EXISTENTIA — The Bloody Memories: Chico’s Joke [5th Chapter of Tale]

existentia5-1

1) Gunwoo (RASA) diganti jadi Himchan karena beberapa faktor, maaf untuk ketidaknyaman membaca 😀

2) Ada penjelasan di awal supaya enggak bikin bingung. [!!!] Bakal panjang banget! Mohon bersabar ya muahaha xD

.

.

.

Ia terengah, tatapan nanarnya menyorot purnama

ketika chico menatapnya, yang terucap dari bibir anak itu adalah identitasnya: yang tersisip di belakang namanya atas apa yang ia lakukan

“Pembunuh….”

existentia

Casts belong to God. © Fikha Adelia : kihyukha

2013 project. do not plagiarize, copycat, or repost without my permission.

Kim Hyunah (Hyuna) [4Minute] ♦ Jang Hyunseung [B2ST] ♦ Yoon Doojoon [B2ST] ♦ Jung Ilhoon [BtoB] ♦ Jung Byunghee (G.O) [MBLAQ] ♦ Jang Dongwoo [INFINITE] ♦ Yang Yoseob [B2ST] ♦ Yong Junhyung [B2ST] ♦ Jung Jinyoung [B1A4] ♦ Yang Seungho [MBLAQ] ♦ Yoon Mi Rae

and

Kim Himchan [B.A.P] ♠ Kim Jonghyo (J-Hyo) [LC9] ♠  Yoo Youngjae [B.A.P] ♠ Kim Seokjin (Jin) [BTS] ♠ Cha Hakyeon (N) [VIXX] ♠ Jung Hana [SECRET]

previous:

The Beginning: PROLOGUE of Tale1st [Filia’s Destiny: EXPLICATIO] | 2nd [Ignition: BATTLE] | 3rd [Ignition: CONFUSE] | 4th [Ignition: THE KING’S ORDER] |

.

Henolia adalah negara bersistem monarki yang terletak di dekat ekuator. Luasnya sekitar 8400km2, merupakan negara kecil dengan tingkat kesejahteraan tinggi, di mana produktivitas industri, pertanian, perikanan, dan pertambangannya seimbang. Ibukotanya bernama Henolia, sama seperti nama negara.

Dengan segala keuntungan dan harmonisasi yang ada di Henolia tidak membuat negara ini aman sepenuhnya. Letak Henolia juga dekat dengan Tartaron, sebuah tempat yang dulunya pulau tak berpenghuni, dan digunakan sebagai ‘markas’ oleh para penjahat kelas dunia, sebelum tempat itu diambil alih oleh negara sentral dan diurus sebaik-baiknya. Raja Henolia dan para Ilmuwannya menciptakan senjata untuk melindungi Henolia dari teroris, dan akhirnya menghasilkan delapan anak dengan kekuatan luar biasa, yang dimasukkan ke dalam Kelompok Rahasia dan diasingkan di sebuah kastel tua. Tetapi ada kendala, tiga di antaranya membelot, dan belum diketahui bagaimana nasib mereka.

Masih banyak rahasia yang tersimpan pada anak-anak itu, bahkan mereka tidak mengetahuinya. Rahasia disimpan oleh seorang Ilmuwan yang merupakan unsur utama penelitian tersebut, namun ia meninggal dunia dan belum diketahui apakah ia meninggalkan catatan rahasianya atau tidak. Yang tersisa darinya hanyalah istri dan seorang putri, di mana istrinya diculik dan putrinya sekarang berada bersama anak-anak Kelompok Rahasia, ikut berpartisipasi menguak misteri di balik penelitian dan kudeta yang diam-diam terjadi di dalam negara kecil tersebut.

Selama lima belas tahun terakhir, Henolia selalu berada dalam keadaan baik, tetapi tiba-tiba sekelompok penjahat muda muncul dan berniat menghancurkan negara itu, karena suatu dendam yang tak pernah terungkap oleh orang luar.

events

(nantinya akan ada post tersendiri. bertambah seiring misteri terkuak)

9 Desember  652

Ibu Hyunah diculik, Hyunah dibawa Hyunseung, Doojoon, dan Ilhoon menuju kastel persembunyian Kelompok Rahasia.

10 Desember 652

day  Latihan Hyunah pertama kalinya melawan Ilhoon.

night — Ledakan pertama, tanda-tanda pertama. Mansion di tengah hutan diledakkan Quadro.

11 Desember 652

day — Jang Hyunseung mendapat petunjuk mengenai kekuatannya: sesuatu yang bisa membuat tubuh tahan luka Ilhoon tak bisa sembuh.

night — Ledakan kedua di Hotel Prosperità. Hyunseung bertemu sekilas dengan Quadro, juga ayahnya….

12 Desember 652

Panggilan dari Baginda Raja, di mana beliau mengungkapkan bahwa keponakannya diculik dan ia mendapat tantangan dari Quadro berupa kartu yang berisikan interfectorem & chico, memories.

.

.

.

5th chapter of tale

happy watching!

.

.

.

chico’s joke,

the bloody memories

.

.

.

existentia

Ilhoon melangkah ke depan gerbang besar, kemudian berlutut di depan makam ibunya, menangkupkan tangan, dan berdoa. Doojoon dan Hyunah berhenti di belakangnya, memerhatikan.

Hyunah awalnya tidak begitu mendengarkan, namun ketika kalimat “Ibu, apakah mereka yang membuatmu menghilang?” terucap dari bibir Ilhoon, ia langsung memasang telinganya tajam-tajam. Mendadak puluhan pertanyaan yang sekiranya memerlukan jawaban terlintas di dalam kepalanya. Bagaimana ibu Ilhoon meninggal? Bagaimana caranya sampai semua anggota Kelompok Rahasia tidak ada yang memiliki ingatan tentang masa lalu mereka? Siapa gerangan yang menghilangkannya? Dan apa tujuannya?

Hyunah tertegun. Jika dipikir-pikir, dirinya sendiri juga tidak terlalu ingat seperti apa masa lalunya. Yang ia ingat hanya ingatan sedari usianya delapan tahun. Ada apa saat itu?

Tidak seperti mereka bertiga, Hyunseung, Byunghee, dan Dongwoo langsung pergi menuju kastel. Hyunseung mendelik tak suka pada Ilhoon dan makam ibunya. Ada sesuatu di dalam tatapannya yang menyimpan makna tak terduga; laksana kabut pengungkap mimpi. Namun ia belum mau menebas pedang untuk mengoyak gumpalan mimpi itu. Sesuatu mengganggu Hyunseung, dan keberadaan makam itu adalah salah satunya.

Langkah Hyunseung cepat dan panjang-panjang. Byunghee menyeret kaki di belakangnya dan Dongwoo mengekor, berpayah-payah mengikutinya.

“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Dongwoo, seusai menutup pintu baja yang berat. Ia membersihkan bajunya dari salju. Saat pulang tadi mereka harus melewati jalur darat menaiki pedati milik Kerajaan, tak disangka salju turun lebih cepat dan membuat jalan udara menjadi agak berisiko untuk dilewati.

“Pecahkan saja arti kartu itu,” kata Hyunseung dingin, sembari melepas mantelnya dan melemparnya ke kapstok di samping pintu. “‘Chico‘ dalam bahasa Spanyol berarti ‘anak laki-laki’. ‘Interfectorem dalam bahasa Latin berarti ‘pembunuh’. Barangkali ‘memories atau ‘kenangan’ adalah kunci yang mengaitkan keduanya.”

