dan aku masih dengan B-1004 dan H-143ku. Tidak ada yang tahu mengapa aku bisa begini, bahkan diriku sendiri.

Hari ini aku masih menunggunya di antara cahaya hijau dan sorak-sorai dari atas panggung. Aku harus kecewa bahwa sampai lagu cinta kami selesai, aku tidak melihatnya di mana-mana. Ditambah lagi aku harus menahan rasa rinduku pada satu orang dengan selalu tersenyum pada ratusan orang lain.

Sedikit tidak adil.

Oppa! Oppa!” Mereka meneriaki namaku saat kami bersama-sama turun dari panggung. Aku meniti tangga satu per satu dengan melambaikan tangan sebagai bonus pada usaha keras mereka untuk mengalirkan energi pada kami selama tiga tahun ini. Meskipun kali ini tidak ada piala yang menandakan kemenangan keempat kami, aku sudah cukup puas dengan bukti cinta mereka.

Aku melintasi beberapa staf perusahaan televisi dan kru program musik. Refleks, aku membungkuk sembilan puluh derajat pada mereka dan memuji kerja keras mereka hari ini. Aku melintas dengan tenang ke dalam sebuah lorong dengan beberapa kru yang terlihat berbincang dengan Bang Yongguk. Mungkin menjelaskan segmen selanjutnya? Aku tidak tahu.

Aku tidak terlalu fokus karena aroma-aroma aneh yang mampir di hidungku. Aku hapal betul kalau memang aroma keringat bercampur dengan parfum yang mulai pudar dari para member kami. Tapi yang ini? Ini sama sekali bukan aroma dari kami.

Aku curiga kalau ini adalah parfum yang dipakai kru acara musik pada bajunya. Tapi entahlah, perasaanku mengatakan hal itu juga tidak mungkin. Aku sengaja berjalan lebih lamban dan berada di barisan paling akhir ketika kami hampir berada di ujung lorong.

Seharusnya aku masuk ke dalam sebuah ruangan kecil yang merupakan ruang tunggu kami. Tapi saat itu, aku dengan santainya berputar arah dan kembali ke lorong di mana aku mengendus aroma-aroma aneh tadi.

Otakku memroses aroma ini sebagai input data yang selanjutnya keluar sebagai output yang mencengangkan. Hanna Jun. Ini adalah aroma tubuh Hanna Jun.

“Dia di sini?” Aku bergumam. Segera saja aku mengambil langkah panjang dan menyisir area yang kulewati tadi dengan perasaan bercampur-aduk. Beberapa staf yang tidak sengaja kutemui beberapa kali bertanya apa aku butuh sesuatu dari mereka sehingga aku keluar dari ruang tunggu. Aku tentu tidak mengatakan yang sebenarnya dan hanya berkelit berkali-kali setiap mereka bertanya.

Kecewa, aku kembali ke ruang tunggu. Yongguk dan Daehyun tengah menikmati sebuah kotak besar penuh makanan. Staf program musik tidak pernah menyediakan makanan mewah seperti ini sebelumnya, jadi aku ragu jika mereka membawanya sendiri dari suatu tempat.

“Duduklah dengan manis dan buka kotak makanmu.” Kata Yongguk. Ia menunjukkan salah satu sofa dengan sebuah kotak makan hijau muda di atasnya. Ini cukup unik, mengingat enam dari kami memiliki kotak makan yang berbeda-beda warnanya. Punyaku ini satu-satunya yang berwarna hijau.

“Apa ini dari BABY?” Kataku, dilanjutkan dengan anggukan bangga dari Yongjae dan Junhong. “Tapi aku tidak sedang selera makan.” Kataku lagi.

Daehyun dan Jongup sama-sama membuat suara untuk menggodaku. “Bukalah. Setiap dari kami memiliki menu yang berbeda-beda. Aku ingin melihat punyamu, kalau kau tidak mau makan, biarkan kami yang memakannya.” Kata Daehyun. Youngjae meliriknya penuh tanda tanya. “Kami yang memakannya? Koreksi. Mungkin kau yang akan memakannya.”

“Ey!” Daehyun memijit tengkuk Youngjae cukup keras sehingga Youngjae menyemburkan makanannya. Junhong dan Yongguk tidak kuasa untuk tidak tertawa sementara Jongup masih asyik dengan makanannya.

Aku sudah duduk di sofa dengan bekal makanan yang kupangku di atas paha. Aku diam sebentar menatap benda itu selama beberapa detik. Ketika Yongguk menegurku soal tidak banyak waktu istirahat yang kami miliki, barulah aku bergerak.

