[Drabble-Mix] Prince, Prince

elfxotic12152  present

short films with Chae Hyungwoon of Monsta X &  OC

Romance, absurdly!Fluff |  Drabble-Mix | G

.

“Hyungwon.”

Diam.

“Hyungwon,” kali ini intonasinya dinaikkan.

Masih diam.

“Hyungwon!” Oke, jelas sekali cewek ini marah.

Tapi masih diam juga.

“HYUNGWON!”

“Iya?” Jawaban itu pendek, malas, dan membuat si cewek semakin panas. Dengan langkah kasar, dan berisik, dihampirinya sofa di tengah ruangan. Kepala Hyungwon menyembul dari selimut pink yang kekecilan untuknya, sementara kakinya menjulur di bawahnya, tidak berselimut.

“Ini sudah siang, bangun, bodoh.” Cewek itu berjongkok untuk menyamakan tinggi mereka.

“Hmm…” Jawaban malas datang lagi. Pukulan kesal melayang ke kepala Hyungwon karenanya.

“Kamu, tuh, harus belajar. Kamu mau jadi apa nanti?”

“Shh… tenang. Aku, ‘kan, pangeran. Nggak usah khawatir.”

***

Cewek itu kesulitan. Mungkin waktu itu dia salah mengambil keputusan untuk membeli laci yang menempel ke langit-langit. Dia, ‘kan, pendek, untuk apa belagu membeli furnitur tinggi seperti itu?

Tapi dari belakangnya, ada tangan malaikat yang menggapai mug yang diinginnya. Tangan putih itu kemudian menurunkan mug-nya—sebelum mengangkatnya lebih tinggi lagi.

“Hyungwon kurang ajar. Sinikan mug-nya.”

“Kalau mau tinggi harus lompat-lompat mulu, seperti Jordan.”

Cewek itu kesal. Di mukanya terpampang ekspresi membenci. Mungkin karena itu Hyungwon berubah pikiran.

“Nih,” mug-nya diserahkan begitu saja. Lalu—

Muah.

—ada kecupan datang.

“Ah, hidupmu enak sekali—sudah ditolong pangeran, dicium lagi.”

Oke, tidak jadi malaikat.

***

“Hyungwon, tolong fotokopi ini, ya. Aku mau bertemu dosen dulu.”

“Nggak mau.”

Cewek itu kaget. “Kenapa, sih?”

“Kamu nyuruh-nyuruh aku terus soalnya. Masa’ pangeran disuruh-suruh?”

Bahkan. “Memangnya kapan aku suruh kamu kerja seperti ini? Kamu jalan saja malas, nanti gendut, mau?”

“Ya, sudah, sini.” Hyungwon berdiri. Tangan kurusnya meraih kertas yang sudah disodorkan. Tapi tidak segera pergi.

“Kok, tidak jalan?”

“Cium dulu, baru aku jalan.” Hyungwon membungkuk, meminta ciuman di pucuk kepalanya.

“Ih.” Gadis itu meringis jijik.

“Nggak kufotokopikan, nih.” Hyungwon mengancam payah. Dengan enggan, kecupan ringan ditanamnya di ubun-ubun Hyungwon. Kemudian Hyungwon bangkit, dan berjalan girang.

Dasar Pangeran Cupu.

***

Cewek itu terbangun karena ada yang hangat yang melingkari pinggangnya. Dia membuka mata hanya untuk melihat ada tiang menjengkelkan yang memeluknya dari belakang.

“Dasar—,” pukulan pertama.

“—mesum,” pukulan kedua.

“Ih, dasar nggak tahu terima kasih. Sudah bagus dipeluk pangeran, malah ngatain pangerannya mesum.” Hyungwon menjawab dari belakang cewek itu. Pantatnya dielus sambil bertingkah kesakitan. Terlepas dari itu, pelukannya tidak dikendurkan.

Lama mereka pertahankan posisi itu. Jantung si cewek tidak bisa tenang sedetik pun karenanya. Tiba-tiba datang pemberitahuan.

“Karena sudah aku kasih back hug, nanti ambil bajuku di tempat laundry, ya?” Lalu, si tiang lari terbirit-birit.

“DASAR PANGERAN GADUNGAN!”

FIN.

Bahkan apa cuma aku yang ngerasa Hyungwon aslinya kaya gini. Aku bahkan gatau ini paNgERAN DARI MANA?

Harus pergi—ppyong!

Zyan