“Kau pintar bahasa ya,” gumam Byunghee.

“Bukan itu yang harus diperhatikan… ah, sudahlah.” Hyunseung mendesah berat. “Panggil tiga makhluk konyol yang berduka untuk batu itu ke dalam, kita perlu membahas kartu. Tak ada waktu lagi. Raja Seungho perlu mengurusi beberapa kasus dan masalah kartu ini sudah ia percayakan sebagai masalah utama kita.”

Hyunseung berjalan cepat menuju ruang makan. Byunghee dan Dongwoo berusaha merendenginya.

“Bagaimana dengan keponakannya?” tanya Dongwoo, kala ia berhasil menyejajarkan langkah dengan Hyunseung.

“Pasukan sudah dikirim untuk mencari keponakannya.”

“Aku bahkan tak pernah tahu tampang keponakannya… anak kakak Raja, ‘kan? Heran kenapa tidak ada desas-desus tentang Raja meracuni kakaknya atau apa untuk merebut takhta.”

“Raja Seungho lebih cerdas dan bijaksana daripada kakaknya. Ia tak perlu meracuni atau apa pun untuk mendapatkan takhta. Lagi pula kakak Raja Seungho sakit-sakitan, sudah lama meninggal.”

“Ah, pantas saja.”

“Tapi kasihan, ya,” gumam Byunghee, membuat perhatian Hyunseung dan Dongwoo teralih padanya, “keponakannya, maksudku. Orang tuanya sudah tiada, bahkan ia tidak mendapatkan perhatian dari satu-satunya keluarganya. Pernahkah terpikir kalau ia memang melarikan diri dari istana karena tidak tahan?”

“Yah,” kata Hyunseung. Ia mendorong pintu di dekat anak tangga, menemukan ruang makan mereka masih sama seperti pagi tadi. “Nasibnya sama saja seperti kita dan mereka.”

Byunghee dan Dongwoo langsung bungkam.

***

Ilhoon selesai berdoa. Ia menatap Hyunah sekilas sebelum akhirnya melengos pergi. Hyunah merasa bahwa Ilhoon tahu ia menguping sedari tadi, tetapi memutuskan untuk tidak mengacuhkannya.

Yang bisa Hyunah tangkap dari doanya hanya permohonan supaya ayah dan ibunya sehat selalu di mana pun mereka berada. Tak ada petunjuk apa pun. Setelah dipikir-pikir, semua anggota Kelompok Rahasia secara sengaja atau tak sengaja menutupi berbagai hal yang menjadi rahasia mereka. Dibanding rasa penasaran untuk mencari tahu tentang Quadro, Hyunah lebih penasaran tentang teman-temannya. Ia mendapat firasat bahwa teman-temannya sebetulnya adalah kunci identitas Quadro, tapi entah dengan cara apa.

Doojoon menuntun Hyunah masuk ke dalam kastel. Kini semuanya sudah berada di dalam, dan kendatipun tak ada yang memberi komando, mereka kompak berkumpul di ruang makan. Raja Seungho telah membebaskan mereka dari kegiatan membunuh teroris dan menyelidiki pejabat Kerajaan yang korupsi, jadi mereka berkonsentrasi pada kartu dan berusaha memecahkannya.

“Ini jelas dari Quadro. Sebuah tantangan terbuka.” Hyunseung mengambil buku tipis berwarna hitam dari dalam saku bagian dalam jaketnya dan melempar benda itu ke atas meja. Tatapan semuanya terfokus pada buku. Doojoon membuka buku supaya tulisan interfectorem & chico. memories terlihat.

“Kira-kira apa hubungannya, ya? Dengan kita dan mereka, maksudku?” tanya Dongwoo bingung.

“Pembunuh dan anak laki-laki… apa mungkin pembunuh ini adalah seorang anak laki-laki? Atau mereka dua orang yang berbeda? Kurasa kenangan adalah kata kuncinya,” Doojoon mulai memberikan argumennya.

“Keparat orang-orang itu, mereka semestinya tahu sebagian dari kita tidak begitu ingat masa lalu,” Hyunseung mengumpat. Hyunah melirik Ilhoon sekilas tatkala kata-kata “sebagian dari kita” meluncur dari mulut Hyunseung, tapi agaknya pemuda itu sibuk berpikir sampai-sampai tidak memerhatikan.

Masa lalu.

Mendadak Hyunah menyadari sesuatu. Mereka semestinya tahu sebagian dari kita tidak begitu ingat masa lalu. Itu masuk akal….

“Ingin membangkitkan masa lalu,” Hyunah menyimpulkan. Kontan semua kepala menoleh ke arahnya, dan Hyunah merasa agak gugup manakala berpasang-pasang mata menyorotnya, tapi ia tak bisa terus-menerus ketakutan dan bicara tersendat-sendat. Jadi ia mengambil napas dan mulai menjelaskan, “mereka ingin membangkitkan masa lalu kalian. Kalau memang ingatan kalian diambil dan ada alasan di balik itu, barangkali Quadro hendak membangkitkannya kembali dengan memberikan kunci-kuncinya. Mu—mungkin tidak semuanya. Mungkin satu demi satu. Mungkin interfectorem dan chico adalah kunci untuk ‘membuka’ ingatan salah satu dari kalian.”

“Pintar,” puji Doojoon takjub.

“Masuk akal… eh, tapi jangan anggap aku memujimu!” Ilhoon cepat-cepat mengklarifikasi, dan Hyunah juga tidak  repot-repot menganggap ia dipuji.

“… teruskan.” Hyunseung mengapit dagunya dengan jempol dan telunjuk, tatapannya berfokus pada Hyunah kian lekat. Hyunah senang mengetahui Hyunseung mau mendengarkannya.

Eum, dan aku merasa ini… seperti versus. Ubah simbol “&” menjadi “vs” dan muncullah interfectorem versus chico. Entah bagaimana tapi aku pikir ini semacam duel. Eh, tapi cuma perkiraan….”

Semuanya terperanjat. Hyunah tidak mengira reaksi mereka akan seserius itu, ataupun menganggap pendapatnya adalah kebenaran. Kini semuanya terdiam, sibuk berpikir.

“… untuk apa membangkitkan kenangan kita?” Dongwoo yang kali pertama memecah kesunyian.

“Mungkin ada sesuatu di dalamnya,” usul Doojoon.

“Ya, seseorang yang kenangannya berisi seorang pembunuh dan seorang anak laki-laki,” tambah Ilhoon.

Keheningan menerpa mereka lagi. Ada ketegangan yang berangsur-angsur memuncak kala keheningan itu terus bertahan, tapi barangkali hanya Hyunah yang merasakannya.

“Hyunah….”

Gadis itu tersentak kaget sampai lututnya menabrak pelipir meja. Semuanya kontan menatapnya dengan tatapan heran, tapi Hyunah hanya tersenyum dan menggeleng seraya mengusap-usap pahanya yang nyeri. Pelipisnya dibasahi keringat dingin. Ia yakin tadi mendengar suara ibunya.

Ibu, di mana kau?