Aku tidak terlalu selera untuk makan, jadi aku berencana menyerahkan kotak itu segera setelah aku membukanya. Tapi rencana demikan rupanya tidak bisa terlaksana. Kotak makan yang ada di atas pahaku sama sekali tidak berisi makanan. Isinya hanya secarik kertas berwarna hijau muda dengan namaku di atasnya.

“Aku sedikit kecewa.” Komentar Daehyun.

“Apa isinya, hyung?”

“Kenapa hanya kau yang dapat surat?”

Member kami berkali-kali berkomentar, tapi seolah tuli, aku berjalan menjauh dari mereka dan memasuki sebuah toilet pria. Tidak, aku tidak sedang sakit perut, aku hanya ingin mencari tempat cukup sepi untuk membacanya.

Bagaimana masakanku, Oppa? Oh, seharusnya aku tidak bertanya. Kkk~ Apa kau bertanya-tanya kenapa hanya dirimu yang tidak menerima makanan dariku?

Himchan oppa, apa kau tahu kau sedang berada dalam upaya balas dendamku padamu?

Salah jika kau menganggapku sebagai gadis manis yang tidak akan melakukan apapun. Setelah hari itu, aku tidak bisa tidur selama dua hari. Aku terlihat sangat mengerikan karena terus-menerus memikirkan wajahmu setiap malam. Aku mengalami kejang pada perutku dan rasa sesak di dadaku (yang belakangan aku tahu kalau itu tidak berbahaya.)

Semalam aku memikirkannya dan aku memutuskan akan membuat hal yang sama terjadi padamu. Ingat perasaan mencelos ketika kau membuka kotak makan namun tidak menemukan apapun selain surat ini? Hal yang sama terjadi padaku hari itu. Kau mengajakku ke atap gedung, memandangiku selama bermenit-menit tapi kau bahkan tidak mengatakan untuk apa aku berada di sana.

Oh, bahkan kau tidak memanggil namaku meskipun di menit-menit terakhir, aku sudah memberitahukannya padamu. Di tanganmu ini, ada bentuk dari balas dendamku. Kuharap kau cukup tersiksa karena ini seperti aku.

Ah, bersama dengan ini juga, aku mohon maaf karena tidak bisa melihat penampilanmu selama dua kali. Aku berantakan sekali sekarang. Bahkan setelah aku mandi dan berias di depan cermin, aku masih merasa berantakan. Sampai malam kemarin aku tidak tahu mengapa, tapi dalam surat ini biar kukatakan sekali saja :

Hatiku adalah yang paling berantakan dan aku tidak bisa menolongnya.

Aku tidak pernah meminta apapun dari orang asing, tapi ini kau, Kim Himchan. Permintaanku sederhana. Pikirkan baik-baik lalu katakan jawabanmu ketika kita bertemu lagi suatu hari.

‘Karena aku tidak bisa menolong hatiku yang berantakan, bisakah kau menolongnya?’

.

I’ll show you my heart that I’ve held back for a long time.
I think I’ve fallen for you.

(BAP – BABY)

.

.

“Apa kau menungguku, agassi?” Aku berjalan di sekitarnya dan duduk di sebuah kursi tepat di sisinya. Hanna Jun sudah menungguku sejak lama dan aku merasa sedikit geli melihatnya memasang wajah gugup (meskipun aku tahu dia adalah gadis yang cukup berani untuk menyatakan perasaannya terlebih dahulu padaku—meski hanya via surat.)

Hanna menggeser tubuhnya ketika tangan kami tidak sengaja bersentuhan. Mantap, ia menjawab pertanyaanku. “Tidak. Sama sekali tidak.”

Matanya menghindari kontak dengan mataku. Dan ia beberapa kali menggaruk tengkuknya dengan kikuk. Aku tersenyum diam-diam. “Aku sudah biasa menghirup aroma tidak menyenangkan,” aku menyentuh bahunya sehingga dengan refleks, ia melihat wajahku. “Aroma kebohongan adalah yang memiliki akibat paling serius.”

Hanna menggerakkan bahunya agar tanganku terlepas, aku tidak membiarkannya.

“Kupikir kau ingin jawaban.”

“Kurasa juga begitu.”

“Apa kau gugup?”

Oppa, apa kau tidak bisa mengatakannya hanya dengan melihat wajahku?”

