Sad Movies
A story by Elisomnia
Adapted by Sue Thompson – Sad Movies
|| Cast: [JYP’s] Jeon Somi, [NCT’s] Lucas Wong | Genre: AU, Hurt, Life, Sad | Rating: G | Duration: Ficlet ||
.
.
“Sad movies make me cry….”
.
.
.
“Maaf, aku ada lembur malam ini.”
Pip
Lucas menyebalkan. Bisa-bisanya mengatakan hal itu di saat aku sudah siap dengan dress cokelat selututku. Berjam-jam memoles bedak dan gincu terasa sia-sia sekarang. Yah, aku tidak bisa menyalahkan pekerjaannya. Tapi, tidak bisakah dia mengatakannya jauh-jauh hari? Sehingga aku tidak harus duduk termenung dengan perasaan dongkol seperti ini. Bayangkan sudah berapa kali ia membatalkan kencan kami secara sepihak.
Kuatlah Jeon Somi, kau tak boleh terlarut dalam amarah dan kesedihan. Toh, dia bekerja keras begitu juga untukmu––katanya sih. Baiklah, selama aku yang memegang tiketnya aku akan menghabiskan waktu semalaman penuh untuk bersenang-senang.
“Finding Dory aku datang!”
He said he had to work so I went to the show alone ♫
Wah, ini benar-benar hebat. Sekotak besar berondong jagung dan minuman soda berada dalam pelukanku. Membuatku sedikit kesulitan saat akan memasuki gedung bioskop. Biasanya, saat aku sedang kesulitan seperti ini Lucas dengan sigap akan mengambil alih semua yang ada di tanganku sambil berkata dengan lembut,
“Biar aku yang bawa. Tangan perempuanku tidak boleh merasa sakit.”
Sial! aku jadi rindu lelaki itu. Apa tidak apa-apa ya aku menonton filmnya sendirian? Bagaimana pun juga tiket ini kan dia yang beli. Ah sudahlah, tidak usah dipikirkan. Lagipula akan jadi mubazir sekali jika tidak digunakan.
“Ahaha… menggelikan.”
Aku sampai tersedak air liurku sendiri melihat iklan barusan. Sebuah trailer film yang menampakan sosok cebol-cebol kuning dengan berbagai bentuk dan berbicara dalam bahasa mereka sendiri. Beberapa di antaranya kadang membuat tingkah bodoh yang membuatku semakin gemas dan ingin meninju kepala kuning itu.
Ruangan menjadi semakin gelap dari sebelumnya. Oh tidak, filmnya sudah mau mulai. Akhirnya aku akan menonton film yang sudah seminggu ini kunantikan. Aku benar-benar tidak dapat menyembunyikan senyumku di bali––
Eh?
And just as the news of the world started to begin, I saw my darling and my bestfriend walk in ♫
Itu… Lucas kan? Apa yang dia lakukan di sini bersama… What?! Hyemi?!
Seseorang yang beberapa jam lalu bilang ada kerja lembur sekarang sedang duduk di depanku bersama sahabatku sendiri. Ada apa ini? Ada apa dengan mereka? Oh ayolah otak mungil, kenapa kau diam saja? Pikirkan kemungkinan mereka datang kemari bersama!
Hello I’m Dory…
Perduli setan dengan Dory dan kawan-kawannya yang mengoceh lewat layar lebar di depan sana. Fokusku kini terpusat sepenuhnya pada lelakiku dan… bagaimana aku harus menyebutnya? Simpanannya?
Hhh, mereka bahkan tidak sadar jika sedang kuperhatikan dari tadi.
Heh! Tunggu! Apa?!
Chu~
When he kiss her lips I almost die ♫
Tadi itu… apa?
Aku tidak salah lihat kan?
Lelakiku mencium sahabatku.
Hangat. Pipiku hangat. Sial! aku menangis.
And in the middle of color cartoon I started to cry ♫
“Aw, ada apa denganmu?”
“Minggirlah! Kau menutupi layarnya.”
“Aw, tolong kembalilah ke tempat dudukmu.”
Maaf ya para penonton, tapi gadis Jeon di depan kalian ini sedang patah hati. Jadi, tolong beri aku jalan untuk keluar dari neraka kecil ini.
“Maaf, Nona, Anda tidak boleh meninggalkan teater sebelum filmnya selesai.”
“Tapi jika aku tidak pergi, hidupku yang akan selesai.”
Maaf juga kakak petugas bioskop, maaf karena telah mneyenggol bahumu sedikit keras saat mencoba keluar, itu karena aku sudah tidak tahan lagi.
And so I got up and slowly walk on home ♫
Sudah pukul sembilan lewat ketika aku berjalan menyusuri jalan rumahku. Sedikit dingin dan sepi di sini. Ouh, biasanya saat aku menggigil seperti ini Lucas akan memberikan jaketnya padaku. Eh? Kenapa kau malah memikirkan si buaya itu, Jeon Somi?! Sadarlah!
Lelaki seperti itu tidak pantas mendapatkan cintamu, bahkan tidak pantas untuk dicintai. Jadi, berhentilah menangisi si brengsek itu, Somi cengeng.
Argh! Aku masih tidak habis pikir. Jadi kerja lemburnya selama ini adalah bermain di belakangku? Dengan Hyemi, sahabat yang bahkan sudah kuanggap seperti adikku sendiri. Oh, bagus sekali. Lalu apa maksudnya aku bekerja keras untukmu? Dasar mulut sampah!
Oh Tuhan, tolonglah, air mataku tidak mau berhenti. Rasanya juga sulit untuk bernapas. Benar-benar Lucas Wong sialan!
“Sayang, ada apa denganmu?”
And mama saw the tears and said what’s wrong ♫
Aduh, ibu?
Sepertinya aku terlalu asyik menangis hingga tidak sadar jika sudah sampai di pelataran rumah. Ibu yang sedang menyusun bunga anggreknya di taman melihatku pulang dengan mata sembab dan pipi basah. Bagaimana ini? Aku harus bilang apa?
“Kau kenapa?”
Ibu buru-buru menghampiriku dengan raut khawatir. Beberapa pot di dekat kakinya sampai oleng karena tertendang ibu. Untung saja potnya kosong.
“what’s wrong, Somi-ya?”
And so to keep from telling her a lie ♫
“Hm, a-aku….”
I just said, ♫
“…sad movies make me cry, mom.”
fin.
hello, elis back!
setelah sekian lama menyelami kesibukan yang tiada berujung akhirnya elis comeback juga ya hehe. miss me? /gak
apa kabar semua? gimana puasanya, lancar? hamdalah. oh iya, ada yang tahu lagu Sad Movies ini? haha, mungkin jarang ya karena memang ini lagu barat lawas yang mana elis tau juga dari guru English Club elis dulu. beliau bilang ini lagu jaman ibunya beliau masih muda /nahloh selawas apakah lagu ini. walaupun lawas tapi beneran enak dan ngena banget liriknya, coba deh dengerin.
elis juga mau ngasih tau nih, kalo sekarang elis punya wattpad yuhuu~ boleh yuk mampir di wp elis, @elisomnia