***

Somewhere

Ruangan itu dingin hingga menusuk-nusuk tulang. Langit-langitnya jauh di atas kepala, hanya sekelumit pelita yang tumpah menerangi ruangan sehingga kegelapanlah yang menguasai. Desah napas nan berat mengepul, berejawantah menjadi udara putih. Sepasang tangan pucat milik seseorang berusaha menggerapai ujung rantai, namun jemari-jemarinya terus menggelingsir. Ia mengumpat keras dan menarik-narik tangannya, namun tidak bisa lepas. Pergelangan tangannya lecet dan mengeluarkan darah, namun orang itu tidak mengindahkannya, seolah ia pernah merasakan sakit yang lebih parah.

Orang itu adalah seorang wanita. Ia terantai di salah satu sisi ruangan. Pergelangan tangan dan kakinya diikat simpul-simpul besi, dan lehernya dipasangi lingkaran besi seperti hewan agar tidak melarikan diri. Matanya liar, menyiratkan amarah yang luar biasa. Geramannya disusul bunyi gembok yang dibuka, dan sosok seorang pria muncul dari balik kegelapan. Ada seringai puas terbingkai wajahnya.

“Berengsek,” bisik wanita itu tajam. Tatapannya mengancam, namun si pria tidak gentar sedikit pun.

“Selamat sore, Nyonya.” Pria itu berjongkok di depan sang wanita, mengambil sejumput rambut cokelat wanita di hadapannya dan mengecup helai-helai rambut itu.

Si wanita mendadak meludah ke wajahnya.

Alih-alih marah, Si Pria hanya mengulas senyum, mengeluarkan saputangan dari saku jaketnya, dan membersihkan wajahnya secepat kilat.

“Jangan mengajakku bicara, pengkhianat,” desis wanita itu.

“Dulu kau perempuan yang sangat lembut, Nyonya Mirae.” Sepucuk pistol ditarik Si Pria dan ia memosisikan moncong pistol tersebut tepat di bawah dagu Si Wanita. “Dan aku bukan pengkhianat yang sebetulnya, kalau maksudmu tidak secara harfiah.”

“Aku takkan bersikap lembut pada pengkhianat.” Wanita bernama Mirae itu membuang muka, namun pistol terus mengikuti gerakannya. Ia mendengus. “Mengapa berlama-lama? Tembak saja aku.”

“Aku cuma mau membuatmu takut. Tapi pistol sepertinya tidak mempan.” Pria itu menyimpan kembali pistolnya. Senyum memuakkan menghias wajah tampannya yang kini dipenuhi kebengisan. “Tidakkah semestinya kau berterima kasih? Kau seorang wanita cerdas dan istri dari ilmuwan ternama Henolia yang tinggal di tempat terpencil untuk melindungi putrinya, dan kemudian dibawa sekelompok orang dari Tartaron untuk diperdagangkan sebagai budak, bersama para wanita di desanya? Aku menyelamatkanmu dari mereka saat mereka mau membunuhmu karena dianggap tidak berguna, dengan kakimu yang tak berfungsi itu.”

“Lebih baik aku mati di tangan orang-orang busuk Tartaron. Suamiku sudah meninggal, putriku juga—”

“Putrimu mesin pembunuh yang baik. Aku tahu.”

Mirae tersentak.

“Kau senang, ‘kan? Putrimu ada bersama Jang Hyunseung dan kawanannya. Dia selamat. Dia baik-baik saja. Dan aku membiarkannya. Nah, Nyonya Mirae, semestinya kau menimpali kebaikanku dengan menjawab pertanyaanku.”

Mirae sontak menunduk sedih. PutrikuHyunah, maafkan Ibu.

Tidak mengacuhkan kesedihan Mirae, Si Pria mengeluarkan secarik kertas bergambar. Gambar yang ada di sana adalah liontin dari emas dengan permata hijau berkilau.

“Kau pernah melihat benda ini?”

Mirae mengangkat dagunya, menilik gambar itu, dan menggeleng.

“Kau yakin?”

Ia memandang Si Pria dengan tatapan jengkel, seakan jika pria itu bertanya lagi, ia akan membunuhnya.

“Oke, oke.” Si Pria tergelak dan berdiri sambil mengangkat kedua tangannya. Ia mundur perlahan-lahan, berbalik, dan melambaikan tangannya sembari berjalan keluar ruangan. “Jaga dirimu, Nyonya. Makanan datang dua jam lagi. Jangan apa-apakan Hakyeon ya, dia cuma mau membalas budi.”

“… Kim Himchan.”

Pria itu berbalik, tatapannya bersirobok dengan milik Mirae.

“Sejak kapan…?” tanya wanita itu parau. “Sejak kapan kau—”

“—sejak kapan aku merencanakan semua ini?” Kim Himchan terkekeh geli. Ia melangkah santai ke luar ruangan dan mengunci pintu besi. Maniknya yang berkilau keji memandang dari balik jeruji pada celah pintu. “Sudah jelas bukan? Sejak aku menjadi asisten suamimu, semuanya sudah tersimpan dalam otakku.”

***

Hyunah mengatur aliran napasnya. Senyum ibunya yang hangat dan tulus melingkupinya, namun anehnya, dengan hawa dingin yang membuatnya takut. Ada sesuatu. Ibunya masih hidup, entah bagaimana Hyunah tahu itu, tapi lambaian kelopak bunga lantana, wujud shiren ibunya, terlihat ringkih di dalam kepalanya.

Ibu, semoga ibu selamat. Aku akan berusaha mencari ibu, setelah memecahkan kode dari kelompok itu. Kelompok yang sepertinya mengekang ibu.

“Kalau memang ini adalah duel, siapa lawan siapa? Pihak kita dan pihak Quadro? Yang mana kita dan yang mana Quadro?” Giliran cecaran Ilhoon yang mengusir keheningan. Semuanya terlihat gusar. Hyunah memerhatikan shiren mereka, tapi tak ada yang tampak terganggu oleh sesuatu yang lain. Sesuatu yang membangkitkan kenangan mereka.

Tunggu. Ia lupa satu orang.

“Senior Byunghee, kenapa membisu begitu?” tanya Doojoon heran. Yang lain mengalihkan perhatian mereka, baru sadar bahwa sedari tadi orang yang suka menyela dengan kalimat tak terduga dan kadangkala tidak jelas itu tidak membuka mulut. Namun Hyunseung tidak terlihat begitu heran, seolah ia tahu sesuatu.

Byunghee tampak kaku. Maniknya memandang kosong, tapi bukan kekosongan yang selalu mengisi tatapannya, tapi kekosongan yang menakutkan.

Sekonyong-konyong, ada sesuatu merangsek ke dalam kepala Hyunah sehingga membuatnya menjerit. Meja makan dan lantai keramik lenyap ke dalam cahaya menyakitkan, digantikan potongan-potongan gambar yang tidak dikenalnya. Sebuah ruangan suram di dalam rumah. Perabot-perabot kayu termakan usia, kipas besar bermodel lama berputar-putar dalam gerakan lambat, dan sesosok anak lelaki dengan wajah pucat berdiri memandang ke arah lantai. Hyunah seolah menjadi sesuatu yang ada di lantai itu, sehingga wajah si anak lelaki dapat ia lihat dengan jelas. Si anak lelaki tampak terkejut. Cairan merah membasahi tangannya yang menggenggam pisau dengan gemetaran.

“Tidak…,” bisiknya serak. Pisaunya jatuh, berkelontangan dan samar-samar diiringi bunyi seperti air terciprat. Anak itu jatuh berlutut dan mencakar wajahnya sendiri, yang sekarang dibasahi darah dari tangannya. Tapi ia tak peduli. Keterkejutannya lebih kuat dan jauh lebih dalam dari kesadarannya.