“Jadi kau benar-benar memiliki penyakit serius di perut dan kepalamu setiap malam, dan kebetulan aku adalah penyebabnya?”

“Kau sudah berada di sini, seharusnya kau tidak bertanya dan membuat perasaanku semakin sulit.”

Aku tertawa atas ekspresi lucu di wajahnya. Segera saja, aku menggenggam tangan Hanna. Dia sedikit terkejut. Tapi tidak menolak sentuhan itu. Kami bersama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing di bawah langit dingin februari. Aku mulai memberanikan diri menatapnya dari samping, istilahnya, aku mencuri pandang tanpa ia tahu.

Aku memandangi figur indah itu sepuas hatiku. Tidak pernah kubayangkan aku bisa sedekat ini dengan malaikat yang selalu aku lihat dalam bayangku.

“Kau tertangkap basah melihatku lagi.”

“Oh, maaf.” Kataku. Ia tersenyum. Begitu manis dan hangat. Oh, aku bertaruh bahkan gunung es di dataran arktik sudah mencair karenanya.

“Kenapa kau suka sekali memandangiku?”

“Hm, maaf.” Aku menelan ludahku lantas membagi senyumanku padanya. “Mungkin karena kau cantik? Entahlah. Dengarlah, kurasa kau perlu mendengar ini. Aku sebenarnya ragu untuk mengatakan ini, tapi kau harus tahu kalau aku memiliki sebuah penyakit berbahaya. Jadi sebelum kau harap aku membenahi hatimu yang berantakan, sembuhkan aku terlebih dahulu.”

Dahi Hanna mengerut cemas. Aku tidak bisa mengatakannya, karena pesona yang ia tunjukkan sangat lucu untuk mataku. Dia menggemaskan sekali.

“Penyakit?”

Aku mengangguk.

“Apa aku harus membawamu untuk berobat sekarang?”

Aku menggeleng.

“Lalu apa yang kau ingin aku lakukan?”

Aku meremas tangannya. “Hanya, jangan pernah pergi dariku.”

Dahinya mengerut lagi. Dan aku buru-buru melanjutkan kalimatku sebelum ia menganggapku memiliki penyakit betulan. Dengan manis, kukatakan saja padanya, “penyakitku adalah jenis H-143. Tidak berbahaya selama kau berjanji tidak akan pernah pergi dariku.”

Oppa, kau bercanda?”

Aku menggeleng lagi. Aku mengulang kalimatku tadi, kemudian menutupnya dengan sebuah kalimat manis yang kupelajari dari Jongup. Hanna hanya tersipu setelah mendengarnya.

“H-143 : Hanna-a, I love you.”

.

.

I think I’m into you
Even the world seems beautiful
I love you

(BAP – BABY)

.

.

.

| f i n |

Bapkyr’s area

Dan halo (lagi).  Aku kembali menyapa para movie-freaks dengan beberapa karya baruku. Dan ok, this is B.A.P’s time (YEAY FINALLY I MADE IT!)

Rencana buat Vignette series setela ILOVEU itu udah lama banget sih. Tapi belum ketemu plotnya mau digimanain. Sampai akhirnya, (curhat dulu) B.A.P datang dan membawakan 13 lagu penuh warna di awal Februari kemarin (terharu)

Sebagai Baby, kayaknya sayang banget kalau lirik-lirik dalam beberapa lagu kesukaanku di Album First Sensibility tidak diabadikan dalam suatu bacaan, maka dari itulah aku membuat Vignette Series.

Selain BABY, aku membuat 5 Vignettes lain yang mewakili lima lagu dari 13 lagu yang ada dalam album tersebut.  (Juga mewakili lima member b.a.p lainnya).

Untuk seri kedua dan selanjutnya akan di post setiap minggu, menghindari jadwal yang bertabrakan sama sc lain yang barangkali mau post juga. XD

Sekian. Review masih ditunggu :p

And here the bonuses XD

hahahaha(Someone please throw rock at this guy!)

.

%EC%97%B4%EC%9D%8C01(dia gak inget umur. DUH YA. /jiwa fangirl appeared/)

.

hchc(sumpah, pic ini lah yang menginspirasi gue buat bikin cerita super aneh kaya gini. DUH LEMAH JIWA INI LEMAH SUDAH.)

