[Ficlet] School Ghost

School Ghost

a movie by Juliahwang

~

starring

Kim Jinhwan and Someone

.

Horror, Mistery, School life | | General | | Ficlet (+900w)

–

“Kau masih percaya hantu?”

 

~School Ghost~

 

“Serius? Kau akan di sekolah sampai senja tiba? Apa kau gila, Kim Jinhwan?”

Jinhwan hanya mengangguk membenarkan kalimat Hanbin. Tidak peduli bagaimana reaksi teman-temannya sekarang yang menelan saliva dalam-dalam dengan keringat dingin yang terus membasahi kening mereka.

Hanbin, Donghyuk dan Chanwoo saling menoleh satu sama lain. Mereka mulai berbicara melalui gerak mata dan ekspresi wajah. Tak ingin mengganggu Jinhwan yang sedang sibuk dengan ponselnya. Tapi pada akhirnya, Donghyuk angkat suara.

“Ng … kau tidak takut dengan hantu sekolah? Itu heboh beberapa hari yang lalu—“

“–Kau masih percaya hantu? Ya! Tidak ada hantu di sekolah ini!”

Ketiga pria itu menggeleng serempak. Membuat Jinhwan mendengus kesal sebentar. “Kau ketinggalan berita menggemparkan waktu lalu,” Chanwoo mulai bercerita. “hantu itu bergentanyangan di lorong menuju perpustakaan saat senja telah tiba. Ia akan menakut-nakuti pria-pria populer di sekolah ini. Jangan sampai kau menjadi korban berikutnya.”

Sekali lagi, Jinhwan menatap tajam ketiga temannya itu bergantian. “Lalu apa urusannya denganku? Apa aku masuk dalam pria populer?”

Hanbin, Donghyuk dan Chanwoo kembali mengangguk serempak membenarkan. “Ayolah, aku hanya ingin mengerjakan tugas dengan tenang. Jangan khawatir, tidak akan ada hantu yang berani menggangguku.” Ucapnya tegas lalu beranjak menuju kelas dengan wajah kesal.

“Dia benar-benar tidak takut?” tanya Hanbin masih memperhatikan Jinhwan hingga menghilang di balik pintu kelas.

“Aku bahkan membayangkan dia berdiri dengan wajah ketakutan jika melihat hantu itu. Dasar keras kepala!”

.

.

Langit jingga mulai terlihat. Berpadu dengan cantik membentuk aurora yang indah di saat senja. Sekolah saat itu sudah sepi dan Jinhwan tak berbohong mengenai ia akan berada di sekolah itu sendiri. Bahkan sebelumnya, Hanbin dan Chanwoo sempat membujuknya kembali untuk pulang, tapi ia tolak. Jinhwan akan membuktikan tidak ada hantu di sekolah itu.

Pandangannya lurus kedepan menatap lorong yang mulai gelap tak di terangi cahaya karena hari semakin gelap beberapa jam lagi. Ia tidak peduli dan ia memang tak percaya hal-hal mistis sejak dulu. Langkah lebarnya berjalan menuju perpustakaan. Degup jantungnya mulai berdebar kala melihat siluet hitam tengah masuk ke dalam perpustakaan. Langkahnya terhenti dan sekali lagi ia berharap itu hanya perasaannya.

Ia tidak benar-benar sendiri saat itu. Di gedung olahraga yang lumayan jauh dari tempatnya berdiri masih ada petugas pembersih sekolah yang sedang membersihkan gedung. Dan bukan hanya itu, ada satu orang yang sejak tadi mengikutinya hingga memasuki perpustakaan.

.

.

Langkahnya terhenti lagi. Kali ini, angin dingin mulai berembus melewati tengkuk lehernya. Membuat bulu kuduknya merinding saat itu. Ia menoleh ke belakang, tak ada satu orangpun yang berada di sana. Dengan gerakan cepat, ia bergegas mencari beberapa buku yang ia perlukan, mengisi beberapa catatan yang tertinggal lalu pergi dengan cepat dari tempat itu.

Enam belas tahun dirinya hidup tanpa percaya apa pun yang berbau mistis di dunia ini. Sejak kecil, ia di ajarkan untuk menjadi pria yang tangguh. Tidak takut dengan apa pun yang di luar batas normal. Tapi sekarang, entah kenapa ia ingin menghancurkan tameng itu hingga runtuh saat semakin lama, hawa berubah dingin dan tak bersahabat. Tangannya terus gemetar memegang pena dan konsentrasinya hilang seketika.

Matahari perlahan mulai redup. Menyisakan bias cahaya yang tak membantu penerangan Jinhwan untuk membereskan seluruh peralatannya. Siluet hitam itu kembali ia lihat. Kali ini berdiri tak jauh dari rak buku di dekatnya. Dengan menelan saliva terakhirnya, ia mulai beranjak meninggalkan perpustakaan.