Ia menangis tapi hanya suara napasnya yang terdengar, saking shock melandanya. Kepalanya menunduk dan air mata berjatuhan tak henti-hentinya ke lantai yang dibasahi darah. Tangan seseorang yang lain terkulai tak berdaya di atas genangan merah.

“Ayah….”

Kau pembunuh. Sama sepertiku.

Suara berat itu terngiang dalam kepalanya, menusuk-nusuknya. Kalimat terakhir ayahnya begitu menancap dalam di ulu hatinya, seolah ikut membunuhnya.

Tahu-tahu, pintu depan terbuka. Anak itu kontan menoleh ke arah pintu, masih dengan jantung yang belum berdentam dengan normal.

Sosok seorang anak berdiri di sana. Dia perempuan, tapi rambutnya pendek seperti laki-laki.

“Apa yang kaulakukan, Byunghee?” tanyanya. Tatapannya seolah menelanjangi anak lelaki yang bersimbah darah itu. “Kau… membunuh ayahmu?”

Kengerian mengganti kehampaan pada wajah anak perempuan itu.

“Pembunuh!”

Anak itu berlari tersaruk-saruk sebelum Byunghee bisa menahannya. Jerit memilukan mengakhiri peristiwa itu, kegelapan merasuki kepala Hyunah, dan yang dilihatnya kemudian berbeda. Byunghee, yang usianya mungkin sekitar empat belas tahun, berlari ke suatu tempat di tengah hujan deras. Ia tampak ketakutan, menggigil, dan pucat dihunjam air.

Kakinya berhenti melangkah di depan sebuah bangunan putih besar. Sebuah laboratorium. Byunghee menggedor-gedor pintu, makin lama makin lambat dan pelan, hingga ia terpuruk di depan pintu. Akhirnya, seseorang membuka pintu. Orang itu memiliki mata bulat dan tajam selayaknya mata elang, tingginya seperti Byunghee, rambutnya cokelat dan acak-acakan. Ia tampak tercengang menemukan Byunghee yang sekujur tubuhnya basah menangis di depan pintunya.

“Ada apa—”

Sebelum pertanyaannya selesai, Byunghee telah mencengkeram bajunya.

“Aku membunuh ayahku…,” katanya, penuh penekanan namun terkesan sangat lemah. Ringkih. Tak berdaya. “Aku seorang pembunuh, Hyun… apa yang harus kulakukan….”

Hyunseung tak bisa bicara. Mulutnya menganga, bukan karena tak percaya, namun lebih karena kaget mendengar pengakuan itu. Ia membiarkan bajunya dipenuhi air mata Byunghee sementara ia berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.

Hyunah merasa seolah dirinya ditarik ke belakang dan pemandangan di hadapannya berputar, dan sekejap saja meja dan lantai keramik kembali mengisi pandangannya. Sesaat ia merasa dirinya bisa melihat, namun kegelapan kembali melingkupinya; kegelapan yang biasa, kegelapan yang hanya dihiasi shiren orang lain.  Doojoon dan Dongwoo berlutut di sampingnya dan Ilhoon menatapnya cemas, tapi Hyunah tidak memerhatikan mereka. Tatapannya tertuju langsung pada orang yang, entah bagaimana, kenangannya memasuki kepala Hyunah.

Byunghee juga menatapnya. Wajahnya sama pucatnya dengan Byunghee di dalam kenangan itu, seusai ia membunuh ayahnya sendiri.

***

Kingdom’s Laboratory, Varnoxes, Henolia. 06.17 P.M

Laboratorium Utama Henolia adalah sebuah bangunan besar dengan banyak koridor dan ruangan serbaputih berisi berbagai penelitian dan hasil uji coba. Letaknya di ujung utara wilayah istana, kendatipun gedungnya terpisah, akses ke sana cukup mudah dan cepat. Terdapat enam lantai di laboratorium, dua di bawah tanah. Lantai satu untuk kantor, dua lantai bawah tanah untuk penelitian-penelitian rahasia dan berbahaya, dan tiga teratas untuk ruang penyimpanan, percobaan-percobaan sederhana dan pembuatan mesin-mesin mutakhir, serta penelitian-penelitian fisika. Laboratorium utama berada di lantai empat, langit-langitnya tinggi dan berkubah. Biasanya para staf yang sudah berpengalaman saja yang boleh memasuki dan mengadakan penelitian di sana.

Seorang ilmuwan yang sudah cukup berumur masuk ke dalam ruang laboratorium tersebut, bermaksud memeriksa tabung-tabung penelitian yang menyimpan berbagai hewan aneh. Ia mengambil sebundel perkamen yang diletakkan di atas meja panjang di tengah laboratorium, membaca data-data. Saking fokusnya, ia sampai tidak menyadari kedatangan dua orang pemuda berjubah hitam di atas atap kubah. Atau mungkinkah karena suara langkah kedua pemuda itu sangatlah ringan, laksana langkah-langkah kucing?

Sebetulnya, salah satu dari mereka memang selayaknya kucing: lincah dan awas. Matanya yang berkilat kebiruan memandang Ilmuwan tadi, lantas lidahnya mendesis meremehkan.

“Sampah Henolia, ilmuwan ini,” katanya, dengan suara yang hanya bisa didengar kelelawar.

“Diam, J-Hyo. Aku tahu tadi kau mencelanya,” kata yang memanggul senapan besar. “JIN01” terpahat dengan bagus dan tanpa cela di tubuh senapannya. Tidak berlama-lama, pria itu memegang senapannya dalam posisi siap, kemudian mulai membidik melalui viewfinder.

“Oh, hebat, akhirnya kau memanggilku dengan code-name itu? Lucu sekali,” cemooh pemuda bermata hitam kebiruan. Dia membuka bungkus permen karet dari sakunya dan mulai mengunyah, sementara matanya menjelajahi sudut-sudut ruangan dan berkali-kali melirik ke arah pintu, memastikan tidak ada siapapun kecuali ilmuwan tadi. “Bagian mana?” tanyanya sambil lalu. Bola besar berwarna merah manyala terbentuk dari permen karet yang ditiupnya.

“Kepala. Atau jantung,” jawab yang satu lagi. Ia mendelik sekilas, merasa terganggu dengan suara decak lidah partner-nya.

“Tidak seru, kupikir kau bisa menembak yang lebih sulit lagi,” kata pemuda yang meniup permen karet, Kim Jonghyo. Ekspresinya memang menunjukkan ketidaktertarikan, membuat Kim Seokjin merasa kesal sekaligus tertantang. Seokjin menendang dinding di belakangnya sehingga membuat Si Ilmuwan terkejut dan menoleh ke arahnya. Jonghyo sendiri kaget melihat Seokjin melakukan hal itu.

“Jin, apa yang kau…?”

“SIAPA KALIAN? BAGAIMANA CARA—”

Jin menarik pelatuk.

“—TURUNKAN SENJATA ITU!”

DOR!

Pemicu ditekan, peluru meluncur cepat dan menembus mata kiri Si Ilmuwan. Ilmuwan itu jatuh ke belakang, dengan wajah masih dipenuhi keterkejutan dan kengerian. Jonghyo tak percaya dengan apa yang dilihatnya; ia merasa kagum dan heran di saat yang sama.