42 tanggapan untuk “[VIGNETTE] B.A.B.Y”

  1. AAH HIMCHAN OPPA MANIS SEKALII >.< Beneran nih? B.A.P's vignette series? ditunggu versi Zelo-nya kak. Sangat ditunggu Junhongnya munculx]

    Walau awal-awalnya malu, tapi untunglah akhirnya Himchan jadi ketemu sama Hanna. Kasian juga kalo Hanna nganggapnya itu salah menarik orang, pake acara takut lagi.__. Himchan terpesona bangett sampe si Hanna udah keluar aja nafasnya masih ga beraturan, lucky babys; Hanna. Ngebayangin fisik Hanna yang sempurna disini juga, pantes aja Hicmhan sampai mau pengen banget kenalan, ugh!

    Sampai ga ngeliat Hanna beberapa hari aja sampe mikirnya yang engga engga, kangen lagi, aduhh Himchan, baby-mu sakit doang kok. Untung aja dia ngirim surat, entah gimana jadinya kalo gaada surat itu Himchan bakalan kayak gimana /?/ tambah parah kali ya sakitnya; penyakit B-1004 dan H-143, HAHA Jongup ada-ada ajaa! bikin ngakak serius!

    Aku mau bilang, ini bener-bener manis. Fluff-nyaa yaampun:'D sifat Himchan di akhir bikin nyengir sendiri. Sikap polos Hanna juga, duhh.<

    Suka

    1. demi apa kepotong:'( feel-nya dapettt walau ga panjang-panjang banget. diksi kakak juga simpel, aku suka! Foto kedua dari atas Himchan……. bener deh. Mau aku bungkus, bawa pulang :—) he is so damn cute;_____;

      overall, two thumbs up! Terimakasih sudah bikin malam mingguku jadi ga garingg hahahaha xD salam kenal yo kakk, Lais 00liner! And i’m waiting ur next project 😀

      Suka

      1. pertama-tama biar kuberikan sambutan ini :

        DUH LAIS TERIMA KASIH BANYAK SUDAH MENGISI FIRST SPOT DI FIC INI DAN MEMBERIKAN REVIEW YANG SYUPA DUPA KEREN SANGAT SEPERTI INI. AKU TERHARU :”

        Bener! Cerita fluffybird–eh ((salah woy itu flappy woy, pulang lo pulang nyun)) maksudnya fluffy ini memang didedikasikan untuk Himchan sebagai fan-pabo. Pas pertama kali denger lagu BABY pun, wajah Himchan itu selalu yang pertama memborbardir isi kepala. Kayaknya dia ngeyel banget minta dibikinin fic based on this song. XD
        Junhong? WAH! Ini favorit aku. Ceritanya gak akan kalah fluffy sama Himchan meski gak se-njelimet Himchan. Ditungguu yak XD

        Dan, uyeah, Himchan emang udah kaya acar ya bisa dibungkus gitu. HAHAHAHA. tapi ia sih, kalau dia chupa cups, aku udah beli setoples kayaknya. XD

        Makasih juga lais udah baca. Salam kenal ya ((kamu muda sekali dan rasanya aku perlu memuji soal itu. XD)

        Regard,
        Kaknyun

        Suka

  2. awalnya aku agak bingung sama ceritanya, tapi lama lama…………rrrrr oke AKU PINGIN JADI HANNA /plak/ dan… FOTO TERAKHIR MENGIBUR BANGET ITU HAAAAH. ditunggu lanjutan nya eonnie>_>

    Suka

    1. HALO. makasih ya sudah baca dan menyempatkan diri untuk berkomentar 🙂

      Soal foto terakhir, itu perusak hidup. Lebih baik jangan dipandangin lama-lama nanti mata bisa sakit. List bias bisa rusak XD XD XD

      Well, sekali lagi makasih ya 🙂

      Suka

  3. heeiyooohh~~ im comeback…
    aku ga tau kalo kamu publish ini nyun, harusnya kalo kamu senggol aku, kan first spot-nya bisa kena aku 😦 /lalumewek
    ukeelah, tak apa… yang di sebelah kemarin aku baru sempet ngicup, tp belum ngoceh heeheheee jadi sekalian disini aja yaa

    INI APA COBA! KEMANA DENGAN SUPERDIVA KI MIMCHAN! YANG GA PERNAH ADA MATINYA! YANG SELALU BIKIN ORANG SPEECHLESS! YANG BISA BIKIN MULES TIGA HARI DUA MALAM! /huhhuh… narik nafas~~ selooo~~~