Keadaan mulai membaik ketika Jinhwan keluar dari perpustakaan. Dengan menghela napas lega, ia tak khawatir saat melihat gerbang sekolah masih terbuka dan melihat sepeda motornya masih terparkir rapi di parkiran sekolah. Ponselnya tiba-tiba berdering. Membuatnya terhenti untuk mengecek sang penelepon.

Baru saja ia mengangkat ponsel sejajar dengan matanya. Layar hitam ponsel menangkap pemandangan yang tak pernah ia harapkan. Tangannya kembali bergetar saat melihat bayangan seseorang dengan rambut panjang tengah berdiri di belakangnya. Ia membuang napas kasar sebelum berbalik untuk memastikan. Hari ini adalah pembuktian, hantu apakah yang mendiami sekolahnya beberapa hari belakangan?

 

1,

2,

3 …

“Astaga!”

Jinhwan tak habis pikir dengan apa yang ia lihat saat ini. Mulai mengacak pelan rambutnya kemudian terduduk di lantai dengan terus memegangi jantungnya yang berdetak begitu kencang. Ia tertawa meringis kemudian memukul kepalanya. Bodoh. Jadi ini ‘hantu’ yang membuat anak-anak tak berani berdiam lama di sekolah.

“Kau tidak apa-apa?”

Gadis yang dianggap hantu itu ikut terduduk. Menggaruk tengkuknya bingung seraya membenarkan posisi kacamatanya yang terus melorot. Dia adalah Aeri, gadis pendiam yang jarang bergaul dan selalu duduk di pojokan kelas. Jinhwan tahu betul gadis itu. Dan inilah kenyataan yang ia dapatkan, hantu sekolah yang selama ini di takuti hanya gadis biasa yang tak tahu apa. Gadis kutu buku yang hanya bergaul dengan buku-buku di perpustakaan.

“Sejak kapan kau di sini?” Kini malah  Jinhwan yang bertanya balik.

Gadis itu berpikir sejenak, “Sejak tadi dan Oh, aku terus memperhatikanmu. Kau juga sedang membuat tugas di perpustakaan ‘kan?

Aeri menjawab polos yang membuat Jinhwan memeluknya dengan erat. Entah kenapa ia bersyukur akan kedatangan gadis itu. Menemukan kenyataan bahwa cerita tentang hantu itu tidak benar. “A—Apa yang kau lakukan?”

“Terima kasih, Aeri. Kupikir kau hantu yang sering di ceritakan anak-anak, tapi ternyata itu prasangka yang buruk.” Kata Jinhwan memotong kalimat Aeri dengan terus tersenyum memperhatikannya.

“Hantu?”

“Apa kau sering di sekolah dalam waktu lama dan pulang hingga senja tiba?”

“Iya, aku hanya membuat tugas setiap hari jadi—“

“Baiklah, mulai besok bolehkah aku ikut membuat tugas bersamamu?”

Aeri membelalakkan matanya tak percaya. Sekali lagi sampai membuat kacamatanya melorot untuk kesekian kalinya. Seorang Jinhwan, pria yang hampir di sukai seluruh gadis di sekolah menawarkan diri untuk membuat tugas bersama. Ada angin apa pria itu membuat pernyataan seperti itu.

“Tapi, kenapa?” Aeri bertanya sekali lagi. Jinhwan tak menjawab dan hanya menggenggam tangan gadis itu berjalan menuju tempat parkir. “Kau ingin pulang? Apa aku boleh mengantarmu?”

“Kau belum menjawab pertanyaanku, Kim Jinhwan!” Aeri mulai kesal dengan tingkah semena-mena Jinhwan. Membuat pria itu hanya bisa tersenyum simpul dan memakai helmnya.

“Kau akan tahu nanti. Sekarang berhentilah menjadi hantu dan mari pulang bersama.”

“Hantu? Kau bicara apa?”

.

.

.

.

-fin

A/N : HALOO!! ^^

HAHA pada bosen ya sama aku? Dan garing banget ya ff ini? Aku hanya mencoba meramaikan ifk hari ini karena sepi banget jd ku gunain ngepost ff ini xD Rata” sih aku ngepost ff yg udah lama dan udh pernah kupost juga di wp pribadiku jadi yaa begini apa adanya :’)) DAN UNTUK FF INI JANGAN TANYA KU MENGAPA/? KARENA AKUPUN TAK TAU MAKSUD FF INI APA XD HANYA MENGALIR TAK TAU ARAH DAN SAMA SEKALI GAK NYAMBUNG SAMA GENRE DAN LAIN SEBAGAINYA…

Aku juga maunya buat project drabble series tapi masih nyari waktu karna sedang sibuk-sibuknya sama sekolah dan berbagai Ujian mengerikan 😦 Dan semoga lewat ff ini aku bs menghibur, bukan malah bikin bosen /ciyelah/

Review sangat di tunggu dan seeya gays~

Salam, Juls ❤