“Eh, sori. Tak sengaja tertekan,” kata Seokjin. Ia sendiri kaget melihat Si Ilmuwan terpelanting ke lantai. Jonghyo terbahak.

“Tak sengaja? Guyonan apa itu? Tapi keren! Ajari aku nanti!”

Seokjin mengedikkan bahu, lantas memanggul kembali JIN01 dan memanjat keluar melalui lubang yang dibuat Jonghyo di kaca kubah beberapa saat lalu. Sebaliknya, Jonghyo melompat ke lantai, meletakkan secarik kertas hitam berukuran kecil di sebelah kepala si Ilmuwan sembari tersenyum mencela kepadanya.

Sampai jumpa lagi,” bisiknya, dengan suara rendah yang jauh berbeda dengan suara miliknya.

“J-Hyo, cepat!”

Jonghyo terkekeh geli, kemudian berlari menyusul Seokjin, meninggalkan sesosok mayat dengan darah membasahi wajahnya bersama selembar kartu. Aksara-aksara putih membentuk kata “underground ” tercetak indah di atasnya.

***

Yang lainnya mengikuti pandangan Hyunah, selain Hyunseung yang sejak awal sudah melihat Byunghee dengan tatapan tegang sekaligus bersalah, barangkali karena ia baru menyadari tadi bahwa dulu pernah ada peristiwa itu, peristiwa yang agaknya hanya dirinya dan Byunghee yang tahu. Ia bahkan tidak mengerjap.

Chico….” Byunghee mulai membuka suara. Sejak mendengar kesimpulan Hyunah, ia sadar akan sesuatu. Ada kenangan yang menyeruak dari dalam dirinya, yang menceritakan kepadanya mengenai masa lalunya. Mengingatkannya tentang siapakah dirinya. “… adalah Jung Hana.”

Dan dirinya adalah….

Interfectorem,” bisik Byunghee, nyaris tak terdengar. Semuanya terkesiap. “… Sang Pembunuh adalah aku.”

.

.

.

5th Chapter of Tale

END

.

EXISTENTIA 6th

Jung Byunghee telah menyadari siapa yang dimaksud Quadro. Dia dan Jung Hana.

Surat lain dikirim oleh Quadro, kali ini berisi tantangan, dan lokasi yang akan membangkitkan kenangan nyata antara interfectorem dan chico.

Sementara Dongwoo berhasil menemukan ikan yang selama ini tak pernah menggubris umpannya.

“Sudah kubilang ‘kan, aku tak mau lagi terlibat.”

a story for the bloody memories,

clue

***

Selamat atas comeback Trouble Maker (meski sudah lewat)! o/

Selanjutnya yang akan ketahuan adalah identitas salah seorang pengkhianat. Siapakah dia? Jeng jeng jeng jeng! Silakan ditunggu!

Terima kasih sudah membaca! EXISTENTIA ga akan bernasib sama kaya pendahulunya (BC + SG) kok :’>

Mind to review? 😀

46 tanggapan untuk “EXISTENTIA — The Bloody Memories: Chico’s Joke [5th Chapter of Tale]”

  1. FIKHA IKHLAS GAK KALO SEBUAH TIMAH PANAS BERUKIR BATIK ALA ALA IT’S WAR MBLAQ NEMBUS JANTUNG KAMU?!
    gilaaa aku nunggu dari jaman batunya batu sampe jaman batu berandroid kamu baru nge post sekarang W(‘A’W) kamu berbulan bulan baru nongolin 1 aku udah dapet 3 FF lho!!! 3 FF judul dan genre berbeda #cakar fikha

    dan Himchan! Kim Himchanku! suamiku tersayangg… wajah kamu kok cocok banget ya di jahatin kek gitu, aku gak kesampean nggituin kamu taoookk/curcol

    oke fikha.. btw aku ngarang kalo kamu 98L #plak FF kamu ini sumpah bagus! aku tiap hari cek e-mail sambil berharap FF ini dilanjut dan sekarang saatnya! #nangis darah di kamar
    aku nunggu pake banget kelanjutan nh FF!! awas pending lagi! aku berondong pake peluru berukirkan batik solo/?

    Suka

    1. WAAAAH GIMANA YA HAHAHAHA KALO DAPET CINTANYA LEEJOON SAMA SANGHYUN AKU MAU DEH. maaf ya baru bales sekarang, tiap on ga sempet-sempet :””>
      aku baru tau ada jaman batu berandroid sumpah… hehe maaf yaa, nulis ini tuh bawaannya harus ada feel-nya sedangkan aku susaaah banget buat dapet feel itu huhuhu TAT

      Himchan tuh aslinya pantes jadi father of evil di mana dia melawan Yongguk si pembela kebenaran HAHAHAHA

      hah ngarang kalo aku 98l? tapi aku emang lahir di tahun 98 kok :’> maaf nyonya jangan gorok saya, bentar lagi libur dan aku bakal berusaha nyelesain dua chapter existentia! hore! o/
      pelurunya made in Indonesia ya hahaha xD makasih banyak ya Aluya udah jadi pengomentar pertama<3 dan nama kamu lucuk deh Aluya :3 #gampar

      Suka

  2. Akhirnya, akhirnya existentia update juga! *tebar confetti* :””) setelah penantian panjang…btw itu deskripsinya Dongwoo XD /ngakak/ tapi emang rata2 kekuatannya belum ke-reveal semua ya…apalagi quadro :/

    Fikh….Himchan…himchan… /Ngakak dulu/ ak gak bisa bayangin dia jadi mas2 mafia yg kerjaannya ngancem orang kayak gitu ;__; apalagi kalo inget dia itu kayak emak2 kalo sama anak2 bap…imej mas, imej….kenapa gak yongguk aja… ;__; terus itu Hakyeon diapain sama ibunya Hyuna? Ditendang? Dicakar? (bawaannya pengen nyiksa Hakyeon aja ih -,-)) kalo ibunya Hyuna Yoon Mirae, ayahnya Tiger JK dong? O__0

    AAAAAAAA ITU BYUNGHEE KENAPA BUNUH AYAHNYA SENDIRI KENAPAAAAAAAA?????? Pasti ada alasannya kan fikh, gak mungkin byunghee tiba2 aja bunuh ayahnya gitu aja ;___; terus, terus, Hyun itu juga asisten ayahnya Hyuna? Sama kayak Himchan dong…apa dulu Hyun sama Himchan itu sahabatan? /Banyak tanya/

    Eh wait, kalo menurutku, Himchan kan udah ngerencanain semuanya dari pas dia jadi asisten ayahnya Hyuna (pas dia masih temenan sama Hyun). Terus, waktu dia mau ngejalanin plannya, si mas Himchan ini ngajak Hyun, tapi Hyun-nya gak mau. Jadilah, si Himchan ini nyari orang, dan memberontak…..itu menurut pemikiranku sih… .__. Gak tau deh sama apa enggak sama kamu fik…

    KIM SEOKJIN! Kamu beneran kaget juga apa lagi sarkas sih mas -,- kalo mau sombong dikit boleh kok

    Bentar fikh, kan katamu identitas keponakan raja belum terungkap. Lah aku mau tanya, keponakannya itu beneran sama quadro apa enggak? Soalnya kalau dilogika, keponakannya itu kan anak kakaknya Seungho. Which means, marganya harus sama dong. Tapi, setelah aku liat member quadro, gak ada yang marga keluarnya ‘Yang’ :/ ya masa keponakannya itu Yang Yoseob…. /Ditendang Seungho/

    Terus terus, tebakanku bener!! Yeay!!! \^^/ aku udah ngerasa pas Hyuna ngeliat memorinya Byunghee dan dia liat ada anak cewek, aku udaj mikir, “ini cewek jangan-jangan Hana,” dan bener!!! XD tebakanku selanjutnya adalah: Hana itu anggota keluarganya Byunghee. Dan kalo ngeliat dari umur mereka, jangan2 mereka kembar? 😮

    Udah deh, kalo mau main tebak-tebakan lagi, gak selesai2 nanti .__.