    TAPI INI BENERAN AFDHJFJSLSNCBDU BLABLABLAH

    haahahaa… aku sebenernya pengen banget ngakak waktu baca ini, bayangin si Superdiva Mimchan yang kePDannya selangit berubah kaku-malu-malu-cupu karena terjangkit virus B-1004 dan H-143… ga lucu taauuu nyuuunn~~~ kau apakan itu si Mimchan sampe kelu???

    dan lagi, itu kenapa si Leader dibawa-bawa? mana kencannya tengah malam pula, yang bener aja? seorang ambassador unicef nilep anak gadis orang tengah malam diem-diem buat pacaran doang – -” trus pacarnya itu looohhh…. masa iya temen SD yang masih ingusan… ga elit… gagal move-on yaa baang?? /inimalahjadibullyYG/ SKIP

    well… well.. im not well… im not well… keknya udah od bap ini 😦
    sampe sekeripsi cemburu gegara aku lebih jlalatan ngliatin tl penuh foto laknat abang…
    dan sekarang kamu nyempilin itu foto kaplok-able si Mimchan aarrggghhh!! /jiwafangirlsulitdimusnahkan/ ke laut aja sanah!
    sesejuuu sama kamu, foto terakhir itu bikin lumpuh hatiku… tampang-tampang melas yang malah memperdaya sampe bikin panas /ampunbahasanya/ duhh… duh… aku ga kuat lagi, pengen terjatuh ke hati abang aja…

    maaf jika akhirnya komen yang sebelumnya direncanakan bakal normal-normal saja malah jadi curhatan fangirl membabi buta seperti di atas ._____.
    etapi, ditunggu banget series lanjutannya loooh, jangan lupa senggol XD
    bye nyuuuunnn~~ cuphcuphmuuuuaaahhh

    Suka

    1. KAKSULLLLL KAKAKKU TERTJINTAH YANG SQUISHY-SQUISH MACAM YONGGUK, FINALLY!!!!

      Maaf aku gak towel-towel di twitter soal post-an ini. Kupikir kakak udah baca kan di BAPFF jadi aku gak tag ulang. hihihihi. Komen di sini malah lebih bagus kak. Biar kotak ini ramai oleh rusuhan baby banghim stan yang alay kayak kita :”) ((tapi aku bangga, hidup alay!))

      PLIS KAKAK JANGAN HINA HIMCHAN AKU. HIDUPNYA SUDAH TERHINA SEJAK LAHIR. KALAUPUN DIA WORTH BUAT DI HINA, CUMA AKU YANG BOLEH. AKU, AKU , AKUUUUUUUUU. ((gak nyante))

      /matiin caps/

      LOL. da superdiva is on fiyah kak! Dia udah bosan sama image pura-pura-bego-padahal-beneran-nya. Di sini aku buat derajatnya naik sedikit sambil berandai-andai si Hanna itu aku ((LOL, ini jiwa fangirl sekali))
      Aku gak gape bikin Canon Kak, makanya aku sajikan ini dengan bahasa yang simpel abis, seolah si Himchan itu lagi nyeritain aku ((Mary Sue abis ya)) /dirajam/

      Soal Yongguk… Itu sebenarnya aku malah pengen menistakan Daehyun tadinya. (Dulu pernah liat Beatles Code yang katanya Dae pernah macarin anak gadis orang, dan biar ceritanya nyambung sama unsur canon, poin ini tadinya mau diselipin) Tapi akhirnya gak jadi karena si anak gadis orang yang daebogel pacarin itu ternyata orang non Korea (yang mana gak terlalu sreg sama plot aku, soalnya nanti ceritanya sedikit berkaitan dengan cerita anak alien mato yang lain sih kak.)

      Kak, B.A.P itu udah semacam vitamin C di hidup kita. Vitamin Capedeh. Pokoknya segalanya udah kaya gak berguna dibanding B.A.P deh XD
      Aku pun sudah muak sama mereka, tapi semakin aku muak, semakin aku cinta sama mereka masa. XD

      Makasih Kaksul atas review dan (unpredictable) fangirlingannya di lapak ini. HAHAHAHAHA. Indeed ye Baby. XD

      Ke depannya, semoga diksi aku bisa lebih luas kaya kaksul. Hwaitiiiiiing.

      Suka

  4. Hooo, jd ini toh kesukaan n kesayanganny kanyuuunn.. lucuuu2.. *mulai searching b.a.p

    Hanna beruntung yaa, diantara ribuan baby yg nntn konser dia eye catching sampe bs bikin himchan kebayang2.. hahaha.. lucky fans.. duuh, mana si himchan romantis pulaa.. g kuaaatttt..

    Okee dtunggu kelanjutanny y.. btw, kanyun hrs tanggung jwb klo mendadak aku suka b.a.p jg.. hehehe.. fighting!!

    Suka

    1. BENARRRRR
      INI DIA SI PERUSAK HIDUPKU. SI HIMCHAN BEBI BALA-BALA YANG DENGAN KURANG AJARNYA MASUK DALAM DAY AND NIGHT-KU DAN MEMBORBARDIR OTAK DENGAN TAMPANG BODOH TO THE MOON AND BACK-NYA

      ((maaf lagi ga stabil gara-gara baru liat foto kurang ajar Himchan lagi hari ini))

      Aku pas bikin agak Mary Sue sih. Agak-agak ngebayang aku yang jadi Hanna. ((mimpi)) ((tapi segala sesuatu pasti berawal dari mimpi sih)) /skip/

      Jika suatu saat kamu suka sama B.A.P , pastikan dulu untuk memilih bias yang benar dari enam orang yang ada. Jangan sampai terjerumus lembah kenistaan seperti aku yang ngebiasin makhluk astral-tapi-nyata kaya Himchan. :”)

      Anyway, makasih udah baca ya laras 🙂

      Suka

  5. Nyun-chan ,, kaka mah sllu bingung mau komen di ff kmu tehh .. -_-
    Kaka emng bkn penggemar B.A.P biarpun ada bbrpa lagu’x yg kaka suka . Hha~ /curhat/plakk
    Bt , kaka penggemar kmu 😀 maka’x kaka baca nie ff .
    & heol !! Ini daebak banget 🙂 always lahh kalo krya kmu mah ..
    Ituh cakep~ gmna seorang idol jatuh cinta sama fangirl’x . Crta’x manis , bhsa’x menarik , apalagi soal penyakit H-143 & B-1004’x ituh lohh ..
    Ehh~ ngemeng” -cheonsa- itu apa arti’x yaa ? /pasangtampangblo’on/
    Hufftt~ yg terakhir , gak bosen buat blg truslah smangat ! Sllu ditunggu krya”mu , ttaplah bersinar spanjang masa 🙂 1lagi~ ky’x kaka terjangkit virus jg nih Nyun ..
    Virus H-143-N . Tau apa mksud’x ? Heol ! I Love You , Nyun-chan .. (\^_^/)

    Suka

    1. KAK TETTAAAAAAA
      YOU DONT KNOW HOW I FEEL TOWARDS YOU THIS TIME BEING. THANK YOU FOR BEING MY NUMBER ONE READER EVERRRRR.

      jadi terharu sama kakak nih. Aku ga pernah ngimpi buat disukain orang lewat karya/tulisanku. Kak tetta yang pertama konsisten baca semua tulisanku dan ikut mengawasi pasang surut semua kualitas tulisanku dari waktu ke waktu so…. THANK U VERY MUCH!

      Cheonsa itu artinya malaikat kak. Hehehe. Itu judul lagu b.a.p juga kak. Reccomended deh!

      Makasih ya kak. Dadah~~

      Nyun.

      Suka

  6. aa~ baru kali ini aku ketemu yang suasananya “BAKAL” real beneran entah kapan LOL~
    wew~ Cheonsa ya.. sebenernya mau taken nama itu sih sebagai namkor.

    Angel kan?
    I love it!

    Ceritanya juga keren kak, nyambung sama lyrics~ :3
    ga banyak yang berubah lagi ‘-‘

    yaudah itu aja untuk kesekian kalinya /?
    @exohbeat

    Suka

    1. Halo nesa~
      Iya aku juga sempet mau pake nama ‘park cheonsa’ pas bikin pename ((park dari park yoochun dan cheonsa dari cheonsa)) tapi urung dieksekusi soalnya udah banyak ternyata. HAHAHAHA.

      Dan maaf sekali aku gak ngebantu waktu kamu nanya rekomendasi namkor. Aku ga ada ide :3

      Yeeepp. Makasih ^^

      Nyun.