    Dadah fikhaaa~~ !! ^.^/

    Suka

  3. nggak kerasa udah ke 5..
    Alterego… kufufufu~
    ….AKU!!!! HAHAHAHA!!! #maafgila
    yaah lagi rajin buka web dan tiba-tiba membuka IFK kemudian alangkah terkejutnya ada judul Existentia!! HAHAHA!!! #apaansih

    jadi ceritanya sempet bingung waktu gak sengaja baca-baca existentia dari awal buat ngedapetin feel di Alterego, terus ada nama eomma himmi nongol, perasaan dulu fikha pake gunwoo kenapa ada himmi? untunglah sudah di klarifikasi disini #dikiragosip

    antara eomma himmi yang jadi jahat dan eomma jin yang jadi sarkastik LOL *biarkan saya tertawa* jadi ceritanya, udah mulai terlihat ada pembukaan masalah, well, kalo udah bicara soal plot emang fikha udah nggak ada duanya, plot yang hanya terjadi dalam 1 hari bisa kerasa kayak berhari-hari dan cara menulis macem ini nih yang bikin otak kerja dua kali untuk berfikir dan melogika, but I like that!

    masih penasaran ama hubungan kedua ‘Jung’ ini… jangan-jangan mereka anak yang tertukar! #apalagiini

    oke, daripada makin ngaco, langsung saja:
    “Ditunggu lanjutannya!! BC nya jugaa!! XD”

    thankies,
    All.want.candy

    Suka

    1. FIKHA! GOD BLESS YOU FOR POSTED IT HERE, GIRL!
      LOVELOVELOVELOVELOVE Oh God!
      Ah aku gatau mau ngomong apa pas tadi banget pagi pagi subuh subuh liat ini di New Postnya IFK aku gamikir langsung klik /esebelumnya aku nahan jerit sih/ soalnya you-know lah ya fikh, ini dari zaman paleozoikum sampe neozoikum sampe aku mau berjamur /boong, gajadi jamur kok, masih utuh manusia/

      FIKHA ADELIA MY SISTA I LOVE YOU AND [Y]OUR JUNHONG ENDLESSLY! Aih, maafin banget ya gabisa ngobrol di line seberapa aku kangen kamu sama arimau arimau lain heuheuheu ;A;

      OHINI Fungsinya abang Himchan chan yang loaf is on fayah itu…. ini yang nowadays kita sumbang-sumbang nama di grup kan ya? hehehehe ehpas kok, tampangnya Himchan kan emang gitu, begobegocerdik gimana gitu. Kepribadiannya pas bangetan.

      Kok menurut aku /ehini cuma ekspetasi ya/ ability nya senior Byung Hee jangan bilang bisa nyeret orang ke dalam diri/alambawahsadar/kendali dia ya? Makanya Hyuna bisa liat gitu, atau malah abilitynya Hyuna yang ada dua? KAMU HARUS SEGERA MEMPROKLAMIRKAN ABILITYNYA PLEASE

      Terus Hana……… eh entah aku bisa sama kayak kak tiwi, kepikiran pas ada anak perempuan itu apa si Hana, mengingat marga sama umurnya sama, etapi kalo mereka ada hubungan darah berarti Byung Hee juga ada kenal sama Young Jae, kan sepupunya.

      Terus UDAH GITU ADA JIN GUEEEEE /etahan/ eastaga kang Mas, kamu gak usah ngeguyon gitu deh ya, itu beneran kepelatuk yaudah ngaku aja gausah belaga gasengaja! UDAH MALAH SENJATANYA JIN01 berarti JINICHI DONG FIKHA???!!!! /mendadak inget sinichi/ IYAKAN ADOH JANGANJANGAN ABIS INI ADA SINICHI LAGI! /dhilplease/

      Udahgitu, Segala macamnya terlampau enak dibaca, fikha sayang! Aku mencandumu dan segala ficmu! Ehiya tapi masa aku belom pernah nyentuh Black Circus, aku mau otw baca ah abis ini. Please banget ampuni aku ya karena belom baca fic kamu yang itu! heuheuheu aku pendosa!

      POKOKNYA I LOVE YOU FIKHA I LOVE YOU AND PLEASE SEMANGAT NULIS ININYAAA!!
      Your arimau’s little sister,
      Dhila~

      Suka

  4. AKHIRNYA KELUAR JUGAAAAAA!!!!! Fiuh~ setelah nunggu sampek lumutan akhirnya terbalaskan #lebay Duh fik, setiap chapter selalu meninggalkan misteri yang membuatku tidak bisa lepas dari fiksi kamu ini!

    Oke, pertama kenapa kamu buat bang Himchan jadi kayak gitu? Dia jadi pengkhianat?!!! Oh no! Tapi di bayanganku dia keren kalo berperan kayak gitu haha 😀 trus yang bakal diungkap disini nanti tentang masa lalunya G.O? Ehm ada Hana juga tuh jadi pigin tahu. Lalu kapan tentang Hyunseung diungkap?? Aku benar benar sangat ingin tahu sekali fik! #lebay.lagi

    Oh iya, disini -> pemandangan di hadapannya berputar, dan sekejap saja meja dan lantai keramik kembali mengisi pandangannya. Bukannya Hyunah itu buta ya? Tapi kenapa meja dan lantai keramik kembali mengisi pandangannya? Bagaimana bisa? Tolong jelasin! Aku gk ngerti ^_^V

    Dan BC bakal dilanjutin?? YEY! Aku tunggu fik! Semua karya sastra kamu selalu aku tunggu yah walaupun terkadang aku gk ninggalin jejak hehe sori ^.^V

    Sekian, wassalam 🙂

    Suka

  5. speechless begitu buka email dan lihat EXISTENTiA update OMG waaawwww ini cerita bagus banget aku sukaaa dari awal emg sudah menarik. dan ff ini selalu jadi top list ff yg ditungguin aku dan temen2ku hahaha aku tunggu lanjutannya yaa, tp jangan lama-lama karena itu membuat para reader menunggu :d the one and only ff yg ceritanya, bahasanya, alur ceritanya nyambung dan gak ngebosenin. ditambah banyak masukin member2 dari boy and girl group yang berbeda hihihi

    good job thoe ^^

    Suka

  6. HAHHHHH….. INI AKU NUNGGU DARI ABAD KAPAN AKU GAK PEDULI YANG PENTING SEKARANG UDAH ADA LANJUTANNYA. ALIAS FIKHA KAMBEK LAGI… YEAYY /capsoff

    Openingnya udah rusuh belum? .__. HAHAHA. Maaf ya bu director, bawaannya aku pengen selalu rusuh kalau habis melahap fic kamu. Apalagi ini existentia. Heuheu. Movie tercetar yang pernah masuk ke imajinasiku selama menjelajah di IFK.

    Oke, asal kamu tahu aja fikh, aku termasuk reader setia lo di existentia. Aku berusaha selalu meninggalkan jejak di setiap chapter. Kamu nyadar gak? Kalau lupa juga gak apa apa sih /gubrak/

    Dan di chap 5 ini aku seneng banget ada Hime! XD akhirnya aku bisa bayangin dengan jelas yang jadi si pemimpin quadro. Kalah dulu aku bener bener kelabu harus bayangin siapa 😦

    Ih sumpah ya waktu baca ini aku heboh kayak fangirl gitu. Alias spazzing sama diksi yang kamu pakai, mana lagi ada gambar gambar kayak movie beneran lagi. Dan satu lagi….. Frontpage IFK itu cetar sekali… Wohoooo…

    Oh ya untuk masalah cerita kurang lebih aku sama kayak tiwi komennya… Dan aku lebih pengen ngebahas project kamu yg BC.. HEY ITU APA MAKSUDNYA TINGGAL PROSES PENYUNTINGAN YANG BAKAL KELAR HARI MINGGU? O.O

    Itu maksudnya apa fikh :”) udah jadikah itunya? XD

    Ahhh pokoknya aku minta maaf kalau komenku isinya nyampah doang. Maaf 😦

    See you soon!

    Suka

  7. kyaaah! baru dua hari lalu komen eh lanjutanya dateng. sebenernya hari minggu saya udh komen, tapi demi apa paketan ngadat dan komen 3xfolio saya ilang.

    first! fikha tolong itu bagian kesimpulan dihapus boleh gak? saya rasa itu nggak perlu deh. soalnya, tugas kamu sebagai writer adalah menuangkan pikiran kamu ke dalam tulisan dan bikin reader ngerti apa yang ada di otak kamu. kalo kamu bikin kayak gini, reader jadi kolokan dan males buat ngebaca ffnya. tinggal scroll, dapet deh inti ceritanya… menurutku aja sih…

    himchaaan! gak jadi emak2 lagi ya? selamat yaaa! eh tapi fotonya rada-rada seducing gitu yah? ato perasaanku aja? lol

    eh, dari semua orang tua yang ada disana, kenapa kau yang paling pintar hyunah? #dilempar hyunseung ke makam emaknya ilhoon

    ituu! waktu baca kata mirae, saya langsung acung2 jari, pasti yoon mirae, pasti yoon mirae. dan begitu bener, saya langsung jingkrak2…

    haekyeon kan relatif muda, terus mirae kenal haekyeon, kesimpulan saya, mungkinkah haekyeon itu adalah salah satu dari tiga pengkhianat?

    gak sengaja ya jin? lha kalo sengaja-nya bagaimana lagi? lol
    underground berarti tempat untuk melakuka duel itu. ya kan?

    preview terakhirnya. “Hanya satu. Ke mana dua yang
    lain?” kayaknya menyiratkan bahwa ada satu dari mantan kelompok rahasia yang ikut menemani hana berantem ngelawan byunghee. ya kan? ya kan? ya kan?

    terus bc! omaigat aku menunggu dari tahun lalu! mana dia mana dia mana dia?

    Suka

  8. dari awal baca, suka banget sama sikap hyunseung yang dngin. cerita misteriusnya keren. sayang aku ga begitu kenal sama setiap tokoh jadi rada belibet.
    tapi sumpah! ini FF paling keren yng pernah aku baca. FF pertama yang aku komen karna bagus bangettt!!!!!! AKU SUKA SUKA SUKA!!!!! PLEASE tolong lanjutin.. aku udah gila :’
    sorry selama ini jarang komen..

    PS: karna bias aku hyunseung hyuna, tlong buat hyunseung hyuna saling suka dong :’) wkwkw

    Suka

  9. FIKHAAAA FIKHAAA FIKHAAAA
    UWOOOOH AKHIRNYAAAA APDET JUGAAAAAAAAA
    DAN BETAPA SENANG INI ADA DI EMAIL YG TERATAS /? /abaikan

    fikh itu hyunah bisa baca ingatan juga? kok tibatiba dia masuk ke ingatannya Byunghee?
    duh tapi fikh waktu yang ke masa lalunya Bynghee, ada anak cewek, dan pikiranku kayak tiwi dan dhila ._.

    entahlah fikh jadi saya terlalu euforia kamu muncul dengan ini 😀 \^^/
    jadi aku bingung mau komen apa hahahaha :3
    udah banyak komen di atas juga :p

    Suka

  10. halo haloo fikha !! salam kenal aku freelance disini dan beberapa kali uda post ffku disini:)
    wuaa aku baru pertama ini baca ff kamu dan WOUWWW !!! aku langsung terpesona !!!
    kamu bikinnya bener-bener mendetil dan aku berasa lagi nonton semacam harry potter dan lain sebagainya itu deh… SALUTT !!! lanjut Fikha

    Suka

  11. Astaga naga untung saja aku tak mati penasaran karena ini ff, okay ini menegangkan lalu juga aku harus benar2 fokus dalam ceritanya jika aku ingin mengerti. Ah himchan, penghkianat, good hahaha
    D tnggu nextnya wew

    Suka

  12. wahhhh…keren banget 😮
    ayo dilanjutin… aku seneng bs nemuin fanfiction yg ada oppa hyunseung *hapus air mata, terharu*
    mkasih ya thor.. 🙂
    ganbatte 🙂

    Suka

  13. Fikhaaaaaa!! Sebenernya aku abis marathon EXISTENTIA dan baru bisa ninggalin komen di part 5 huhu maafff. Fyi, kalo ini imdb aku bakal ngasih rating 9,9/10 almost perfect bangeeeettt. Aku suka semua ketegangan dan misteri yang ngga langsung terkuak semuanya, terkesan pelan-pelan tapi rapiiiii banget. HUHUHU POKOKNYA KEREN ;_____;

    Walaupun udah ketauan kalo Byunghee adalah si anak laki-laki pembunuh dalam pikirannya Hyuna, tapi part terakhir tetep bikin aku spechless. Apalagi pas tau kalo Chico-nya adalah Hana. Dan. Mereka. Bakalan. Duel. Asdfghjkl *0*

    Dan agrhhhhh Himchan di sini manly-nya keluar walaupun dalam imajinasi aku dia tetep ukenya Yongguk /efek kebanyakan baca fic homo/ yang suka ngomel dan ibu-ibu PKK style banget 😦 duh aku komen apasih. Daripada makin ngelantur aku sudahi saja deh, ditunggu part enamnya dan semangat!! 😀

    Suka

  14. pertama-tama dan yg plg utama saia mau nanya itu bneran BC udh rampung scra keseluruhan fik? (malah melenceng prtanyaannya)
    trus komen buat ni ff, cuma satu kalimat gaje yg bisa saia simpulkan bahwa baik alur sama plot yg km bngun sumpah miapa kyaknya rapi n terorganisir sgt. jd benar2 enak buat dikonsumsi XD gak tau knpa bhasa yg di part ini amat saia sukai, kesanny ringan tp misterius (lah apa pula ini) kalo chemistry antar tkohny saia angkat topi dah , drimu jagony :3 fik, smntrra utk pertanyaan2 lain udh pd ditanyain sm yg di atas.
    okesipp, ganbate utk smua projekmmu (*0*)9

    Suka

  15. AKHIRNYAAAAAAAAAA…..
    Setelah nunggu lama akhirnya muncul juga chapter 5 /sujud syukur/
    suamikuuuuu kim himchaaaaan pantes banget karakternya kaya gitu, jadi lebih macho haha xD
    chapter 6 sangat amat ditunggu ^^

    Suka

  16. Jiah, Fikha! Sumpah lu bikin jantungan! Ini Ada Himchan, Hakyeon, ama Jin! Lu tau aja kalo Hakyeon ama Jin itu bias baruku ‘n’ aku belom sempet bukak ff mereka!! Jujur aku lebih sukak mempelajari idol dari ff.. Ni aku sampe gigit jari dulu sekian sekian menit, baru lanjut baca..