      Suka

      1. kalo aku mau pake cheonsa karena itu enak didenger terus, ada artinya XD
        tapi aku cukup tau diri kalo aku itu bukan cheonsa. HAHAHA.
        kebalikannya malahan /? kalo marga Park sama Cheonsa itu banyak, kalo marganya lain maybe jadi beda kan?

        gapapa kak, ntar aku pikirin lagi aja XD~

        plannya, aku mau pake bintang lain ntar~^^ hehe~

        exohbeat

        Suka

  7. AHHHH AWESOME KAK NYUN ! Hahhaha,hanna beruntung banget,sekali-kali aku juga pengen kaya gitu,meskipun sekedar diliatin dikit sepersekian sekon ama himchan,dilempar botol juga gapapa :'(*duak /pasang muka merana/
    H-143&B-1004–> Ihihihi,dapet penemuan darimana ini kak? Yang H-143 aku paham soalnya tau pas baca ff kakak 224-143 yang kemarin,tapi kalau yang B-1004 itu aku g paham kok bisa jadi “Bogoshippo, cheonsa-ya.” itu gimana o.O /oneng kumat/ kok mirip ya sama plat mobil daerah DKI XD *kicked
    Dan,makasih makasih banget itu bonus pictnya handsome bangettttttt x_x , masih ragu kalau himchan itu manusia/bukan 😀 /terlalu tampan/
    Last,KEEP WRITING KA’ NYUNNN :*

    Suka

    1. Haloooooooooooo haeraaaa
      BIG THANKIES FOR YA YUHUU

      Aku jarang bikin canon dan terharu banget pas liat komentar positif di lapak komentar :”)

      Ohhhh itu 1004 kalau dilafalkan pake hangeul jadi cheonsa yang artinya malaikat. Bogoshipo cheonsa ya artinya aku rindu kamu malaikat. Gitu. ((Semoga ngerti ya soalnya aku sucker abis kalau udah masalah ngasih penjelasan)) dan pas kamu bilang kaya nomor plat aku lgsg liat berita traffic yg settingnya di jakarta dan well…. ternyata B juga ya depannya….

      WOIYA DONG KAPAN SIH HIMCHAN GAK HENSEM. ((nyolot)) ((ditabok))

      MAKASIH BANYAK YA HAERAA

      Suka

  8. Nyun unnieeeeeee, himchan punya akuu /slapped/
    Pengen jadi lucky fangirl kaya gitu ih,fluff nya berasa banget jadi iri;; seperti biasa,bahasanya selalu enak dibaca:3 daebak unn,selalu kutunggu karya karyamu~

    Mudah mudahan inget aku:3 anak cerewet yg nge dm ga penting/? ~NG_YuriGG • Sulleh_~

    Suka

    1. HALOOOOO NADINE!

      Eh bentar, ini kamu emang udah jarang berkelana di dunia maya, atau akunya aja yang kudet? Rasanya aku udah lama banget gak liat kamu di twitter atau di lapak BPFF.

      Seperti biasa, apa sih yang dapat seorang bapkyr lakukan selain berterima-kasih banyak-banyak atas segala respon dari pembaca. XD
      Biarlah sampe kamu bosen aku mau bilang, Terima kasih!
      Untuk semuanya, pokoknya terima kasih.
      Tentuuuuu. Aku masih ingat kamu dong. Pembaca-pembaca yang datang di saat aku bukanlah siapa-siapa di dunia ini XD ((anyway, sekarang juga masih bukan siapa-siapa sih. HAHAHAHAHA))

      Suka

      1. Iya unn,aku udah jarang berkelana di dunia maya lagi/? tapi biasanya kalo lagi iseng buka twitter pasti nemu unnie lagi fangirlingan wkwk,teel ku penuh denganmu wahai unnie tercinta /sujud//ditendang/
        Masa masa aku mulai ngecomment itu bloody star wkwk,nemu di rp /curhat/
        Sama sama unn,ditunggu karya karya lainnya’-‘)9

        Suka

  9. MATI AKU MATEEEEEEEEEE!!!!
    Yaelah ini kenapa aku blushing sendiri sih ohmyno aku stuck lagi ke himchan apalagi dg pict2nya itu aduhai TT
    seriously, menurut aku di antara junghong dan daehyun paling bagus ini (daehyun jg bagus sih, KENAPA HRS SAD ENDINGTT) dan ini memuaskan jiwa fangirlku karena aku juga ngarep digituin sm chen TT
    ah sudahlah. overall,i ni keren bgt kak dan aku tambah stres aja karena malem2 ngakak sendiri TT

    Suka

  10. DANCING MOON IS BAACCKKK… /tiruin Ravi-Hyde

    KAAAAKKKK!!!!! /tarik nafas/ /hembuskan/
    Kakak keren, iya. TAPI HIMCHAN LEBIH KEREEENNNN!!!!! /gak ngajak fanwar kok../ /peace/
    ANJIR TEMENKU SE SEKOLAH ADA YANG MIRIP HIMCHAN PLIS HADOH!! Tapi gantengan Himchan laahh.. /yaiya to!