    Feeling gue gak enak sumpah! Ini pasti pihak baik yang menang, berarti Hana akan mati gitu kah? Adoh, pliss fikha.. Aku masih nikmatin momen Youngjae-Hana yang masih kamu selipin 2x doang. Hana juga bias baruku,dan aku heran kenapa kamu bisa ngumpulin biasku disini.

    Sama, tolong itu foto perkenalan diatas, fotonya Himchan sama Youngjae diganti gih. Sumpah itu nggak ada serem-seremnya.. Sama JInyoung kok fotonya keliatan pecah ya? Oh ya, Junhyung juga diganti ya? Pake kacamata gitu dia kayak kutu buku tauk! Dan, hei! Junhyung juga biasku! Hadoh Fikha! Maksudmu apa koleksi biasku gini?

    Oh, Ini request cast boleh nggak? Kalo boleh, req Shin Dongwoo B1A4 sama Moon Jongup. Dijadiin sodara kyk Hana-Youngjae gitu.. Sama, request shiren kupu-kupu entah yang mana yg bakal kamu kasih shiren itu..

    Simpel aja, karena ini pake komputer warnet dan keyboardnya rusak parah. Ngetik serasa pake mesin tik yang masih bunyi cetak-cetek(?) gitu

    Akhirul kalam, Wassalamualaikum WR. WB.

    Note : Btw, aku 00line loh! 2 taun younger than u.. Nggak papa ya, aku nggak pake embel-embel ‘Kak’? *maksa* *kalo gaboleh, aku relakan Junhong untukmu. Nanti biar Jongup untukku dan kita pecah jonglo

    Suka

  17. Ooh…udah dipublish ternyata…aku pikir bakal berhenti ff ini Y.Y
    eh hyunseung bener2 dah, Sikapnya dingin banget, apalagi waktu ilhoon d makam ibunya..
    Mungkin efek dari lupa ingatannya ya dia jadi dingin gitu..tapi aku masih penasaran sama kekuatannya hyunseung..ilhoon sampe gak sembuh2 gitu, apa dia yg paling kuat yak?
    Woah…byunghee inget masa lalunya, cuma kok hyuna bisa ngeliat juga? Dia buta tapi keahliannya (?) Banyak banget selain bisa ngeliat shiren. Mungkin masih ada lagi ya kekuatan tersembunui hyuna 😀
    Umm..jadi ibunya masih hidup? Wah bikin penasaran banget sama next chapternya nih, pertarungan antara hana n byunghee..aku juga pengen tau siapa yg berkhianat. Ditunggu ya lanjutannya ^^

    Suka

    1. Astagah hahaha maaf ya aku sering berentiin chapter tibatiba, tapi yang ini gabakal berenti kok x)
      Ada alasannya kok akang hyunseung begitu :3 #akangsiapa
      Apakah kekuatan hyunseung? Jengjeng~! Silakan ditebaktebak!
      Iya ada keuntungannya juga, hyunah bisa ngeliat lebih banyak daripada orang normal
      Okaaaay siap! Makasih banyak ya kak seul, aku panggilnya apa niih? Fikha, 98l! xD

      Suka

  18. Wah kak Fikha!!!
    Part ini makin seru. Aku penasaran gimana pertarungannya G.O sama Zinger. Pasti seru, kan si Zinger mukanya kayak jado banget kelahi gitu, G.O juga. Pastinya keren dan thrilling deh part 6 nya, oh iya kak. Maafkan aku baru komen di part 5, ini aku habis baca dari part 1, jadi kusekalianin komen disini semua. Penasaran siapa yang pengkhianat, Kak, aku terinspirasi cara kakak buat data tentang cast itu kak. Aku minta ijin buat nambahin itu di ffku boleh nggak? Kalo enggak juga nggak papa, aku bakal buat sebeda mungkin kalo boleh kak. Oh iya, an the last… I really waiting for Chapter 6!

    Suka

    1. MAWAR HALOOOOOOO!
      MAKASIH :3 iya hana kan tampang cewek macho dan byunghee diemdiem kuat lah ya, abang siapa dulu #ngakungaku
      Iyaaa gapapa mau komen di mana aja juga boleh kokk via twitter juga ga masalah nyehehe :3
      Siapakah pengkhianatnya? Jejejejeng~
      Oh bolehboleh kok silakaaan! Buat yang rapi ya supaya enak dibaca hehe #lahsiapalo
      Sekali lagi, makasih banyak yaaaa! ❤

      Suka

  19. Sebelumnya aku intro dulu yaaa, pennameku dechan tapi nama panggilanku dea /emanggaknyambungsih/ aku 99 line :).

    aku cukup penasaran sama Doojoon, entah kenapa aku ngerasa dia punya masa lalu yang bakal buat orang terkejut secara dia paling adem ayem. Dan umurnya ilhoon disini 14 ya? Hyuna 12?.

    Aku suka banget existentia sejak pertama baca dan baru berani review heheh, malahan sampe nge download soundtracknya. berasa beneren lohh kak fika~

    I’m still waiting for the next chapter, keep writing kak!!

    Suka

  20. Gilss idenya dari maneee buat ff cakep kayak giniii… Bias gue DONGWOO NIH NGOMONG2 dan kalo mau tau tanggapan gue tentang tangannya itu: Agak nggak berguna, tapi keren. Terus bingung deh, cara nyusun misterinya bangus banget gitu. Parah parahhh (y) Sukses terusss

    Suka

    1. muahaha gatau sih idenya dateng sendiri xD makasih ya Kezia Natalie~! tangannya sebenernya ada gunanya kok, cuma dirahasiakan oleh dongwoo fufufu :3 amiiin makasih banyak yaaa{}

      Suka

  21. Akhirnya aku ngetri cara review di sini *elap ingus /?
    Eonnieee ini keren pakr bingits loh . Aku udh baca dati part 1 tp baru nyoba koment di part ini hehe . Oh iya BC Itu black circus kan ??? Aku suka bgt dama tuh ff tapi kok aku cari” di sini gk ad eonn . Pdhal BC aku baru baca part 1 yg keren nya pake bingits bingits . Tp pas aku seacrh di sini udh gk adaa *nangis guling guling . BC eonn post di mana kah ?? Aku bener”suka sama ff itu eonn .
    Oh iya btw aku mangil fikha eonn karna fikha 1 thn lebih tua dari aku hehe :3

    Suka

  22. jadi critanya gini. aku ga sngaja liat fic ini bertengger (?) di pencarian aku. trus iseng dibaca. eh isengnya tuh sampe part 5 wk.
    kamu tau? kita linenya sama haha…ha -_-
    oke sip, gua penasaran ama kelanjutannya gimana. jadi tolong cepaaaaatttt. udah ga sabar wk. sekian -_-

    Suka

Leave Your Review Here!