    Apa ini aku jadi bingung komen..

    Yaampun kak foto itu apaan??!! Ngerusak otak banget kaakk pliss aku masih ingin hiduuppp!!! Anjir dunia fangirl takkan berhenti berputar!! /alay kumat..

    Itu.. H-143 kok bisa jadi iloveu gimana? Aku gak dong.. Terus untuk B-1004 nya, apa pasti ‘B’nya itu Bogoshipeo? Maksudku, kan gak harus itu.. Apa bisa diganti sesuka hati, Bingo, Cheonsa (?) misalnya gitu??

    -Daripada melihat resume, aku lebih suka melihat jadwal kami (Karena aku lebih suka melihat ke masa depan daripada membaca kembali masa lalu.)-
    Gilak ini keren meski gak ada sangkut paut ama cerita.. Yang lain juga keren sih, banget malah.. Sampek bingung mana yang paling keren..

    Kakak Banghim shipper?! ASEEEKKKK!!!!! /ngajak tos/
    Duo tuek itu… Anjir ngapain pake ada momen Banghim disini??

    Kak, aku request yang With You boleh?? Terserah sih siapa yang main, tapi aku berharap Youngjae kalo nggak Moon..
    Btw, aku liat komen diatas, Junhong udah muncul ke permukaan? Apa judulnya? Aku males nyari ini..

    Apa lagi apa lagi?!?!?! Otakku udah terkuras abis ama mukak Himchan yang sebaiknya dibakar aja ituu!! Sori sori..
    Ahh.. Tauk ah, gelap! Pikiranku gelap semua anjirr!! Pokoknya punyanya Moon dinanti selalu!!

    Betewe, /ini komen kagak abis abis/ kakak liat LOEnya yang mana? Aku pingin liat tapi malah bingung gara-gara banyak banget link yang muncul.. Maklum, anak pecinta wifi..

    Wahh.. Panjang amat komenku kak?? Sori banget ngerusuhin gak jelas gak berguna anjir Himchan kamprett!!

    Suka

  11. “Hatiku adalah yang paling berantakan dan aku tidak bisa menolongnya” aaaaaaaaaaaa……. /lebay/ kalimat ini aku banget, tapi ceritanya berbeda /malah curcol/. Silahkan sebut aku aneh karena aku baca yang Zelo duluan baru yang ini.

    Dan seperti biasanya, ff ini fluff overdosis.

    Suka

  12. aaaah akhirnya ada juga vignette series setelah I LOVE YOU, udah lama mau baca tapi takut di pecahin hatinya sama author kayak di series sebelumnya. tapi lega juga ternata endingnya manis.
    sebenernya pas baca aku malah jadi sedikit kasian sih sama idol, soalny aku tipe2 yang seneng kalo biasnya punya pacar jadi pas baca kayak ngerasa banget gitu mereka susah punya pacar huhuhu
    #peluk Himchan
    author itu Himes yah?

    Suka

  13. Hahaha penyakit baru ~
    H-143 , B1004 ???
    Bagus deh cerita nyaa thor 😀
    Berharap bisa jadi si hanna 😀 haha

    Thanks eon tata yg udh kasih referensi ~ :*

    Suka

  14. himchan kok ganteng bgt siiiiii?? jangan terlalu ganteng dong-__- ntar saya enggak bisa tdr. wkwk lebay ah. bagus kak nyun. FF nya selalu bgs kok 🙂

    Suka

  15. Wah…!
    Hai thor, hehe kenalin aku sofi, 99line, pembaca baru nih, hehe #gaknanya
    Ceritanya bagus banget thor, apalagi dikasih lirik lagunya
    B.A.B.Y itu lagu fav aku lho di 1st Sensibility xD
    hehe
    Bagus banget thor ceritanya, aku baca yang lain ya?
    hehe

    Suka

  16. ohh kaak, ini keren. aku bangeet-maksudnya tentang imagine aku. hehehe. ditarik sama bias, terus ketemuan berdua. kalo aku yg jd hanannya meskipun si himchan salah narik orangpun tetep bakal jingkrak-jingkrak. pas baca ini cuman bisa berdoa jha semoga nasib aku kek dia yah walaupun kemungkinan tidak terjadinya lebih besar. hahaha buatin lagi dong yg kek gini -tentang lucky fans.

    Suka

Leave Your Review Here!